0
Home  ›  Chapter  ›  One Night Stand

Bab 40 – Dinner Keluarga

Beli Karya
Bab 40 – Dinner Keluarga-1

Makan malam tidak sehangat yang Allen bayangkan. Dave nyaris tidak mengajak bicara Kevin atau Roberts sama sekali. Hanya menyambut dan mempersilahkan masuk saja saat Allen masih di kamar untuk bersiap menjamu makan malam.

"Aku sudah kenyang... " ucap Dave pada Allen lalu mendorong kursinya.

"Tuan Dave... " Allen menggenggam tangan Dave.

Kevin menundukkan kepalanya begitu merasa bersalah dan serba tidak enak karena sikap Dave. Makan pun jadi tidak selera padahal Allen dan Dave sudah menyajikan makanan kesukaannya. Roberts tidak berharap akan dapat sambutan hangat dari Dave apa lagi ia pernah membuat skandal besar dengan Kevin.

"Aku hanya sudah kenyang, itu saja... " ucap Dave.

"Apa masakanku tidak enak?" tanya Allen lembut berusaha menahan Dave yang sudah begitu tidak tahan semeja dengan Kevin.

Dave menghela nafas lalu kembali melanjutkan makannya untuk menghormati Allen yang sudah susah payah memasak.

"Aku ingin memberikan acara makan malam yang hangat sebagai keluarga. Itu saja yang ku inginkan. Kalian saling mengenal jauh lebih lama daripada hubunganku dengan Tuan Dave saat ini. Aku merasa bersalah membuat hubungan keluarga kalian jadi berantakan begini... " ucap Allen to the poin karena suasana yang jadi canggung dan dingin.

"Aku akan sikat gigi dan tidur... " ucap Nathan lalu pergi ke kamarnya setelah minum.

Allen bangun mengikuti Nathan, meninggalkan meja makan yang terasa dingin itu membiarkan Dave, Kevin dan Roberts sendirian di sana.

"Itu anakmu?" tanya Roberts memulai pembicaraan dengan Dave.

Dave langsung mengerutkan keningnya sambil menatap Roberts dengan kesal. "Dia adikku, satu ibu beda ayah." Dave menjawab sesingkat dan sejelas mungkin.

"Kak... " panggil Kevin pelan sambil menatap Dave sekilas lalu kembali menundukkan pandangannya. "Aku di usir ayah, sekarang aku tinggal dengan Roberts. Kami berencana segera menikah... Di Las Vegas... " ucap Kevin.

Dave menghela nafas panjang lalu menatap Kevin masih dengan alisnya yang berkerut. "Aku tidak bisa mensuport apa yang kau pilih lagi sekarang, aku tidak akan membelamu lagi. Kau sudah dewasa, kau juga seorang dokter. Itu pilihanmu, kau sudah harus siap dengan pilihanmu sendiri... " ucap Dave lebih lembut dari sebelumnya.

Kevin mengangguk pasrah. "A-apa kau masih marah?" tanya Kevin dengan gugup.

Dave mengangguk. "Sedikit. Aku sangat terkejut mendengar kau menyatakan cinta padaku setelah kau membuat istriku keguguran. Aku juga marah atas segala tuduhan yang kau tujukan pada Allen. Kau tidak mengenal istriku sama sekali dan kau menuduh ini dan itu padanya... Aku masih marah pada hal itu... " jelas Dave.

●●●

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

"Allen, apa aku boleh tinggal di sini terus?" tanya Nathan yang sudah siap tidur.

"Tentu saja, nanti bila kau tidak tinggal di sini siapa yang menemaniku bila Dave bekerja? Siapa yang menemani Dave bila aku tidak di rumah... " ucap Allen lembut.

Nathan tersipu merasa dirinya jadi orang dewasa yang berguna dan di butuhkan banyak orang sekarang.

"Kalau tidak ada Nathan disini sepi, kalau ada Nathan jari seru, ceria." Allen memeluk Nathan sambil sesekali mengecup keningnya. "Nathan anak baik, pintar, suka membantu. Nathan hebat. Tidak usah memikirkan ucapan yang menyakiti hatimu ya..."

"Allen, tadi aku menelepon ibu... Ibu marah, katanya aku pengganggu... "

"Hus! Tidak! Nathan bukan pengganggu. Ibu hanya sedang pusing saja terlalu banyak pikiran. Seperti Tuan Dave, dia kan jadi galak kalau pusing... Wajahnya langsung cemberut... "

"Jadi jelek! " sela Nathan.

"Iya! Tapi setelah tidak pusing. Dia jadi ceria lagi, jadi Tuan Dave yang baik lagi... " Allen melanjutkan ucapannya.

"Iya, pasti ibu juga begitu... " Nathan yang semula sedih kembali ceria lagi seperti sebelumnya dan sudah memaafkan Penelope yang memaki-makinya tadi pagi.

"Betul! Jadi Nathan jangan sedih lagi ya... " ucap Allen lalu kembali memeluk Nathan.

Nathan mengangguk setuju lalu menarik selimutnya. "Allen apa aku masih panas?" tanya Nathan.

Allen langsung menempelkan punggung tangannya ke kening Nathan. "Sudah tidak sepanas sebelumnya... "

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

"Apa besok aku bisa sekolah?" tanya Nathan.

"Tentu, tidurlah. Besok kalau sudah benar-benar tidak panas kita ke sekolah... " jawab Allen lalu menyalakan lampu tidur dan mematikan lampu sebelum meninggalkan Nathan di kamarnya.

"Allen aku menyayangimu... " ucap Nathan lalu buru-buru menyembunyikan wajahnya karena malu.

"Aku juga menyayangimu Nathan... " jawab Allen sambil tersenyum sumringah.

Dave melihat Allen yang baru keluar dari kamar Nathan tampak ceria daripada sebelumnya. Kevin dan Roberts juga ikut melihat Allen yang kembali bergabung di meja makan.

"Apa kalian sudah berbaikan?" tanya Allen.

Kevin mengangguk pelan. Sementara Dave menggelengkan kepalanya.

"Setidaknya semuanya sudah lurus sekarang... " ucap Dave lalu merangkul Allen yang duduk di sampingnya.

Allen mengangguk lalu kembali cemberut. "Aku jadi merasa bersalah... " lirih Allen.

"No! Ini bukan salahmu, kau sama sekali tidak ada sangkut pautnya. Jangan menyalahkan dirimu... " ucap Dave lalu mengecup kening Allen.

Allen menghela nafasnya lalu mengangguk pelan. "Jadi sekarang sudah clear?" tanya Allen memastikan.

"All clear!" jawab Dave sambil tersenyum agar Allen yakin.

"Kenapa kau ingin aku berdamai dengan kak Dave?" tanya Kevin.

"Aku khawatir kalau aku tidak ada, siapa yang akan menemani Tuan Dave nantinya. Itu saja... " jawab Allen yang langsung membuat Kevin diam membeku.

Kevin langsung merasa bersalah dan makin merasa bersalah. Selain tuduhannya yang sama sekali tidak benar, Kevin juga khawatir bila Allen akan nekat bunuh diri karena keguguran.

"Sayang, kau ini bicara apa... Kita sudah sepakat tadi kalau kita tidak akan membicarakan hal mengerikan seperti ini lagi... " ucap Dave sambil menggenggam tangan Allen erat-erat.

"Allen, aku minta maaf. Aku tau tuduhanku tidak benar, aku bodoh menuduhmu yang tidak-tidak dan membuatmu keguguran. Tapi ku mohon jangan bilang begitu. Jangan nekat. Semua akan baik-baik saja kembali. Kalian masih bisa punya anak lagi... " ucap Kevin.

Allen langsung tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Kevin dan Dave yang mengkhawatirkannya. Allen tidak segila itu untuk mengakhiri hidupnya, Allen memang sedih tapi ia tidak ingin mengakhiri hidupnya sama sekali.

"S-sayang... Apa yang lucu? Jangan tertawa aku jadi takut! " ucap Dave khawatir.Bab 40 – Dinner Keluarga-2



59
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share