0
Home  ›  Chapter  ›  One Night Stand

Bab 18 – Kakakku

Bab 18 – Kakakku-1

Allen tak berani keluar kamar karena mendengar Dave dan Kevin masih mengobrol. Suara Kevin juga begitu tinggi memprotes Dave yang tak pernah ada waktu untuk keluarganya. Allen hanya diam menunggu sampai semua reda. Allen sudah ingin mencicipi seafood yang di bawakan Kevin tadi.

"Kenapa tidak keluar? " tanya Dave yang membuka pintu kamarnya.

"Aku tidak mau mengganggu pembicaraanmu dan Kevin... " jawab Allen lalu berjalan keluar.

"Hari ini aku menginap! " putus Kevin.

"Kau tidur dengan Nathan... " ucap Dave lalu mengekori Allen ke dapur.

Sementara Allen mulai menggoreng kentang untuk dimakan bersama seafood. "Tuan Dave kau bisa pulang dulu kerumah orang tuamu, aku bisa menjaga Nathan sendiri di sini. Sepertinya kau perlu menghabiskan waktu dengan Kevin juga... " ucap Allen lembut.

"Lalu meninggalkanmu yang sedang hamil sendirian kemana-mana?" tanya Dave yang tak setuju dengan ucapan istrinya.

Kevin hanya diam memperhatikan Dave yang terlihat begitu protektif pada Allen. Sudah lama sekali Kevin tidak melihat kakaknya mengkhawatirkan orang lain selain dirinya. Kevin tak pernah melihat kehangatan dari kakaknya selain bersamanya. Kevin merasa posisinya sebagai orang kesayangan Dave di geser oleh Allen.

"Nanti aku mau berenang dengan Kevin. Kau mau ikut?" tanya Dave.

Allen menggelengkan kepalanya. "Aku tidak bisa berenang, tapi bisa kau ajak Nathan?" tanya Allen. "Sejak datang kesini Nathan belum pernah bersenang-senang. Kurasa Nathan akan senang pergi berenang... " sambung Allen sebelum Dave menolak.

Kevin mulai melihat betapa Allen juga mempedulikan adik Dave. Kevin jadi iri karena Dave mendapat pasangan yang sangat pengertian seperti Allen.

"Kenapa di pisah?" tanya Dave yang melihat Allen membagi seafoodnya.

"Untuk Nathan... " jawab Allen lalu menyajikan seafood dan kentang goreng di meja makan lalu kembali sibuk memotong melon untuk Kevin. "Kevin suka apa? Biar nanti aku belanja... " ucap Allen perhatian.

Kevin menggeleng lalu memakan sepotong melon yang di sajikan Allen. Kevin merasa Allen mirip seperti kakaknya. Allen juga perhatian dan keibuan, saat Kevin menghabiskan waktu di rumah Dave bersama Allen juga terasa menyenangkan. Allen tampak banyak mengalah untuk Dave begitu pula Dave yang juga ingin mengalah dan memanjakan Allen.

Dave berubah begitu banyak saat bersama Allen. Dave jadi lebih menghargai perempuan dan mengalah. Dave juga tampak tak segalak biasanya. Kevin melihat banyak perubahan positif pada diri Dave.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

"Ponselmu... " ucap Dave memberitahu Kevin soal ponselnya yang dari tadi berdering.

"Biar saja. Aku malas menanggapi perempuan itu... " ucap Kevin lalu mematikan ponselnya.

Allen dan Dave saling tatap mendengar ucapan Kevin. "Ku rasa kau perlu menjawabnya dan memberitahu kalau kau tak mau di ganggu, dari pada membiarkannya terus mencarimu... " ucap Allen memberi saran.

"Tidak, aku sudah bosan dengannya! " ketus Kevin menanggapi Allen.

"Kevin, kenapa kau jadi membentak Allen?" Dave tak terima.

Allen mengerutkan keningnya merasa sudah salah bicara. "A-aku akan menjemput Nathan... " ucap Allen lalu membawa piring kotor ke wastafel.

"Aku saja!" ucap Dave yang mengikuti Allen. "Kamu di rumah saja, biar aku yang jemput Nathan... " sambung Dave lalu mengecup pipi Allen dan mengambil kunci mobilnya meninggalkan Allen dan Kevin begitu saja.

Allen bingung harus bagaimana dengan Kevin. Kevin juga tampak masih sengit dengannya. Allen ingin mengajak bicara takut Kevin makin membencinya, ingin mengabaikannya tapi Kevin adalah adik Dave dan sekarang jadi adik iparnya.

"Allen... " panggil Kevin yang membuat Allen sedikit terperanjat. Allen takut Kevin akan memarahinya lagi. "Kenapa kau mau menikah dengan kakakku?" tanya Kevin.

"Karena aku mencintainya... " lirih Allen.

Kevin menghela nafasnya. "Hanya itu? Bukan karena uang?" tanya Kevin.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

Allen langsung menggeleng. "Aku belum pernah menggunakan uang Dave sejauh ini selain belanja kebutuhan dapur. Aku cukup senang bisa selalu bersamanya, menyiapkan makanan, menunggunya pulang, mengobrol lalu... Bercinta... " jawab Allen sambil tersipu malu.

"Tapi kau tau bagaimana masalalu kakakku?" tanya Kevin.

Allen mengangguk. "Aku tidak masalah dengan masa lalunya, semua orang punya masalalu. Tidak masalah."

Kevin menyunggingkan senyum di sudut bibirnya. "Asal kau tau, kakakku selalu menginginkan keluarga yang harmonis. Dia begitu menyayangi adik-adiknya. Dia selalu kesepian. Ku harap kau tidak menjadikan bayi di perutmu itu sebagai senjata untuk memperalat kakakku! "

"Aku tau Tuan Dave selalu kesepian, karena itu aku mau terus ada di sampingnya! " tegas Allen serius.

Kevin kaget Allen akan begitu serius menanggapinya. Kevin berharap Allen akan bereaksi lain.

"Pergilah dari kakakku. Kau hanya akan menjadi benalu dalam hidupnya! " bentak Kevin lalu mengambil kunci mobilnya dan pergi meninggalkan Allen.

Allen hanya diam. Sementara Kevin berharap Allen akan membujuknya atau semacamnya.

"Hanya karena kau takut kakakmu terluka, bukan berarti kau berhak mengurung kakakmu hingga mengusir pasangannya... " lirih Allen sebelum Kevin keluar dengan airmata yang mulai berlinangan.

"Kevin, kau pulang? Tidak jadi menginap?" suara Dave yang sudah datang.

"Kita tidak jadi berenang? " tanya Nathan sedih.

"Aku mau pulang, aku ada urusan! " ketus Kevin lalu pergi begitu saja.

Allen langsung menyeka airmatanya dan masuk ke kamar mandi. Allen tak mau Dave melihatnya menangis dan akan bertengkar dengan Kevin.

Bab 18 – Kakakku-2

Sepanjang perjalanan pulang Kevin terus memikirkan Allen dan keputusan kakaknya untuk berkeluarga. Sejujurnya Kevin tak rela membiarkan orang lain menyakiti hati kakaknya. Kevin ingat sekali bila kakaknya selalu berusaha mencari ibu kandungnya dan selalu mendapat kekecewaan. Kevin juga paham betul kenapa kakaknya selalu bergonta-ganti pasangan tidur tiap malam dan senang dengan wanita yang lebih tua darinya karena merasa jiwanya yang kosong dan kehilangan sosok ibu. Meskipun Kevin tau ada mamanya yang berusaha menyayangi Dave sepenuh hati, bagi Dave tetap tidak cukup. Hal itu lah yang membuat Kevin mengkhawatirkan Dave dan ingin menjaga Dave agar tidak kecewa lagi.

Tapi tadi saat ia bicara dengan Allen yang tampak bersungguh-sungguh dengan Dave membuatnya sedikit percaya. Meskipun tetap saja Kevin merasa suatu saat nanti ada waktunya Allen akan mencampakkan kakaknya. 

Bab 18 – Kakakku-3


59
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share