0
Home  ›  Chapter  ›  One Night Stand

Bab 28 – Packing

Bab 28 – Packing-1

Kevin jadi sering berkunjung ke apartemen Dave dan menyibukkan Dave dengan proyek kecilnya untuk membangun klinik ibu dan anak. Kevin hanya perlu renovasi sebenarnya, tapi ia terus mengintili Dave. Padahal Dave sudah mulai memerintahkan pegawai terbaiknya untuk menangani klinik Kevin.

"Aku hanya membuat lasagna..." ucap Allen tak percaya diri ketika melihat Kevin ikut duduk di ruang makan bersama Dave dan Nathan.

"Wuhuu! " seru Nathan senang karena memang itu makanan kesukaannya.

Allen tersenyum mendengar reaksi Nathan yang begitu senang dengan makanan buatannya. Allen langsung menyajikan untuk Nathan, Kevin juga Dave lalu masuk ke kamar agar Kevin mau makan bersama.

"Istrimu sombong sekali sampai tidak sudi makan bersama kita... " ucap Kevin ketus.

Dave menghela nafas. "Allen, sayang... " panggil Dave. Allen kembali datang mendatangi Dave. "Duduk, kita makan bersama-sama... " perintah Dave sambil menunjuk kursi kosong di samping Nathan.

Allen menatap Kevin seolah meminta izin, lalu menatap Dave yang menganggukkan kepalanya memberi izin.

"Kalau tidak mau makan bersama tidak usah memaksakan diri... " sindir Kevin lalu mendorong piringnya enggan memakan masakan Allen.

Allen bingung harus bagaimana sekarang. Ia jadi serba salah, mau makan salah, tidak makan pun salah. Kevin juga selalu menyudutkan Allen yang membuat apapun yang di lakukan Allen terlihat salah.

"Kau tidak mau?" tanya Dave.

"Aku mau! Untukku saja! " seru Nathan yang mengincar lasagna di piring Kevin padahal di piringnya baru ia makan beberapa suap.

Dave tersenyum lalu mendekatkan piring Kevin pada Nathan. "Mau ku ambilkan makan?" tanya Dave pada Allen.

Allen langsung menggeleng dan mengambil makanannya sendiri. Suasana makan begitu canggung, hanya Nathan yang tidak canggung dan ceria seperti biasanya karena ia dapat dua porsi besar lasagna kesukaannya.

"Besok aku berangkat, kalian sementara waktu menginap di rumah orang tuaku ya... " ucap Dave memecah kecanggungan.

"Cih! Menginap... " sinis Kevin.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

"Aku sudah bilang ayah dan mama, mereka sangat senang bila kalian mau menginap, selain itu aku akan lebih tenang bekerja bila kalian menginap di sana. Jadi kalian ada yang menjaga, ada supir yang bisa mengantar kemana-mana, ada pelayan yang mengurus kalian juga nanti. Di sana juga ada kolam berenang dan tempat olahraga juga. Ada arcade juga... Pasti seru... " ucap Dave menyampaikan rencananya pada Allen dan Nathan.

Nathan hanya menoleh pada Allen dan pasrah mengikuti pilihan Allen, bagi Nathan selama ada Allen ia pasti akan suka dan baik-baik saja.

Allen tersenyum canggung. "Aku menunggu seminggu di sini tidak apa-apa. Tidak perlu merepotkan hingga harus menginap segala. Aku bisa mengantar Nathan ke sekolah dan mengurus apartemen seperti biasanya... " ucap Allen berusaha menolak tawaran Dave.

"Tidak bisa begitu sayang, aku tetap khawatir. Aku tidak mau mengambil resiko... " Dave berkeras.

"Apa kau selalu membantah kakakku dan memaksakan kemauanmu padanya?" tanya Kevin cukup ketus.

"Kevin kau tidak perlu segalak itu pada Allen... " bela Nathan yang menghentikan makannya untuk membela Allen dengan berani.

Allen menghela nafasnya. "Yasudah aku akan menginap bersama Nathan... " ucap Allen setuju.

Dave menghela nafasnya lalu menatap Kevin lalu menatap Allen yang dari tadi baru makan sesuap dan mengunyah dengan begitu lama. Jelas sekali Allen tidak nyaman karena sikap Kevin yang begitu memusuhinya. Tapi Dave tak bisa berbuat banyak, Dave tak mungkin menjauhkan istrinya dengan adik-adiknya selamanya. Dave berharap dengan menginap nanti Kevin bisa menerima dan dekat dengan Allen seperti Nathan.

Bab 28 – Packing-2

Allen membantu Nathan berkemas karena Nathan tampak antusias untuk menginap apa lagi Dave bilang ada arcade juga di rumah orang tua Dave nanti. Sementara Dave berkemas sendiri seperti yang biasanya ia lakukan bila harus melakukan perjalanan bisnis. Baru Allen menyiapkan pakaian dan perlengkapannya untuk menginap sendiri.

"Tuan Dave..." lirih Allen sambil memeluk Dave dari belakang.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

"Iya sayang... " jawab Dave sambil melanjutkan aktivitas melipatnya.

"Aku takut menginap di rumah orang tuamu. Aku takut Kevin akan terus marah padaku... " ucap Allen lalu melepas pelukannya pada pinggang suaminya itu.

Dave membalik badannya lalu duduk sambil melingkarkan tangannya di pinggang Allen dan mengecup perut buncitnya dengan lembut. "Jangan khawatir, meskipun Kevin seperti itu dia adalah dokter anak terbaik. Aku yakin kalian akan bisa akrab bila akrab bila tinggal bersama... " ucap Dave sambil mengelus punggung Allen lembut.

Allen mengangguk pelan sambil menghela nafasnya. Allen tak yakin menaklukkan hati Kevin akan semudah menaklukkan hati Nathan atau Dave. Mereka pria yang berbeda dan punya kepribadian masing-masing. Tidak mungkin cara yang sama akan menghasilkan hasil yang sama dengan orang yang berbeda. Memikirkan bagaimana nanti saja sudah membuat Allen begitu stress.

"Mama orang yang baik, bahkan dia langsung menyukaimu ketika ku bilang akan menikah denganmu..." ucap Dave berusaha menenangkan pikiran Allen yang belum benar-benar setuju akan pilihannya.

"Aku tau itu, aku hanya mengkhawatirkan Kevin. Aku takut ia akan semakin membenciku atau tidak nyaman di rumahnya sendiri bila ada aku... Itu saja... " ucap Allen lalu duduk  di pangkuan Dave yang ingin memeluknya.

"Tidak, tidak begitu. Kevin tidak membencimu. Kalian hanya belum saling mengenal saja. Percayalah dia pria yang baik, sama seperti Nathan, sama sepertiku..." Allen langsung menahan tawanya ketika Dave bilang bila ia adalah pria yang baik. "Apa? Kenapa tertawa?" komplain Dave yang melihat Allen menahan tawanya.

"Kau pria yang nakal, tidak ada pria baik-baik yang tiba-tiba meminta jatah ketika ibunya berkunjung atau memaksa bercinta di ruang tamu dan dapur seenaknya. Mengikat tanganku pula... Kau pria yang nakal Tuan... " ucap Allen sambil tertawa mengingat betapa binalnya Dave bila sudah berurusan dengan jatahnya bercinta.

Dave menundukkan kepalanya menahan tawanya lalu tersenyum menatap Allen. "Tapi kau menikmatinya kan?" Dave mengelus perut Allen. "Bila tidak kau nikmati si kecil tidak akan ada di sini... " sambung Dave yang selalu membanggakan keberhasilannya menghamili Allen.

Allen langsung tersipu malu mendengar ucapan Dave yang membalas ucapannya tadi. Benar, Allen menikmati tiap sentuhan Dave. Semuanya terasa begitu candu. Bahkan bila Allen akui ia jadi lebih agresif dan selalu ingin lagi dan lagi ketika hamil. Kalau saja ia tak menahan diri dan tak punya malu. Mungkin ia akan terus meminta jatah pada Dave tanpa peduli akan kehadiran Nathan di antara mereka.

"Kenapa tersipu begitu hmm? Kau suka kan?" goda Dave sambil mengeratkan pelukannya dan mencium pipi istrinya itu dengan gemas. "Oh! Aku ingin melanggar hukum dan membawamu secara paksa denganku! Aku belum bulan madu dengan benar denganmu!" geram Dave kesal.

Allen tertawa kecil mendengar keluhan suaminya. "Kapan jam penerbanganmu besok?" tanya Allen sambil mengelus dada bidang suaminya.

"Siang, jam 11 aku terbang... " jawab Dave.

"Aku ingin bercinta sampai besok boleh?" tanya Allen yang jelas di turuti Dave.

"Sekarang siapa yang nakal hmm?" bisik Dave.

"Jadi kau tidak mau menuruti permintaan ibu hamil ini?" balas Allen yang membuat Dave terbahak-bahak.

Bab 28 – Packing-3


59
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share