0
Home  ›  Chapter  ›  One Night Stand

Bab 47 – Dave Sakit

Beli Karya

 

Bab 47 – Dave Sakit-1

Berhari-hari Dave terbaring tak berdaya karena gerdnya kambuh. Terakhir kali ia kambuh ketika mendengar kabar kalau Penelope akan datang untuk bercerai dengan Andre O'neal, ayah Nathan. Dave KO ketika sedang minum di salah satu klub hingga di kira mati. Hampir seminggu full Dave terbaring tak berdaya hingga ia bisa menstabilkan emosinya dan pulih.

Kondisi kesehatan Dave sempat membaik dan jadi sangat baik ketika ada Allen. Allen selalu menyiapkan makanan sehat untuknya. Selain itu emosinya jadi sangat stabil ketika ada Allen di sisinya. Dave juga bisa lebih teratur menjalani hidupnya terutama waktu istirahatnya yang jadi lebih terkontrol. Dave juga tak pernah minum obat tidur atau merokok lagi karena ada Allen ditambah juga Nathan yang masih di bawah umur.

"Tunda sidangnya... Cari Allen, aku ingin bicara dulu dengannya... " ucap Dave dengan begitu lemah ketika menelfon pengacaranya.

"Dave! Dave! " panggil Nathan histeris melihat Dave terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit.

"Jangan berisik Nathan, banyak orang sakit di sini... " ucap Dave menasehati Nathan.

"Mana Allen? Ku kira Allen ada di sini juga... " ucap Nathan sedih ketika Allen tidak bersama Dave.

"Kau datang bersama siapa?" tanya Dave.

"Kevin. Kevin datang lalu mengabari kalau kau sakit. Aku langsung ingin menengokmu... " jawab Nathan lalu memberikan sebuah apel pada Dave.

Dave tersenyum melihat apel yang di berikan Nathan. Dave jadi teringat pada Allen saat pertama kali tidur dengannya dan jatuh sakit karena di usir dari tempat tinggalnya. Allen juga memberinya apel. Mengingatnya membuat Dave jadi merindukan Allen.

"Dave apa kau dan Allen bertengkar?" tanya Nathan sedih.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

Dave mengangguk pelan. "Maaf ya... " jawab Dave pelan.

"Kenapa? Lalu sekarang Allen dimana?" tanya Nathan khawatir.

"Masalah orang dewasa, aku juga tidak tau Allen ada di mana. Nanti kalau aku sudah lebih baik aku akan mencarinya... " jawab Dave lalu mengelus kepala Nathan agar Nathan merasa lebih baik. "Jangan sedih, semua akan baik-baik saja... " ucap Dave menguatkan Nathan.

"Kalau begitu kau harus cepat sehat. Aku takut Allen akan makin hilang kalau kita tidak segera mencarinya... " ucap Nathan sambil menggenggam tangan Dave. "Kau juga harus baik pada Allen agar tidak pergi seperti ini..." sambung Nathan menasehati Dave.

"Aku baik! " sangkal Dave.

"Tidak! Dulu saat Allen sakit dan terus muntah-muntah kau membiarkannya tidur di luar..." Nathan lebih kuat membantah sangkalan Dave dengan fakta yang ia lihat.

Bagai di tampar oleh kenyataan pahit. Dave tak bisa mengelak lagi. Ia memang jahat pada Allen dan mungkin lebih dari apa yang di sampaikan Nathan. Menyembunyikan kontrak yang asli, menyiapkan tuntutan, memperkosa Allen saat ia mabuk, membiarkannya tidur di luar ketika sakit karena perubahan hormon saat hamil, membuatnya keguguran. Lengkap sudah. Dave begitu licik dan bangsat untuk Allen yang begitu tulus dan penuh cinta.

"Aku selalu berdoa agar aku bisa bertemu Allen lagi setiap waktu... " ucap Nathan. "Pasti kita akan bertemu lagi! " Nathan begitu optimis.

"Kenapa kau begitu yakin?" tanya Dave.

"Karena Allen bilang dia menyayangiku."

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

Dave kembali teringat pada hari dimana ia menikahi Allen dan Allen di intimidasi Penelope saat di kamar mandi. Saat itu Allen mengatakan perasaannya pada Dave. Tapi Dave merasa begitu canggung dan meragukan ucapan Allen. Sejak saat itu Allen tak pernah mengucapkannya lagi dan Dave melupakannya begitu saja.

Dave juga kembali mengingat bila Allen bukan wanita yang mendatanginya karena uang. Allen datang dan menyayanginya secara cuma-cuma tanpa harapan apapun. Satu-satunya hal yang Allen inginkan hanya anaknya dan keluarganya sendiri.

Belum pernah Dave mendengar permintaan seperti tas, perhiasan atau mobil dan tempat tinggal baru dari Allen. Allen hanya meminta sebuah keluarga yang benar-benar ia miliki. Keluaga yang tidak akan meninggalkannya sendirian. Dave juga ingat bila Allen sempat ingin menyembunyikan kehamilannya dan membesarkan anaknya sendirian kalau Dave tak menginginkannya.

"Nathan, sepertinya aku sudah berbuat salah pada Allen... " ucap Dave pelan.

"Salah apa? Banyak salahnya?" tanya Nathan.

Dave mengangguk lemas.

"Yasudah akui kesalahanmu lalu minta maaf. Pasti Allen mau memaafkanmu. Dia itu kan baik... " saran Nathan yang begitu sederhana.

Dave menghela nafasnya lalu tersenyum. Mungkin memang ia perlu mencoba sesuatu yang sederhana dan berhenti mencurigai semua orang terus-menerus, hanya karena Dave bermasalah dengan kepercayaan pada orang lain.

●●●

Hampir seminggu Dave di rumah sakit sementara Nathan di asuh Helga. Sepulang dari rumah sakit Dave juga ikut tinggal di rumah orang Tuanya karena Helga dan Antonio begitu khawatir pada kesehatannya. Dave juga terus-terusan di paksa makan oleh Helga juga Nathan yang ada di rumah setiap kali masuk kamar Dave.

"Dave makan ya, mama buatkan sup mau?" tawar Helga yang sudah belasan kali keluar masuk kamar Dave menawarkan banyak menu makanan untuknya.

Dave menggeleng pelan sambil mengibaskan tangannya pelan. "Aku sedang berpikir... Nanti saja aku makannya... " ucap Dave setelah melihat jam dinding di kamarnya.

"Jangan berpikir! Nanti kambuh lagi! Kalau kamu nekat berpikir harus sambil makan! " omel Helga.

"Ma aku baru selesai makan. Lihat piringnya saja masih di sini! " tolak Dave sambil menunjuk piring kotor di atas lacinya.

"Yasudah, kalo gitu makan buah ya. Mama ambilkan pisang. Tunggu di sini! Jangan berpikir dulu! Nanti kau jadi stress sakitnya kambuh lagi! " putus Helga lalu bergegas berjalan menuju dapurnya.

Dave menghela nafas pasrah dan hanya bisa nurut pada Helga yang begitu khawatir padanya. Dave terus memikirkan dimana tempat yang akan ia kunjungi bila ia jadi Allen dan punya uang lima ratus ribu dolar ? 

59
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share