0
Home  ›  Chapter  ›  My Baby Need A Daddy

Bab 57

 

Bab 57-1

HARI PERNIKAHAN NANA & ARIF

Alif hanya memakai pakaian yang di belikan Aji dulu. Tak ada baju baru untuk Alif, tak ada gaun perancang ternama yang dikenakan kedua mempelai. Hanya kebaya sewaan, juga jas sewaan. Mengantar pengantin ke acara saja meminjam mobil tetangga. Perayaan pernikahan? Hanya syukuran biasa, makan siang dengan soto. Ah seadanya sekali.

Alif ikut om Bram dan tante Yuni agar keluarga Arif yang datang tidak malu mengetahui Nana tak perawan lagi, sudah punya anak pula. Nana sebenarnya sedikit tidak nyaman dengan cara Arif memperlakukan anaknya saat ini. Mengingat Nana mau menikah dengan Arif karena ia bisa menerima kondisinya juga Alif. Tapi Nana tak mau ambil pusing dan memilih mengikuti alur saja agar tidak timbul konflik.

Din... Din...

Aji menekan klaksonnya untuk menarik perhatian Doni yang datang ke rumah Alif yang rame. Doni langsung berlari menghampiri Aji dengan senang.

"Hai om! " sapa Doni ramah.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

"Halo Don, Alif mana? " tanya Aji.

"Di sana, mamanya lagi menikah... " jawab Doni enteng namun benar-benar membuat Aji sedih dan terpukul. Hilang sudah harapan Aji untuk bertanggung jawab atas wanita yang dicintainya juga buah cintanya.

Aji memarkirkan mobilnya, lalu turun dan berjalan kerumah Alif dengan matanya yang berkaca-kaca. Terlihat momen bahagia dalam kesederhanaan Nana kali ini yang dulu pernah di impikan bersama.

Teringat jelas semuanya bagaimana Aji dan Nana yang berkhayal soal bagaimana pernikahan sederhananya nanti. Pergi kemana setelah sah menjadi pasangan suami istri, rumah seperti apa yang akan ditinggali bersama. Rasanya beberapa tahun berlalu saja sudah begitu banyak yang berubah. Bahkan rasanya baru saja Aji meninggalkan kontrakan untuk menenangkan diri, Nana sudah di ambil pria lain. Bahkan dengan buah hatinya juga.

Aji tau betul pria itu tak pantas sama sekali untuk Nana, tak mapan bahkan terlampau masih muda untuk entah apa janji manisnya. Aji ragu pria seperti Arif mampu mengayomi Nana dan Alif yang seharusnya jadi tanggungan pria matang sepertinya. Entah rayuan apa, entah dalil mana yang di pakai. Apapun itu yang jelas Aji kehilangan kesempatan tanpa berhasil membuka pintu masuk.

"Hai om! " sapa Alif yang langsung menghampiri Aji dengan ceria.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

"Hai! Kamu udah makan belum? " tanya Aji lalu duduk bergabung dengan yang lain sambil memangku Alif.

Nana hanya diam menatap Alif yang makin hari makin lengket dengan Aji. Bahkan Alif sampai mau menyapa duluan juga melakukan kontak fisik dengan Aji duluan.

Kalau saja kamu datang lebih awal, kamu minta maaf dan bertanggung jawab lebih cepat mas... Mungkin kita bakal jadi keluarga paling bahagia... Batin Nana luluh melihat Alif yang benar-benar senang berada disisi Aji.

Aji berkali-kali memeluk Alif dan menciuminya seolah akan pergi lama dan tak menemui Alif lagi. Tapi Nana mengabaikan bagaimana interaksi Aji dan kecurigaannya. Masih saja Nana menanamkan dalam hatinya, sebelum ada Aji baik-baik saja maka setelah Aji pergi akan tetap baik-baik saja.

"Habis ini kamu bisa ikut aku pulang dek... Balik ke rumahku, kamu urus rumah aku yang kerja... Kita bakal jadi keluarga paling bahagia... " bisik Arif lalu mengecup punggung tangan Nana.

Nana hanya mengangguk menatap mata Arif dengan senyum sumringah. Lalu menatap Aji dan Alif.

Aku bisa...aku pasti bisa move on, ini pasti jodoh terbaik dari Allah... Batin Nana menguatkan hatinya.

[Next]

Bab 57-2


64
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share