BLANTERORBITv102

Bab 12 – Allen Sakit

Selasa, 18 Juli 2023

Sebenarnya Allen tidak benar-benar baik-baik saja. Kepalanya tambah pusing saat ia membuka selimut dan mencium aroma parfum Dave. Bahkan ia sudah muntah tadi makannya ia tak selera makan sama sekali. Allen ingin diam di rumah saja sebenarnya. Tapi ia tak mau kehilangan semangat Nathan yang mengajaknya pergi belanja perlengkapan sekolah.

Usai berbelanja Nathan dan Allen membeli taco untuk makan siang. Karena bawaannya ada banyak mereka memutuskan untuk membawanya pulang. Nathan juga sudah tidak tega melihat Allen yang terlihat lelah.

"Allen kau harus pergi ke dokter!" ucap Nathan begitu sampai rumah.

"Aku baik-baik saja, hanya butuh istirahat..." ucap Allen lalu menghangatkan taconya sebelum di makan.

Nathan mengangguk lalu mulai makan taconya karena sudah lapar tanpa menghangatkannya dulu. Taco milik Allen yang di hangatkan juga tampak enak. Nathan mau lagi tapi malu untuk meminta milik Allen.

"Kau mau lagi?" tanya Allen sambil menggigit taconya. Tapi baru beberapa kali kunyah Allen sudah merasa sangat mual dan langsung berlari ke kamar mandi.

"Kau baik-baik saja Allen? " tanya Nathan di luar kamar mandi.

Tak lama Allen keluar dari kamar mandi. "Aku tidak suka taco."

Nathan langsung mencicipi taco milik Allen. "Rasanya enak, sama seperti punyaku tadi."

Allen tersenyum lalu tiduran di sofa. "Kau mau memakannya untukku?" pinta Allen.

Nathan mengangguk. "Aku memakannya karena kau memintanya ya."

Allen kembali mengangguk lalu mulai memejamkan matanya. Badannya terasa lelah sekali, selain karena pusing dan mual. Allen juga berpikir mungkin ia begini karena telat makan dan lelah menemani Nathan.

"Allen kau sakit. Apa kau mau aku menemanimu ke dokter? Dokter itu baik, kau tidak akan di suntik. Dia hanya memeriksamu lalu memberi obat dan kau bisa sehat," ucap Nathan setelah memegang kening Allen memastikannya tidak demam.

Allen melihat ke arah jam dinding. Masih empat jam lagi sebelum Dave pulang. Allen tak bisa meninggalkan Nathan sendirian sementara ia tidur di kamar.

"Allen kau istirahat saja," Nathan mengambilkan selimut. "Aku akan menjagamu," ucapnya meyakinkan Allen sambil duduk di bawah dan menyalakan TV dengan siaran kartun.

"Ssstttt! " sambut Nathan begitu Dave pulang.

"Mana Allen? " tanya Dave.

"Dia sakit, dari tadi pagi belum makan," jawab Nathan sambil menunjuk Allen yang terlelap di atas sofa.

"Dasar cari-cari penyakit!" kesal Dave yang sebenarnya khawatir pada Allen sambil memegang keningnya.

"Dave... " panggil Allen dengan lemas. "Kau sudah pulang... " Allen berusaha bangun. "Aku belum menyiapkan makan malam."

"Aku ada makan malam di luar, aku hanya mandi dan ganti baju saja. Kau bisa memesan makanan sendiri," ucap Dave dingin.

"Nathan mau makan apa? " tanya Allen pada Nathan dengan lemah lalu mengambil ponselnya.

"Apa saja," jawab Nathan.

"Yasudah ku pesankan ayam dan kentang goreng saja ya?"

"Kau ingin membuat adikku jadi penuh lemak dengan makanan tidak sehat itu? Sudah Nathan ikut saja denganku! " sela Dave dengan kesal.

Nathan langsung menatap Allen sedih. Nathan ingin menemani Allen tapi Nathan juga takut bila Dave marah-marah. "Bagaimana dengan Allen? " tanya Nathan.

"Biar dia di rumah, dia sakit. Merepotkan kalau di ajak! " ketus Dave sambil berjalan masuk ke kamarnya.

Dave langsung mengusap wajahnya. Ia sadar sudah terlalu kasar pada Allen, yang sebenarnya Dave inginkan adalah agar Allen bisa istirahat tanpa menjaga Nathan dan bisa leluasa menikmati waktunya. Tapi Dave terlalu gengsi mengucapkan itu.

"Allen masuklah ke kamar! Kau tidak membantu sama sekali! Kau ini berhentilah membuat penyakit berdatangan padamu. Makan! Minum obat! Atau lakukan sesuatu yang berguna untuk dirimu. Kau ini merepotkan sekali!" bentak Dave pada Allen yang sedang membantu Nathan bersiap makan malam bersama Dave.

Allen tersentak kaget dengan ucapan Dave hanya bisa diam lalu memalingkan wajahnya. Sementara Dave menggandeng Nathan keluar meninggalkan Allen sendirian.

Dave langsung menyesal sudah membentak Allen seperti itu. Padahal maksud Dave ia hanya ingin menyuruh Allen untuk makan dan istirahat. Bukan memarahinya atau memakinya seperti tadi.

"Dave kau tidak boleh begitu pada Allen. Dia sakit dari tadi pagi," cicit Nathan yang berusaha membela Allen.

Dave hanya diam seolah tak dengar pada apa yang Nathan katakan.

Allen langsung masuk ke kamar Dave tapi bau parfum Dave benar-benar membuatnya mual. Allen sudah muntah beberapa kali sampai ia lemas dan tertidur di atas tempat tidur Dave. Perasaan Allen begitu campur aduk ia sedih Dave jadi dingin dan memarahinya. Tapi ucapan Dave ada benarnya juga, bila Allen sakit ia hanya akan merepotkan dan jadi beban saja. Allen ingin bangun dan membuat makanan atau memesan makanan tapi ia terlalu lemas untuk melakukannya.

Entah berapa lama Allen tertidur hingga ia kembali di bangunkan oleh Dave yang menempelkan telapak tangannya di kening Allen. Allen langsung membuka matanya dan bangun dari tidurnya. Tanpa pikir panjang Allen langsung merapikan tempat tidur Dave lagi dan menyalakan pendingin ruangan sesuai suhu yang Dave suka.

"Maaf, aku tidak sengaja tidur... " ucap Allen sambil tersenyum canggung dan menjaga jarak dari Dave.

Dave awalnya berniat untuk merawat Allen tapi melihat reaksi Allen yang seperti itu Dave jadi mengurungkan niatnya. "Kau sudah makan? Ku bawakan sup ayam... " ucap Dave.

Allen menggeleng lalu buru-buru keluar. Dave kesal karena sejak Allen kemarin Allen menghindarinya dan banyak hal yang Allen sembunyikan. Dave juga kesal karena Allen sakit dan bersikap sok kuat dan tak meminta banTuannya sama sekali. Dave merasa Allen benar-benar ingin menjauhinya dan hanya menjalankan kontrak sebagaimana mestinya, padahal Dave sudah berharap ia dan Allen bisa menjadi pasangan seutuhnya.

Setelah Dave mengganti pakaiannya dengan kaos dan celana longgar, Dave berniat menghampiri Allen yang sedang makan. Tapi belum Dave mendekat Allen sudah berlari ke kamar mandi dan memuntahkan apa yang di makannya lagi. Dave ingin menolong tapi ia takut Allen akan menolaknya dan bersikap sok kuat.

"Besok pergilah ke dokter," perintah Dave sambil mengisi air di gelasnya.

Allen mengangguk lemas lalu kembali masuk ke kamar mandi untuk muntah lagi hingga ia terduduk lemas di kamar mandi tanpa banTuan dari Dave sedikitpun. Allen ingin meminta tolong pada Dave, tapi tadi Dave bilang ia hanya beban jadi Allen takut meminta tolong. Allen takut Dave akan memarahinya lagi. [Next]



Author

dasp world

Agensi kepenulisan dan penerbitan cerita fiksi online.