0
Home  ›  Chapter  ›  One Night Stand

Bab 42 – Panti Asuhan

Beli Karya
Bab 42 – Panti Asuhan-1

Allen menyiapkan sarapan juga bekal dan masih sibuk menyiapkan makan siang untuk Nathan nanti. Allen juga sudah membawa semua baju kotor ke binatu sembari menunggu panggangannya matang. Setelah itu Allen masih merapikan tempat tidurnya dan Dave juga merapikan tempat tidur Nathan.

"Sayang, kau bisa mandi dan bersiap. Aku bisa meminta pelayan datang kesini untuk menemani Nathan. Kau tidak perlu sepanik ini... " ucap Dave yang melihat Allen begitu sibuk.

"Kalian mau kemana?" tanya Nathan.

"Ada charity. Allen di undang. Aku juga harus pergi bekerja. Jadi nanti ada pelayan yang menemanimu sampai kami pulang," jelas Dave sambil menyeruput teh madu yang di buatkan Allen untuknya dan Nathan.

"Nanti makan siangnya tinggal di hangatkan dengan microwave, nanti malam aku akan memasak sup ayam dengan wortel dan jamur agar kau cepat sembuh. Oke?" ucap Allen pada Nathan sambil berjalan menuju kamarnya untuk mandi.

"A-aku mau mandi dulu. Nanti ku antar ke sekolah... " ucap Dave lalu ikut masuk ke kamar menyusul Allen.

●●●

Dave tidak mendapatkan sensasi mandi bersama yang mesra dan intim bersama Allen pagi ini. Allen mandi dengan terburu-buru, bahkan Dave tidak bisa menawarkan diri untuk menggosok punggung Allen atau saling menyabuni seperti yang Dave bayangkan.

"Allen ada kiriman untukmu! " panggil Nathan sambil mengetuk pintu kamar Dave.

"Iya sebentar! " jawab Allen sambil berteriak dari dalam dan tengah mengeringkan rambutnya setelah memakai pakaian dalam.

Dave keluar kamar lebih dulu setelah memakai kemejanya. "Biar aku saja... " ucap Dave.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

"Apa isinya?" tanya Nathan yang mengintili Dave yang membawa box kiriman Helga ke kamar.

"Bukalah... " ucap Allen yang masih sibuk mengeringkan rambutnya.

"Gaun! " ucap Nathan.

Dave yang semula sedang memasukkan kemejanya kedalam celana langsung melihat isi box yang baru di buka Nathan. "Oh my god, so pretty... " puji Dave sambil mengeluarkan gaunnya dari dalam box. "Aku langsung ikut ke charity!" ucap Dave lalu mengambil ponselnya sambil masih menenteng gaun baru Allen. "Cancel meeting hari ini. Bilang aku berhalangan hadir. Jadwalkan besok atau meeting secara online! " ucap Dave pada sekretarisnya.

"Dave apa kau bisa menelfon sekolahku dan bilang aku tidak bisa ke sana juga? Aku ingin ikut bersama Allen juga... " pinta Nathan.

"Eeeeh! No! Kau sudah banyak bolos. Acaranya cuma sebentar. Sekolah! Nanti kau makin tertinggal pelajaran! " tolak Dave dengan tegas. "Allen aku mengantar Nathan sekolah. Bilang mama kalo kita berangkat bersama! " ucap Dave lalu buru-buru merapikan pakaiannya dan pergi mengantra Nathan yang masih ingin protes.

Sebenarnya gaun yang di kirimkan Helga hanya gaun biasa. Gaun berpotongan a-line hanya saja memiliki potongan dada  cukup rendah yang membuat Allen akan tampak sexy dan elegan di saat yang bersamaan. Tapi memang itu lah yang membuat Dave kebakaran jenggot melihat istrinya akan pergi dengan cantik tanpa pengawasannya.

"Aku sudah membuatkanmu lasagna dan nanti kau boleh makan ice cream kalau sudah mengerjakan tugas ya... " ucap Allen sebelum Nathan berangkat sekolah diantar Dave.

Nathan langsung mengangguk lalu memeluk Allen sebelum berangkat mengikuti Dave yang sudah menunggu dari tadi sambil memperhatikannya. Dave tersenyum melihat Allen dan Nathan yang begitu hangat, Dave merasakan keluarga yang utuh dan ideal ketika bersama Allen. Allen selalu ada untuk mengurusi rumah dan telaten ketika harus mengurus anak-anak, di tambah lagi Dave  selalu mendapat jatah malam tanpa perlu membungkus wanita malam lagi bila ia perlu memenuhi kebutuhannya sebagai seorang pria dewasa. Tak cukup sampai di situ, Allen juga melakukan semuanya dengan tulus dan penuh kasih sayang hingga membuat Dave lupa akan kebiasaannya dalam menghilangkan stress seperti merokok dan minum. Cukup dengan pulang kerja lalu memeluk Allen dan bercumbu dengannya semua beban pada diri Dave terasa hilang dengan sendirinya.

"Bilang mama aku ikut! Jangan berangkat sendiri!" ucap Dave lalu mencium bibir Allen sebelum pergi mengantar Nathan sekolah.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

"Da Allen! " ucap Nathan sambil melambaikan tangannya.

●●●

Allen tampak menawan, bagi Dave saat ini Allen lebih cantik dari pada saat mereka menikah dulu. Allen hanya memakai blush on dan lipstik juga mengikat rendah rambutnya. Tapi itu cukup membuat Dave terpesona.

Sepanjang perjalanan Dave hampir terus memandangi wajah Allen sambil beberapa kali menciumi tangan Allen yang masih wangi setelah memakai lotion tadi. Dave tidak peduli meskipun Helga melihatnya yang begitu manja pada Allen. Toh memang Dave suka ketika Allen memanjakannya atau membiarkannya bermanja-manja seperti sekarang. Terus menjadi bos yang berkarisma juga melelahkan.

"Panti... " gumam Allen begitu mobil melaju pelan dan masuk ke sebuah rumah besar yang menjadi panti asuhan.

Dave ikut menatap ke arah yang di lihat Allen. "Kita bisa bernostalgia di sini..." ucap Dave lembut.

"Kalian kenal di panti?" tanya Helga.

Dave menggeleng. "Allen dulu tinggal di panti... " jawab Dave lalu membuka pintu sambil menggandeng Allen mengekori Helga yang langsung di sambut para nyonya sosialita yang ikut charity.

Allen duduk manis di depan bersampingan dengan Helga yang terus memamerkannya dan memintanya bersalaman dengan teman-teman sosialitanya. Acara pembukaan dan sambutan basa-basi ramah tamah yang cukup membosankan berhasil di lalui. Semua berjalan lancar sampai saat anak-anak panti muncul untuk memberikan drama persembahan.

Allen langsung sumringah dan tak bisa menyembunyikan airmata harunya melihat anak-anak yang tampil adalah adik-adiknya di panti dulu. Begitu selesai semua anak-anak yang tampil langsung berlari menuju Allen. Ada yang sudah menangis duluan ada yang langsung memeluk dan mengatakan kerinduannya pada Allen.

"Kalian semua di sini... Aku tidak tau... Maaf ya... " ucap Allen sambil memeluk adik-adiknya mengabaikan semua tamu yang memperhatikannya dengan berbagai pandangan.

"Kak Allen sekarang kau cantik sekali... " puji seorang anak yang memeluk Allen.

"Kau juga cantik Bella... " ucap Allen lembut.

"Oh iya kenalkan ini suamiku... Aku sudah menikah... " ucap Allen yang ingat pada Dave. Seketika anak-anak yang mengerubungi Allen langsung diam dan mendelik takut melihat Dave, beberapa sudah langsung mengambil jarak dari Dave. "Tidak papa, dia baik. Tuan Dave baik, jangan takut... " ucap Allen lalu merangkul Dave agar anak-anak tidak takut pada Dave.

Dave tersenyum canggung lalu melambaikan tangannya. "Halo aku suami Allen... " ucap Dave canggung. 

Bab 42 – Panti Asuhan-2


59
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share