Sebenarnya
Allen tidak benar-benar baik-baik saja. Kepalanya tambah pusing saat ia membuka
selimut dan mencium aroma parfum Dave. Bahkan ia sudah muntah tadi makannya ia
tak selera makan sama sekali. Allen ingin diam di rumah saja sebenarnya. Tapi
ia tak mau kehilangan semangat Nathan yang mengajaknya pergi belanja perlengkapan
sekolah.
Usai
berbelanja Nathan dan Allen membeli taco untuk makan siang. Karena bawaannya
ada banyak mereka memutuskan untuk membawanya pulang. Nathan juga sudah tidak
tega melihat Allen yang terlihat lelah.
"Allen
kau harus pergi ke dokter!" ucap Nathan begitu sampai rumah.
"Aku
baik-baik saja, hanya butuh istirahat..." ucap Allen lalu menghangatkan
taconya sebelum di makan.
Nathan
mengangguk lalu mulai makan taconya karena sudah lapar tanpa menghangatkannya
dulu. Taco milik Allen yang di hangatkan juga tampak enak. Nathan mau lagi tapi
malu untuk meminta milik Allen.
"Kau
mau lagi?" tanya Allen sambil menggigit taconya. Tapi baru beberapa kali
kunyah Allen sudah merasa sangat mual dan langsung berlari ke kamar mandi.
"Kau
baik-baik saja Allen? " tanya Nathan di luar kamar mandi.
Tak lama
Allen keluar dari kamar mandi. "Aku tidak suka taco."
Nathan
langsung mencicipi taco milik Allen. "Rasanya enak, sama seperti punyaku
tadi."
Allen
tersenyum lalu tiduran di sofa. "Kau mau memakannya untukku?" pinta
Allen.
Nathan
mengangguk. "Aku memakannya karena kau memintanya ya."
Allen
kembali mengangguk lalu mulai memejamkan matanya. Badannya terasa lelah sekali,
selain karena pusing dan mual. Allen juga berpikir mungkin ia begini karena
telat makan dan lelah menemani Nathan.
"Allen
kau sakit. Apa kau mau aku menemanimu ke dokter? Dokter itu baik, kau tidak
akan di suntik. Dia hanya memeriksamu lalu memberi obat dan kau bisa
sehat," ucap Nathan setelah memegang kening Allen memastikannya tidak
demam.
Allen
melihat ke arah jam dinding. Masih empat jam lagi sebelum Dave pulang. Allen
tak bisa meninggalkan Nathan sendirian sementara ia tidur di kamar.
"Allen
kau istirahat saja," Nathan mengambilkan selimut. "Aku akan
menjagamu," ucapnya meyakinkan Allen sambil duduk di bawah dan menyalakan
TV dengan siaran kartun.
"Ssstttt!
" sambut Nathan begitu Dave pulang.
"Mana
Allen? " tanya Dave.
"Dia
sakit, dari tadi pagi belum makan," jawab Nathan sambil menunjuk Allen
yang terlelap di atas sofa.
"Dasar
cari-cari penyakit!" kesal Dave yang sebenarnya khawatir pada Allen sambil
memegang keningnya.
"Dave...
" panggil Allen dengan lemas. "Kau sudah pulang... " Allen
berusaha bangun. "Aku belum menyiapkan makan malam."
"Aku
ada makan malam di luar, aku hanya mandi dan ganti baju saja. Kau bisa memesan
makanan sendiri," ucap Dave dingin.
"Nathan
mau makan apa? " tanya Allen pada Nathan dengan lemah lalu mengambil
ponselnya.
"Apa
saja," jawab Nathan.
"Yasudah
ku pesankan ayam dan kentang goreng saja ya?"
"Kau
ingin membuat adikku jadi penuh lemak dengan makanan tidak sehat itu? Sudah
Nathan ikut saja denganku! " sela Dave dengan kesal.
Nathan
langsung menatap Allen sedih. Nathan ingin menemani Allen tapi Nathan juga
takut bila Dave marah-marah. "Bagaimana dengan Allen? " tanya Nathan.
"Biar
dia di rumah, dia sakit. Merepotkan kalau di ajak! " ketus Dave sambil
berjalan masuk ke kamarnya.
Dave
langsung mengusap wajahnya. Ia sadar sudah terlalu kasar pada Allen, yang
sebenarnya Dave inginkan adalah agar Allen bisa istirahat tanpa menjaga Nathan
dan bisa leluasa menikmati waktunya. Tapi Dave terlalu gengsi mengucapkan itu.
"Allen
masuklah ke kamar! Kau tidak membantu sama sekali! Kau ini berhentilah membuat
penyakit berdatangan padamu. Makan! Minum obat! Atau lakukan sesuatu yang
berguna untuk dirimu. Kau ini merepotkan sekali!" bentak Dave pada Allen
yang sedang membantu Nathan bersiap makan malam bersama Dave.
Allen
tersentak kaget dengan ucapan Dave hanya bisa diam lalu memalingkan wajahnya.
Sementara Dave menggandeng Nathan keluar meninggalkan Allen sendirian.
Dave
langsung menyesal sudah membentak Allen seperti itu. Padahal maksud Dave ia
hanya ingin menyuruh Allen untuk makan dan istirahat. Bukan memarahinya atau
memakinya seperti tadi.
"Dave
kau tidak boleh begitu pada Allen. Dia sakit dari tadi pagi," cicit Nathan
yang berusaha membela Allen.
Dave hanya
diam seolah tak dengar pada apa yang Nathan katakan.
Allen
langsung masuk ke kamar Dave tapi bau parfum Dave benar-benar membuatnya mual.
Allen sudah muntah beberapa kali sampai ia lemas dan tertidur di atas tempat
tidur Dave. Perasaan Allen begitu campur aduk ia sedih Dave jadi dingin dan
memarahinya. Tapi ucapan Dave ada benarnya juga, bila Allen sakit ia hanya akan
merepotkan dan jadi beban saja. Allen ingin bangun dan membuat makanan atau
memesan makanan tapi ia terlalu lemas untuk melakukannya.
Entah
berapa lama Allen tertidur hingga ia kembali di bangunkan oleh Dave yang
menempelkan telapak tangannya di kening Allen. Allen langsung membuka matanya
dan bangun dari tidurnya. Tanpa pikir panjang Allen langsung merapikan tempat
tidur Dave lagi dan menyalakan pendingin ruangan sesuai suhu yang Dave suka.
"Maaf,
aku tidak sengaja tidur... " ucap Allen sambil tersenyum canggung dan
menjaga jarak dari Dave.
Dave
awalnya berniat untuk merawat Allen tapi melihat reaksi Allen yang seperti itu
Dave jadi mengurungkan niatnya. "Kau sudah makan? Ku bawakan sup ayam...
" ucap Dave.
Allen
menggeleng lalu buru-buru keluar. Dave kesal karena sejak Allen kemarin Allen
menghindarinya dan banyak hal yang Allen sembunyikan. Dave juga kesal karena
Allen sakit dan bersikap sok kuat dan tak meminta banTuannya sama sekali. Dave
merasa Allen benar-benar ingin menjauhinya dan hanya menjalankan kontrak
sebagaimana mestinya, padahal Dave sudah berharap ia dan Allen bisa menjadi
pasangan seutuhnya.
Setelah
Dave mengganti pakaiannya dengan kaos dan celana longgar, Dave berniat
menghampiri Allen yang sedang makan. Tapi belum Dave mendekat Allen sudah
berlari ke kamar mandi dan memuntahkan apa yang di makannya lagi. Dave ingin
menolong tapi ia takut Allen akan menolaknya dan bersikap sok kuat.
"Besok
pergilah ke dokter," perintah Dave sambil mengisi air di gelasnya.
Allen mengangguk lemas lalu kembali masuk ke kamar mandi untuk muntah lagi hingga ia terduduk lemas di kamar mandi tanpa banTuan dari Dave sedikitpun. Allen ingin meminta tolong pada Dave, tapi tadi Dave bilang ia hanya beban jadi Allen takut meminta tolong. Allen takut Dave akan memarahinya lagi. [Next]
0 comments