Bab 41 – Show Time!🔞
Allen ikut mengantar Kevin dan Roberts hanya hingga keluar dari
apartemennya. Dave tak mengijinkan Allen keluar karena pakaiannya yang di nilai
cukup sexy bagi Dave. Jadi Allen menunggu Dave kembali sambil merapikan meja
makannya menyingkirkan peralatan makan dan beberapa peralatan masaknya ke
wastafel.
Tapi Dave lebih lama dari yang Allen kira. Hingga ia bisa sempat cuci
muka dan sikat gigi sebelum menepati janjinya menggunakan lingerie seksi
berbentuk seragam sekolah. Allen juga menggunakan sedikit lipstik lalu duduk
menunggu Dave sambil merapikan kimononya yang ia gunakan untuk menutupi hadiah
kesukaan Dave.
"Allen... " panggil Dave yang baru datang sambil membawa
bunga yang baru di belinya.
Allen langsung bangun dan merentangkan tangannya menyambut kedatangan
Dave yang selama ini belum pernah ia lakukan. Dave langsung memeluk Allen dan
mengangkat tubuhnya lalu memberikan bunga yang ia bawa.
"Aku sedikit mengantri tadi... " ucap Dave lalu menggendong
Allen.
Allen menatap Dave sejenak lalu melumat bibir Dave dengan lembut, Dave
membalasnya sambil berjalan ke kamar yang membuat Allen tak sengaja menjatuhkan
bunga dalam genggamannya karena larut dalam cumbuan lembutnya dan Dave.
"Sayang, jangan bicara seolah kau akan meninggalkanku. Aku
takut... " bisik Dave yang masih membahas obrolan di meja makan tadi
sambil mendudukkan Allen di tempat tidur.
Allen mengangguk lalu tersenyum. Allen ingin membahas soal kontraknya
tapi dulu saat ia membahas itu Dave langsung marah. Allen tak mau merusak mood
Dave atau bertengkar dengannya malam ini. "Tuan Dave apa kau mencintaiku
sekarang?" tanya Allen sambil menundukkan pandangannya.
"Tentu saja! Kita sudah melalui banyak hal. Kenapa masih meragukan
itu... " jawab Dave tegas.
Allen tersenyum lembut lalu melepas ikatan pada kimono yang ia gunakan
dari tadi untuk menutupi hadiah favorit Dave.
"Woooo!! Oh my god! Anak nakal! " Dave langsung semangat dan
melupakan semua masalahnya begitu melihat Allen mengenakan pakaian dinas sesuai
rikuesannya.
Pinggang Allen yang ramping begitu terekspos. Tak hanya pinggang,
payudara juga paha dan nyaris seluruh tubuhnya benar-benar terekspos. Dave
sudah sering melihat tubuh Allen atau wanita-wanita lain yang lebih hot saat
menggodanya. Tapi tetap saja bagi Dave, Allen tetap yang paling mempesona dan
paling sexy. Membuat Dave berdebar-debar seolah baru pertama kali melakukannya.
"Hukum aku... " goda Allen sambil kembali berusaha menutupi
tubuhnya terutama pada payudaranya juga area kewanitaannya yang begitu menggoda
di mata Dave. "A-aku salah... " ucap Allen malu-malu berpura-pura
menjadi seorang murid seperti di film Jav yang jadi fantasi Dave.
Dave tak bisa menyembunyikan betapa senangnya ia ketika Allen mau
sedikit bersandiwara mesum seperti ini sebelum mulai berhubungan intim. Dave
mengambil ponselnya untuk mengabadikan momen saat Allen sedang berpose nakal
seperti ini. Tapi belum ia mengambil gambar Allen meraih ponsel Dave.
"Aku hanya ingin di nikmati secara langsung oleh suamiku. Aku
tidak mau bila kau mengambil gambarku... " ucap Allen lalu menutup
kimononya lagi dan sudah kehilangan moodnya.
"A-aku... Aku... Maaf... " ucap Dave yang bingung harus
bagaimana. Allen juga langsung masuk ke dalam selimut dan bersiap tidur.
"Allen, sayang... Jangan marah... " Dave mulai merengek.
Allen hanya diam lalu memejamkan matanya pura-pura tidur. Entah apa
yang merasuki Allen, tapi saat Dave ingin mengambil gambarnya ia merasa di
lecehkan.
"Aku hanya terlalu senang dan excited karena kau begitu menggoda.
Itu saja. Aku tidak bermaksud apa-apa... " sesal Dave sambil memeluk Allen
dari belakang.
Allen bisa dengan jelas merasakan kejantanan Dave yang sudah bangun di
balik celananya. Allen juga paham betul bagaimana suaminya itu. Jadi dengan
berat hati dan menguatkan dirinya Allen menghela nafas lalu menatap Dave.
"Jangan di ulangi lagi ya... Jangan begitu lagi... " ucap Allen pelan
dan lembut namun cukup tegas bagi Dave.
Dave langsung mengangguk paham. Dave mulai mencium bibir Allen lalu
melumatnya dengan lembut. Tidak ada drama anak sekolah yang di hukum lagi.
Hanya ada Allen, istrinya yang akan memuaskan hasratnya.
Tangan Dave mulai meraba tubuh Allen melepaskan ikatan kimononya
sembari memberi tanda kepemilikan di leher dan dada Allen yang tak pernah luput
dari jamahan Dave. Dave langsung melepas celana juga atasannya sebelum mencumbu
kedua payudara Allen yang sudah lepas dari penutupnya. Allen hanya menatap Dave
dengan sayu, melihat suaminya yang begitu bersemangat bercinta dengannya.
●●●
Dave masih nyaman memeluk Allen yang masih tertidur nyenyak. Memandangi
wajah Allen yang masih tidur membuat Dave merasa senang dan puas sebagai
seorang suami. Akhirnya ia bisa bangun lebih awal dari Allen. Tapi belum ia
benar-benar puas memandangi Allen, ponsel Allen berdering nyaring. Bukan
aleram, tapi ia dapat panggilan telepon dari Helga.
"Engh... " Allen bangun sambil berusaha meraih ponselnya tapi
Dave lebih cepat.
"Ada apa ma?" tanya Dave.
"Allen mana?" tanya Helga.
"Baru bangun..." jawab Dave lalu mengecup kening Allen dan
memberikan ponsel Allen.
"Halo... "
"Allen aku mengirimkan baju untukmu, sekaligus undangan. Aku ingin
memamerkan menantuku di acara charity nanti..." Helga langsung menyela
begitu mendengar suara Allen.
"T-tapi aku belum pernah ke acara charity... " ucap Allen
ragu untuk ikut ke acara Helga.
"Tenang saja aku akan mengajarimu nanti. Dandan yang cantik ya,
nanti ku jemput... " ucap Helga lalu mematikan teleponnya.
Allen menghela nafas lalu kembali masuk ke dalam selimut. "Aku
tidak suka bepergian... " keluh Allen lalu bangun untuk mengambil
kimononya yang berserakan di lantai.
"Kalau tidak mau berangkat tidak usah saja tidak papa... "
ucap Dave mengerti posisi istrinya.
Allen menghela nafas lalu menggeleng dengan lesu. "Tidak apa-apa.
Mamamu sangat menyukaiku, aku tidak bisa menolaknya. Aku akan berusaha
semaksimal mungkin... " ucap Allen lembut lalu mengambilkan kimono untuk
Dave sebelum memasukkan semua baju yang berserakan di lantai ke keranjang
laundry.
"Aku pria paling beruntung yang sudah menikahimu... " ucap
Dave sambil memeluk erat Allen dari belakang. "Nanti aku akan menyusulmu
bila acaranya lama. Kita bisa sekalian kencan... " sambung Dave lalu
mengecup kening Allen.
Allen mengangguk lalu tersenyum mendengar ajakan kencan Dave.