0
Home  ›  Chapter  ›  One Night Stand

Bab 58 – Kesepakatan

Beli Karya

 

Bab 58 – Kesepakatan-1

Helga masih membahas kebrutalan Julie, begitu pula Dave yang ikut marah karena perbuatan arogan Julie yang mengancam keberlangsungan rumah tangganya dengan Allen. Antonio mendengarkan cerita anak dan istrinya dengan seksama sambil memikirkan jalan keluar terbaiknya.

"Tapi benarkan kau tidak mencoba merayunya?" tanya Antonio memastikan pada Dave.

"Tentu saja tidak. Aku bertemu dengannya pertama kali setelah Allen keguguran, bertemu lagi saat di acara charity itu pun bersama Allen, terakhir tadi itu. Lagian untuk apa aku susah payah mencari Allen kalau misalnya aku ingin dengan wanita lain! " jelas Dave kesal.

Allen hanya diam mendengarkan ucapan Dave yang begitu  serius sambil memakan steaknya.

"Sayang aku sungguh-sungguh sekarang. Berhentilah merajuk... " rengek Dave pada Allen dengan manja.

"Allen masih cemburu?" tanya Helga lembut.

Allen ingin bohong tapi kepalanya terlanjur mengangguk duluan.

"Ya begitulah kehidupan rumah tangga... " ucap Antonio sambil menghela nafasnya.

"Padahal dulu Allen tidak pernah seperti ini... " gerutu Dave.

"Aku takut kau menuntutku dulu... " lirih Allen yang cukup terdengar oleh Antonio dan Helga yang mengundang tawa.

"Hah... " desah Dave gusar sementara Allen melanjutkan makannya.

●●●

Usai makan Dave sudah ingin kembali masuk kamar bersama Allen, tapi pelayan di rumahnya masih belum selesai merapikan kamarnya. Ditambah Helga ingin membahas soal pernikahan Dave dan Allen.

"Besok kita bisa mencari cincin... " ucap Dave sambil merangkul Allen.

Allen mengangguk sambil memutar-mutar cincin di tangannya.

"Yang ini tetap di pakai, jangan di lepas... " ucap Dave lalu menggenggam tangan Allen.

"Tapi aku suka yang ini, kalau tidak usah beli saja bagaimana? Biar hemat... " ucap Allen.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

"Allen aku ini kaya, hanya membeli cincin baru tidak membuatku miskin... " ucap Dave lalu mencium tangan Allen. "Besok kita beli baru ya... " pinta Dave.

"Tapi aku lebih suka ini. Cincin ini menemaniku melewati banyak hal. Aku punya banyak kenangan bersamanya... " jawab Allen sedih.

"Kalau begitu kita memakai dua cincin saja... " paksa Dave yang tetap ingin membelikan cincin baru pada Allen. "Oh iya kau mau dapat hadiah pernikahan apa?" tanya Dave.

Allen menggeleng. "Aku bingung ingin meminta apa, aku ingin punya anak. Kita sekarang sedang mengusahakannya... Jadi aku tidak menginginkan apapun lagi... " jawab Allen lalu menarik tangannya dari genggaman Dave.

Dave langsung berbunga-bunga mendengar jawaban Allen. Helga yang menyemak juga ikut senang karena bisa memiliki menantu sesederhana Allen.

"Biar mama saja kalau begitu yang menyiapkan. Besok sekalian mencari gaun bagaimana?" Helga antusias membantu persiapan pernikahan Dave.

"A-aku punya gaun... " ucap Allen.

Dave langsung menatap Allen bingung, sejak kapan Allen punya gaun.

"G-gaun pernikahanku dulu... " sambung Allen lagi.

Helga langsung tertawa mendengar ucapan Allen. Gaunnya dulu memang bagus, tapi Helga berharap Allen akan menggunakan gaun lain yang memang ia pilih sendiri bukan pilihan Dave yang mendadak.

"Oke oke, kalau begitu biarkan aku menjadi ibu peri dan menyiapkan semuanya untukmu... " ucap Helga.

Allen tersenyum lalu mengangguk. "Besok aku mau ke makam anakku dulu... " ucap Allen pelan.

"Tidak masalah, kita akan bersenang-senang besok... " ucap Helga lalu mengambil ponselnya dan mulai sibuk menelfon untuk membuat jadwal pertemuan.

"Kau mau ke kamar?" tanya Dave.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

"Tuan Dave... " ucap Allen.

"Hmm... " saut Dave sambil menatap Allen.

"Julie... "

"Sudah jangan di pikirkan, aku benar-benar tidak terlibat apapun dengannya. Aku berani bersumpah... "

Allen mengangguk dengan murung lalu menundukkan kepalanya. "Maksudku... Bukan aku tidak percaya... Hanya saja emm... Julie dari keluarga yang jelas, bahkan ibumu ingin menjodohkanmu dengannya... "

"Allen jangan bicara begitu... " ucap Dave lalu memeluk Allen. "Aku sudah susah payah mencarimu, sudah dua kali aku mencarimu. Aku yakin kau memang jodohku jadi jangan membandingkan dirimu dengan yang lain... " sambung Dave membesarkan hati Allen.

Allen mengangguk pelan lalu bangun dari duduknya. "Kurasa memang aku yang sedang banyak pikiran... " ucap Allen.

Dave ikut bangun lalu menggandeng tangan Allen ke kamar. "Dulu setelah kau memelukku di bar aku terus memikirkanmu. Aku mencarimu..." ucap Dave.

"Benarkah?" tanya Allen yang mulai sedikit ceria.

Dave langsung mengangguk. "Aku mencarimu di bar, tapi kau sudah di pecat. Katanya kau bekerja di restoran ayam cepat saji. Jadi aku mencarimu ke seluruh restoran cepat saji... " jawab Dave.

Allen tersipu mendengar cerita Dave yang sudah cukup berjuang untuk mencarinya. Ini kali pertama dalam hidup Allen untuk di cari seseorang setelah sering di buang, kali pertamanya juga untuk jatuh cinta dan di cintai seorang pria.

"Tapi kenapa harus mencariku?" tanya Allen sambil memasuki kamar.

Dave langsung menggendong Allen lalu membawanya ke tempat tidur. "Karena aku mencintaimu, aku bisa menjadi diriku sendiri bila bersamamu... " ucap Dave lalu merebahkan kepalanya di atas perut Allen. "Aku ingin terus bersamamu..." bisik Dave manja.

Allen tersenyum lalu mengelus rambut Dave.

"Aku tidak sabar menikahimu lagi... " ucap Dave lalu mengecup bibir Allen dan kembali ke posisinya semula.

"Boleh tidak kalau... "

"Boleh... Kau boleh berpisah denganku. Tapi hanya sebentar, hanya satu minggu sebelum acara saja. Jadi kau boleh menikmati me time mu, kau boleh melakukan perawatan dan apapun yang kau mau. Tapi kau harus tetap di kamarmu, tetap di rumah. Tidak boleh bepergian... " ucap Dave yang berubah pikiran untuk mengabulkan permintaan Allen.

Allen tersenyum sumringah mendengar ucapan Dave. "Aku pasti akan sangat merindukan suamiku... " ucap Allen sambil mengecup kening Dave.

"Kau boleh juga mengundang suster Theresia... Aku akan mengaturnya... " ucap Dave.

"Mengundangnya kemari?" tanya Allen tak percaya.

Dave mengangguk. "Aku ingin berterimakasih pada orang yang pernah menjaga istriku... " jawab Dave. [Next]

Bab 58 – Kesepakatan-2


59
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share