Bab 60 – Menempuh Hidup Baru (End)
Hari yang
sudah di tunggu-tunggu oleh Dave dan Allen tiba. Semua anak di panti datang
memenuhi bangku depan di altar pemberkatan. Para biarawati juga di undang.
Suster Theresia sudah tak bisa menahan tangisnya saat Dave sudah datang dan
berdiri menunggu Allen masuk untuk sama-sama berjanji di hadapan Tuhan. Nathan
duduk di antara Antonio dan Helga. Sementara Daniel duduk bersama Kevin juga
Roberts.
Dave begitu
gugup dan tak sabar. Sampai akhirnya Allen masuk. Airmata Dave sudah tak bisa
terbendung lagi. Ia tak menyangka kalau seorang Dave yang selama ini flamboyan
dan suka berganti pasangan akan benar-benar menikah. Allen tampak cantik dan
benar menjadi kejutan bagi Dave.
"Allen...
Aku mencintaimu lebih dari yang kau tau... " bisik Dave setelah sama-sama
mengucap janji bersama Allen.
Tangan Dave
benar-benar gemetar ketika membuka kerudung penutup kepala Allen untuk
menciumnya. Bahkan Dave tak pernah merasa segugup ini sebelumnya. Saat mencium
Allen pun Dave mencium lebih lama dari yang seharusnya meskipun akhirnya ia mau
melepaskan ciumannya.
Acara
berlanjut menuju ke tempat resepsi. Tidak ada kehadiran Penelope sama sekali.
Dave sedikit sedih karena hal itu, tapi ketika ia melihat Allen yang menyalimi
banyak orang yang tidak di kenalinya dan tak ada keluarganya satupun di sana.
Dave merasa lebih bersyukur dan bahagia.
"Kau
cantik..." puji Dave entah ke berapa kali saat melihat Allen yang terus
berada di sisinya.
"Allen!
Ternyata Tuan Dave suamimu! " seru nyonya Park yang datang bersama Hansol.
"Nyonya
Park! Aku senang sekali kau bisa datang. Kenalkan suamiku... " ucap Allen
ceria. "Tuan Dave ini nyonya Park aku tinggal di rumahnya waktu itu. Ini
Hansol dia yang anak nyonya Park, dia yang meminjami aku charger... " ucap
Allen meskipun Dave sudah mengenal Hansol dan nyonya Park sebelumnya.
"Terimakasih
sudah menjaga istriku... Ku harap kalian tidak kerepotan waktu itu... "
ucap Dave.
"Tidak!
Allen menjagaku. Kami memasak dan menanam bunga matahari bersama-sama. Sekarang
bunganya sudah mulai tumbuh. Cantik sekali... " ucap nyonya Park lalu
merangkul Allen. "Kalian boleh berkunjung ke rumahku bila kalian
mau..." undang nyonya Park antusias.
"Ibu...
Tuan Dave ini sibuk... " ucap Hansol sungkan.
"Tentu
saja aku akan berkunjung bersama Allen nanti bila ada waktu... " ucap
Dave.
♡♡♡
Satu tahun
berselang...
Allen masih
betah tinggal di apartemen sementara rumahnya dengan Dave baru di siapkan untuk
menyambut kelahiran buah hatinya dan juga kamar untuk Nathan. Nathan juga
kembali bekerja pada Allen untuk menabung agar menjadi paman yang baik dan
keren lagi. Tak hanya Nathan yang excited pada kehamilan Allen kali ini. Dave
dan orang Tuanya juga ikut excited menyambut kelahiran cucu pertama keluarga
Mcclain.
"Sayang
aku merindukanmu... Cepat pulang... " rengek Allen yang jadi begitu manja
pada Dave yang sudah telat lima belas menit pulang.
"Sabar
sebentar ya..." ucap Dave yang sedang dalam perjalanan pulang.
"Allen
aku mengantuk... " ucap Nathan sambil menguap setelah mengerjakan tugas.
"Sikat
gigi dulu... Setelah itu tidur ya... " ucap Allen lembut lalu menemani
Nathan di kamar.
Allen
menemani Nathan tidur sambil membacakan cerita dan terus mengatakan pada Nathan
bila ia dan Dave sangat menyayangi Nathan.
"Allen,
apa kalau bayimu lahir kau akan membuangku?" tanya Nathan sedih.
"Tidak,
tentu saja tidak. Aku sayang pada Nathan sama seperti sayang pada anakku nanti.
Jadi Nathan jangan berpikir begitu. Nathan kan pernah bilang akan menjadi paman
dan kakak yang keren... Pasti dia akan sayang pada Nathan juga... " ucap
Allen lalu membawa tangan Nathan untuk mengelus perut buncitnya.
"Eh!
Dia menendang! " seru Nathan.
"Itu
karena dia tidak sabar ingin bertemu Nathan... " ucap Allen menghibur
Nathan. "Jangan khawatir, bila kita bersama-sama semua akan baik-baik
saja... " ucap Allen menguatkan Nathan.
Nathan
mengangguk lalu memejamkan matanya yang sudah mengantuk untuk tidur.
"Sayang...
" ucap Dave yang sudah menunggu Allen keluar dari kamar Nathan. Dave
langsung memeluk Allen dan menciumnya dengan lembut. Sebelum
menggendongnya masuk ke kamar. "Maaf ya lama, tadi macet... " ucap
Dave lalu menidurkan Allen. "Baby hari ini aktif tidak? Ingin ku pijiti
tidak?" tanya Dave yang ingin memanjakan Allen sambil mengelus perut besarnya.
"Tidak,
dia cukup tenang..." ucap Allen lembut. "Sayang aku ingin di peluk...
" pinta Allen manja.
"Tunggu,
aku ganti piama dulu ya... Setelah ini aku akan memelukmu sampai kau puas...
" ucap Dave lalu buru-buru bangun untuk mengganti baju kerjanya dengan
piama sekaligus cuci muka dan sikat gigi.
Allen
mengangguk lalu menunggu Dave datang.
"Bagaimana
harimu?" tanya Dave sambil bersiap tiduran di samping Allen.
"Menyenangkan.
Nathan hari ini sedih, dia pikir kita akan membuangnya kalau kita punya anak. Aku
jadi ikut sedih... " ucap Allen lalu memeluk Dave dengan manja.
"Kita
tidak akan meninggalkan siapapun. Kita kan keluarga, kita akan selalu
bersama.... " ucap Dave lalu mengecup kening Allen. "Terimakasih
sudah menjadi istriku... " bisik Dave.
Allen mengangguk
sambil tersenyum sumringah.
"I
love you... " ucap Dave dan Allen bersama-sama lalu saling mencium satu
sama lain.
Dave bersyukur keluarganya bisa kembali akur dan ia bisa benar-benar membuat keluarga kecilnya sendiri. Sementara Allen bersyukur akhirnya iq memiliki keluarga yang akan selalu menyayanginya dan menemaninya. Allen dan Dave sudah sama-sama tidak kesepian dalam keramaian lagi. Masalah mereka bertemu dan berniat hanya sebatas pasangan one night stand juga sudah mereka lupakan. Sekarang Allen dan Dave hanya fokus untuk membangun keluarga kecil yang bahagia dan harmonis serta saling menguatkan satu sama lain. Tamat ♡