0
Home  ›  Chapter  ›  One Night Stand

Bab 24 – Kesibukan Dave

Bab 24 – Kesibukan Dave-1

Pertama kalinya dalam hidup Dave ia merasa begitu gelisah dan tidak betah berlama-lama di kantornya dan berkutat dengan pekerjaannya. Bahkan sudah berkali-kali Dave menanyakan apa yang sedang Allen lakukan di rumah dan hampir tiap lima menit Dave menelepon Allen untuk menanyakan kabarnya. Bahkan saat Dave harus meeting pun ia begitu tidak fokus hingga mengulang-ulang pertanyaannya dan moodnya begitu berantakan hanya karena Allen telat mengangkat telfonnya karena sedang ke kamar mandi.

"Dave?" panggil Antonio meminta perhatian Dave yang dari tadi tidak fokus pada meeting.

"Ah! Ya? " saut Dave sambil menatap Antonio terkejut.

"Kau tidak fokus, kenapa?" tanya Antonio khawatir.

Dave menggeleng. "Tidak, bukan apa-apa... " jawab Dave lalu memasukkan ponselnya kedalam jasnya. Tapi belum lama ponselnya masuk ke dalam jas, Dave sudah mengeluarkannya lagi dan kling! Balasan pesan yang di tunggu dari Allen datang. "Maaf, permisi... " ucap Dave yang langsung menelfon Allen sambil berjalan keluar dari ruang meeting.

"Ada apa Tuan? " tanya Allen lembut.

"Kau dari mana saja?! Kenapa tidak membalas pesanku?!" Dave langsung mengomel dengan nada tinggi.

"A-aku mual, jadi aku tadi muntah. Makannya tidak bisa membalas pesanmu....lalu Nathan pulang jadi aku membuatkannya makan siang dulu..." jawab Allen berusaha menenangkan Dave.

Dave menghela nafasnya. Ia sangat khawatir pada Allen sampai jadi begitu protektif. "Sekarang bagaimana keadaanmu?" tanya Dave lebih lembut dari sebelumnya.

"Aku sudah lebih baik, aku sedang menemani Nathan mencuci piring... " jawab Allen.

"Setelah meeting aku pulang." Dave langsung mematikan telfonnya.

"Pahamkan sekarang kenapa ayah selalu ingin pulang lebih awal? " tanya Antonio yang menghampiri Dave untuk mengajaknya meeting kembali.

Dave berusaha menyembunyikan wajah malu-malunya. Tapi Dave akui menghabiskan waktunya bersama Allen dan Nathan lebih menyenangkan daripada di kantor. Baru kali ini Dave tidak tertarik dengan pekerjaannya, tapi Dave tetap harus profesional. Ada ribuan kepala keluarga yang menggantungkan hidupnya pada perusahaan yang di pimpin Dave.

Ku rasa aku perlu memodifikasi kantorku agar Allen bisa ikut ke kantor, pikir Dave yang merasa perlu ada Allen di sampingnya setiap saat.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

***

Dave langsung bergegas pulang tanpa peduli pada orang-orang yang sedang berusaha bertemu dan menawarkan kerja sama dengannya. Dave hanya menerima pertemuan penting yang sudah di jadwalkan asistennya juga pemeriksaan laporan di rumahnya saja.

Bahkan Dave yang biasanya memilih lembur dan lanjut pergi ke gym sekarang memilih tak hanya pulang cepat tapi juga akhirnya ia menggunakan fasilitas gym di gedung apartemennya. Semuanya Dave lakukan tak lebih karena ingin terus berdekatan dengan Allen. Karena Dave pernah membaca artikel bila olahraga membuat tidur lebih nyenyak, ia juga mengajak Nathan ikut gym bersamanya. Meskipun Nathan melakukannya sambil bermain dan belum serius tapi ia senang di ajak gym bersama Dave.

"Tuan Dave, apa kau melakukan renovasi? " tanya Allen setelah melihat banyak alat olahraga untuk anak-anak yang berdatangan setelah ia membuang sampah keluar.

"Tidak, aku membelinya untuk Nathan dan anak-anak lain di apartemen..." jawab Dave sambil melebarkan tangannya dan menepuk-nepuk sofa di sampingnya. "Dari kemarin-kemarin aku mencoba mengajak Nathan olahraga tapi dia bilang alatnya terlalu tinggi. Jadi aku membelikan yang lebih kecil untuknya."

Allen mengangguk sambil duduk bersandar pada Dave yang sedang menemani Nathan mengerjakan prnya.

"Aku sudah selesai... " lapor Nathan lalu menyerahkan bukunya untuk di cek Dave sementara ia sudah begitu mengantuk dan menguap berkali-kali.

"Empat apel di kurangi dua apel, coba hitung lagi... " koreksi Dave.

Nathan kembali menghapus jawabannya lalu menuliskan jawabannya setelah ia hitung ulang.

"Sikat gigimu kalau sudah mengantuk," ucap Dave lalu memberikan buku milik adiknya yang kembali di rapikan Nathan ke dalam tas.

Nathan langsung menyikat giginya lalu menunggu Allen atau Dave datang ke kamarnya untuk menemani tidur. Tapi Nathan sudah terlalu mengantuk. Jadilah setelah ia sikat gigi langsung tertidur begitu saja.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

"Wah sudah tidur... " ucap Allen lalu menyelimuti Nathan dan menyalakan lampu tidur sebelum mematikan lampu. "Good night... " bisik Allen lalu mengecup pipi Nathan dengan lembut sebelum kembali ke kamarnya.

"Sudah tidur?" tanya Dave yang baru saja membuka laporan dan Allen sudah masuk ke kamar.

Allen mengangguk sambil tersenyum. "Sudah, nyenyak sekali malah... " jawab Allen lalu masuk ke kamar mandi untuk sikat gigi dan cuci muka sebelum tidur.

"Allen... " panggil Dave sambil memundurkan kursinya saat melihat Allen selesai dengan urusannya di kamar mandi.

Allen mendekat sambil merapikan kimono yang menutupi gaun malamnya. Tanpa di duga Dave langsung menariknya hingga terduduk di pangkuan Dave. Allen cukup terkejut tapi ia juga senang ketika Dave ingin bermanja-manja atau memanjakannya seperti sekarang ini.

"Temani aku membaca laporan... " pinta Dave sambil berbisik dan mencium puncak kepala Allen.

Allen mengangguk sambil tersenyum lalu menyandarkan kepalanya ke bahu Dave agar ia bisa lebih nyaman dalam pangkuan suaminya itu.

"Allen aku ingin mengajukan pensiun lebih awal... " keluh Dave.

"Eh! Kenapa?" tanya Allen kaget lalu mendongakkan kepalanya.

"Aku ingin di rumah saja bersamamu... Aku bosan bekerja," rengek Dave manja.

Allen tertawa kecil melihat suaminya yang sedang kolokan begini.

"Maksudku, kau kan sedang hamil. Aku hanya tidak mau membiarkanmu kesulitan melaluinya sendirian... Aku ingin menjadi suami yang baik, itu saja! " Dave langsung meralat ucapannya sendiri.

Allen mengangguk paham lalu mengelus pipi Dave sebelum mendekatkan bibirnya untuk memagut bibir pria yang sudah membuatnya merasa jadi  wanita paling istimewa dan bahagia di dunia. Allen melumat bibir suaminya dengan lembut dan malu-malu lalu mengecup keningnya dan tersenyum sumringah yang membuat Dave ikut senang melihatnya.

"Tuan Dave, biar aku saja yang mengikutimu. Tetaplah bekerja, berkarir, apapun yang ingin kau lakukan tidak masalah. Aku baik-baik saja, aku dengan senang hati akan mengikutimu... " ucap Allen lembut lalu kembali mengecup bibir Dave.

Dave mengangguk sambil tersenyum lalu mengangkat Allen dan mendudukkannya di atas meja kerjanya lalu memeluk perut Allen. "Tapi kau masih harus menjaga si kecil di perutmu juga... " ucap Dave lalu menarik lepas tali kimono Allen agar bisa langsung bersentuhan dengan kulit Allen. "Pasti kau akan bekerja keras sekali untuk menjaganya nanti... " Dave mengecup perut Allen dengan lembut.

Bab 24 – Kesibukan Dave-2


59
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share