BLANTERORBITv102

Bab 08 – Menikah

Selasa, 18 Juli 2023

Allen masih saja memikirkan panggilan apa yang tepat untuk memanggil Dave selain Tuan Dave. Tuan Dave rasanya adalah panggilan terbaik yang bisa menyadarkan Allen kalau ia dan Dave tak mungkin bersama. Menyadarkannya kalau ia dan Dave hanya bersandiwara.

"Kau siap?" tanya Dave sambil berjalan bersama Allen menuju altar sebelum ia benar-benar sah menjadi suami isteri.

Allen bertemu dengan keluarga inti Dave. Ayahnya, ibu dan ibu tirinya, adik-adiknya, dan banyak karyawan inti seperti sekertaris dan asisten yang hadir untuk memberi selamat. Antonio tak mempermasalahkan soal kejelasan keluarga Allen. Karena Dave sudah memberi tahu bila Allen adalah seorang yatim piatu dan tinggal di panti yang sudah di gusur.

Hanya bunda Anne yang ingin sekali Allen undang tapi sayang beliau sudah meninggal beberapa bulan lalu setelah panti di gusur. Tapi meskipun begitu Allen senang bisa melaksanakan pernikahan bersama Dave dan meskipun ini hanya pura-pura Allen tetap terharu begitu pula Dave. Bahkan Dave tremor saat harus memasukkan cincin ke jari manis Allen karena gugup.

Pernikahan ini palsu, hanya sebatas kontak. Tapi bagi Allen maupun Dave, pernikahan kali ini terasa sangat nyata. Keduanya seketika melupakan sejenak bila mereka adalah pasangan palsu yang di ikat oleh kontrak. Allen tetap berjanji akan selalu setia dan ada untuk Dave dalam keadaan apapun. Begitu pula Dave yang rasanya benar-benar melabuhkan hatinya pada Allen.

"Istriku... " bisik Dave lalu mencuri ciuman dari bibir Allen di hadapan keluarganya.

Allen tersipu malu lalu menundukkan pandangannya.

"Kau lebih cantik dari biasanya... " puji Dave yang makin membuat Allen tersipu.

Dave juga tak ingin melepaskan genggaman tangannya dari Allen sedari tadi. Pandangannya juga tak pernah jauh-jauh dari Allen yang terlihat anggun dengan gaun pernikahannya. Allen yang tak banyak memakai riasan sesuai permintaan Dave ternyata tetap terlihat cantik dan menawan.

Helga senang memiliki menantu seperti Allen yang di rasa benar-benar bisa menjinakkan Dave dan membawanya berhenti dari kebiasaan buruknya. Antonio juga senang karena Allen bisa membuat Dave mau berkomitmen dan berharap bisa segera menimang cucu. Hanya Penelope yang tampak tak senang dengan pernikahan Dave dan Allen. Penelope sudah merancang masa depan putranya dengan putri dari keluarga Hadwil yang rasanya lebih pantas dari pada Allen.

Kevin Mcclain, adik Dave dari pernikahan ayahnya dengan Helga Culkin terlihat berurai airmata anatara sedih dan bahagia karena kakaknya menikah. Daniel terlihat dingin seperti biasa, meskipun sedikit sedih karena tahu bila Dave benar-benar straight dan serius menikah.

"Dave, ayah benar-benar mengharapkan agar kalian cepat memberikan cucu, penerus keluarga kita nantinya," ucap Antonio antusias.

"Mama juga tidak sabar ingin segera menimang cucu dari kalian," ucap Helga ikut antusias.

Dave dan Allen hanya tersenyum sambil mengangguk saja saat Antonio dan Helga terus membahas cucu padahal mereka benar-benar baru saja menikah. Dave senang keluarganya benar-benar bisa menerima Allen, Allen sendiri juga senang akhirnya menemukan kehangatan keluarga yang sebelumnya tak pernah ia rasakan.

"Akan ku kirimkan banyak gaun malam setelah ini... " ucap Helga sambil berkedip memberi kode pada Allen yang membuat Dave juga Allen tersipu-sipu.

Ingin sekali Allen menjawab, tidak perlu itu Dave juga sudah senang bercinta dengannya. Tapi Allen tak cukup yakin dan tak cukup berani mengucapkannya.

"Sebentar aku mau ke kamar mandi... " ucap Dave lalu beranjak dari duduknya sambil mengecup kening Allen sebelum pergi ke toilet.

Allen terus di goda Helga dan Antonio yang tampak begitu tak sabar menerima cucu. Kevin hanya diam dan masih sedih kakak satu-satunya yang dekat dengannya sudah memiliki keluarga sendiri. Meskipun Helga dan Antonio sudah menjelaskan bila Dave tetap kakaknya dan menikah tidak akan banyak merubah Dave, tapi Kevin masih tampak lesu.

Daniel yang merasa kehadirannya tidak penting dan dari tadi tidak di ajak bicara langsung pergi setelah menghabiskan separuh makanannya. Nathan memang tidak dekat dengan Daniel yang selalu menyalahkannya atas segala hal, jadi tidak terganggu bila Daniel pergi duluan. Nathan senang-senang saja dengan pernikahan Dave dan Allen, apa lagi Allen juga ramah dan membantunya beberapa kali saat makan. Seperti memotongkan daging steak di piringnya atau mendekatkan jus jeruknya. Sementara itu Penelope masih saja tak mempercayai hubungan Dave dan Allen benar-benar hubungan serius. Penelope menaruh banyak prasangka buruk dan sama sekali tak mempercayainya sama sekali. Apa lagi background keluarga Allen tidak jelas dan Allen dari kalangan ekonomi bawah. Makin rendahlah Allen di mata Penelope.

"Aku permisi ke kamar mandi sebentar... " ucap Allen meminta izin.

"Wah ini! Ga bisa di tinggal suami lama-lama... " goda Antonio sebelum Allen pergi yang lagi-lagi membuat Allen tersipu malu.

Tak berselang lama setelah Allen pergi ke kamar mandi, Penelope juga ikut pergi tanpa pamit apapun. Penelope membuntuti Allen ke kamar mandi. Penelope hanya diam menunggu Allen selesai di toilet sambil bercermin di depan wastafel.

"Ibu... " ucap Allen begitu mendapati Penelope yeng menatapnya dari pantulan cermin di depannya.

"Penelope, panggil aku Penelope. Aku bukan ibumu," saut Penelope cukup ketus.

Allen tersenyum sambil mengangguk lalu menyalakan kran wastafel di samping Penelope.

"Berapa Dave membayarmu?"

Deg! Allen terkejut dengan pertanyaan Penelope. Selain ia jadi sadar bila ini semua hanya pura-pura, Allen juga takut bila Penelope tau bila ia dan Dave hanya berpura-pura.

"Apa yang kau tawarkan pada putraku hingga mau memungut serangga kotor sepertimu?"

Allen menundukkan pandangannya tak berani membalas ucapan Penelope atau membantahnya. Allen bingung harus membela dirinya bagaimana.

"Kau tidak lebih dari pelacur yang sedang menipu seorang pria kesepian seperti Dave. Kau hanya mencintai harta yang Dave punya, kau pasti sedang berpikir untuk hidup enak dengan kekayaan yang Dave punya kan?!" tuduhan demi tuduhan di lancarkan Penelope pada Allen.

Allen menggeleng pelan. "Aku benar-benar mencintai putramu... " ucap Allen jujur.

"Berhentilah bersandiwara. Cepat pergilah dari Dave dan berhentilah menjadi beban."

Allen tak percaya, di pernikahannya yang belum lewat 24 jam ia sudah di suruh bercerai.

"Kubur saja harapanmu untuk memberikan cucu pada Antonio. Mereka tidak akan suka mendapat cucu dari hasil iuran banyak pria. Kau masih muda, seringlah mengangkang untuk banyak pria agar cepat kaya..." sindir Penelope sebelum meninggalkan Allen yang sudah siap menangis.

"Ibu, apa ibu bicara dengan Allen?" tanya Dave mencegat ibunya yang berpapasan dengannya di kamar mandi.

"Hanya pembicaraan kecil antara ibu mertua dan menantu miskinnya... " jawab Penelope sarkas lalu pergi begitu saja.

Dave langsung masuk ke dalam kamar mandi wanita, benar saja ia mendapati Allen sedang berdiri di cermin setelah mencuci tangannya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Lupakan apa yang di ucapkan ibuku. Jangan di pikirkan, dia memang seperti itu... " ucap Dave lalu memeluk Allen dan memaksanya berhadapan dengannya.

Air mata Allen langsung jatuh saat Dave menangkup kedua pipinya yang tirus. "Tidak apa-apa, kurasa yang dia ucapkan ada benarnya juga."

Dave mendengus kesal lalu memagut bibir Allen dengan lembut agar Allen berhenti mengucapkan sesuatu yang menyakitkan harinya sendiri. "Aku lebih mengetahuimu dari pada siapapun, aku suamimu. Jadi berhentilah mendengarkan orang lain. Fokuslah padaku! Ini perintah! " ucap Dave otoriter.

Allen mengangguk patuh. "Tuan Dave, aku benar-benar mencintaimu... " aku Allen.

Dave membelalakkan matanya, Dave ingin waktu berhenti dan mundur sedikit agar ia bisa merekam pengakuan Allen yang jelas tak bisa ia lakukan. Dave bingung harus bereaksi bagaiman, pengakuan Allen terlalu mendadak dan Dave masih takut jatuh cinta atau mencintai orang lain.

"Ha... Ha... Ha... " Dave tertawa dengan canggung. "T-tadi kita sudah mengucapkannya di depan altar kan? Tentu saja aku tau bila kau mencintaiku."

Allen langsung tersenyum, selain menutupi perasaannya Allen juga menertawakan perasaan bodohnya. Sudah jelas ia hanya berpura-pura kenapa ia malah serius menjalaninya. "Begitu ya... " ucap Allen lalu berjalan keluar dari kamar mandi di ikuti Dave.

Sungguh bukan itu yang ingin Dave katakan. Tapi Dave tak yakin apa yang ingin ia katakan. Dave juga tak yakin bila Allen serius dengannya, bisa saja Allen menyatakan karena Penelope baru saja menekannya atau karena terbawa suasana setelah menikah barusan. [Next]



Author

dasp world

Agensi kepenulisan dan penerbitan cerita fiksi online.