0
Home  ›  Chapter  ›  One Night Stand

Bab 17 – Penyesuaian

Bab 17 – Penyesuaian-1

Dave menggendong Allen masuk ke kamar. Dave ingin bercinta lagi dengan Allen seperti sebelumnya, apa lagi ia sudah menahan diri selama satu bulan. Tapi begitu sampai di tempat tidur Dave teringat kalau Allen tengah hamil dan ini kali pertamanya secara pribadi berhubungan dengan wanita hingga hamil seperti sekarang. Allen sebenarnya siap-siap saja bila Dave ingin bercinta dengannya, Allen juga menginginkannya tapi malu dan lebih memilih menunggu Dave yang mengajaknya.

"Tuan Dave, kenapa kau menyuruhku tidur di bawah kemarin?" tanya Allen sambil menarik selimutnya.

Dave bingung harus menjawab bagaimana. Bodoh bila ia menjawab dengan jujur tapi bila ia bohong rasanya itu tidak baik juga. "Eng... Ku kira kau ingin menjaga jarak dariku saat kau meletakkan surat perjanjianmu di meja kerjaku. Jadi aku menjaga jarak darimu... " ucap Dave malu-malu lalu memunggungi Allen.

Allen hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala. "Kenapa tidak bertanya?" tanya Allen lagi sambil memeluk Dave dari belakang.

Dave merasakan payudara Allen yang menempel di punggungnya membuatnya makin grogi untuk menjawab. "Kau yang tidak menjelaskan! " Dave pilih menimpakan kesalahannya pada Allen.

Allen tertawa kecil tak menyangka hanya karena masalah sepele seperti itu ia dan Dave bisa saling menjaga jarak. "Tuan Dave tolong lain kali jangan mengambil keputusan sendiri seperti itu... " ucap Allen lembut sambil mengelus perut sixpack Dave.

Dave mengangguk pelan. Cukup lama Dave berpikir untuk mengajak Allen berhubungan intim kembali setelah masalah salah pahamnya selesai, tapi saat ia membalikkan badan Allen sudah terlelap dengan nyenyak. Padahal Dave sudah bangun dan siap untuk Allen. Apa boleh buat Dave dengan terpaksa menenangkan dirinya, karena tak kunjung tenang akhirnya Dave memuaskan dirinya di kamar mandi sendirian.

Tapi baru saja ia selesai memuaskan dirinya, Allen terbangun karena Dave tak ada di sampingnya. Dave tak berniat mengatakan apapun, Dave tau Allen pasti tau apa yang baru saja ia lakukan. Dave juga berharap bila Allen bisa peka padanya dan melayaninya tanpa di minta. Tapi sayangnya Allen tak menyadari apa yang Dave inginkan dan mengira Dave tak nyaman bila ia tidur di tempat tidur yang sama.

"Tuan Dave, apa kau tidak nyaman? A-aku bisa tidur di luar seperti biasanya..." ucap Allen sambil berusaha bangun.

Dave menggeleng pelan lalu memeluk Allen. "Jangan, tidurlah di sampingku."

Allen langsung mengangguk lalu membiarkan Dave memeluknya. "Aku takut membuatmu tidak nyaman... " lirih Allen sebelum merubah posisinya agar lebih nyaman.

"Allen, aku menginginkanmu. Tapi aku takut menyakiti anakku. Kau paham kan? Aku butuh itu... " jelas Dave sebelum ia dan Allen salah paham lagi.

Allen mengangguk lalu membalas pelukan Dave. "Kita bisa pergi ke dokter lagi untuk menanyakan soal ini..." ucap Allen lembut.

"No, aku sudah baca di internet. Aku tidak akan mengganggunya tumbuh kuat dulu! Aku ayah yang baik! " ucap Dave sambil membenamkan wajahnya di bawah ketiak Allen sambil sesekali mengecup payudara Allen. "Tidurlah... " ucap Dave meyakinkan Allen bila ia baik-baik saja.

Bab 17 – Penyesuaian-2

Pagi-pagi Allen sudah ke minimarket di temani Dave untuk membeli beberapa snack untuk bekal Nathan. Allen juga menyiapkan sarapan di bantu Dave. Dave juga sengaja hari ini tidak pergi ke kantor dan mengosongkan semua jadwal pertemuannya agar bisa menemani Allen di rumah.

"Aku senang kau dan Allen sudah berbaikan... " ucap Nathan sambil menikmati sarapannya.

Dave berpura-pura tidak dengar. Senentara Allen tersenyum sumringah mendengar ucapan Nathan.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

"Ku kira kalian bermusuhan karena aku datang... " ucap Nathan.

"Tidak, tidak ada hubungannya denganmu. Tidak usah kau pikirkan. Aku dan Allen baik-baik saja... " ucap Dave agar Nathan tidak overthinking.

"Lalu kenapa kalian tidak tidur bersama?" tanya Nathan.

"Em... Kami sempat salah paham, tapi sekarang semuanya sudah baik-baik saja... " Allen ikut menjelaskan lalu mengecup pipi Dave agar Nathan yakin.

"Lihat? Tidak ada yang perlu kau khawatirkan Nathan... " ucap Dave yang paham bagaimana perasaan Nathan.

Nathan mengangguk lalu tersenyum senang. Nathan merasa harinya jadi lebih cerah dan menyenangkan saat Dave dan Allen sudah berbaikan. Nathan senang Allen tidak tidur di sofa luar dengan selimut tipis. Nathan juga senang Allen hamil, meskipun Nathan juga sedih ia jadi paman bukan kakak seperti yang ia bayangkan.

"Da Allen... " pamit Nathan sebelum berangkat sekolah di antar Dave.

"Jangan pergi kemana-mana aku hanya sebentar! " ucap Dave sebelum keluar dari apartemennya.

Allen mengangguk patuh. "Tuan Dave, boleh aku dapat pelukan? " pinta Allen dengan lirih.

Dave langsung memeluk Allen dengan erat sambil mengelus punggungnya. "Nanti ku peluk lagi ya... " ucap Dave lalu pergi mengantar Nathan sekolah.

Allen kembali melanjutkan aktivitasnya membereskan rumah seperti biasanya. Sampai suara bel apartemennya berbunyi.

"Tunggu sebentar... " ucap Allen sambil membukakan pintu. "Kevin?" Allen memastikan.

"Hai! Mana kakakku?" tanya Kevin sambil berjalan masuk dan memberikan box makanan titipan Helga pada Allen.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

"Dave mengantar Nathan sekolah. Sebentar lagi datang. Oh iya sudah sarapan?"

"Sudah, aku hanya memastikan kakakku baik-baik saja. Tadi tiba-tiba dia mengambil cuti. Aku khawatir."

Allen tersenyum sambil mengangguk. "Mau teh? Kopi? Jus?" tanya Allen sambil membuka box makanan yang di bawakan Kevin.

"Tidak usah, nanti aku ambil sendiri... " ucap Kevin sambil berjalan mengitari rumah dan mengecek tiap kamar. "Nathan menginap?" tanya Kevin.

Allen menggeleng. "Ku rasa Nathan tinggal bersama kami. Coba nanti tanyakan pada Dave ya... " jawab Allen.

Sial! Sudah aku harus membagi kakakku dengan Allen sekarang Nathan juga! Sialan! Batin Kevin kesal karena makin sulit menghabiskan waktu bersama kakaknya lagi.

Lama Allen menunggu Dave pulang. Terasa lama karena Kevin tak tenang dan tampak terburu-buru dan tak senang menunggu. Padahal Allen sudah menawarkan makanan dan menyetel TV agar Kevin bisa menunggu dengan nyaman.

"Allen... " panggil Dave yang baru datang sambil membawa seikat mawar merah untuk Allen.

"Kakak!!! " bentak Kevin begitu mendengar suara Dave.

Dave menaikkan sebelah alisnya lalu memberikan setangkai mawar yang ia bawa. "Sisanya untuk istriku... " ucap Dave polos lalu memberikan setangkai Mawar untuk adiknya lalu memberikan sisanya pada Allen.

Allen hanya diam menerima pemberian Dave lalu seketika semuanya hening. Dave juga hanya diam sambil merangkul Allen dan menatap Kevin.

"A-aku mau mandi... " ucap Allen lalu masuk ke kamar Dave.

Dave dan Kevin hanya diam sambil menatap Allen sampai masuk kamar.

"Ada apa?" tanya Dave.

"Kenapa kau tidak pergi kerja?" tanya Kevin.

"Istriku hamil... "

"Kau juga tak pernah berkunjung ke rumah lagi! Kau tidak pernah berenang bersamaku! " cerca Kevin tanpa mendengarkan penjelasan Dave yang sudah ia potong. "Kau bahkan mengijinkan Nathan tinggal bersamamu sementara aku tidak! Kau juga lebih memilih istrimu yang hamil.... Tunggu! Istrimu hamil?! Hamil?!" heboh Kevin.

Dave mengangguk. "Pertama aku baru saja menikah, baru satu bulan aku tidak pulang, aku juga sibuk mengurus Nathan yang di titipkan padaku. Ibuku menikah lagi... Kalau kau mau tinggal di sini sudah sempit. Jadi tidak bisa. Nanti aku akan berenang bersamamu... Sudah ya jangan marah-marah... " ucap Dave menjelaskan kondisinya pada Kevin dengan lembut.

Kevin langung memalingkan wajahnya.

Dave menghela nafas. "Aku tetap kakakmu, aku tetap menyayangimu Kevin. Nathan adikku dia bahkan masih 7 tahun. Allen juga lebih muda darimu. Bahkan dari kau, Daniel dan Nathan. Hanya kau yang paling dekat denganku. Berhentilah berpikir sesuatu yang buruk begitu..." 

 

Bab 17 – Penyesuaian-3

59
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share