0
Home  ›  Chapter  ›  One Night Stand

Bab 46 – Cerai

Beli Karya
Bab 46 – Cerai-1

Dave tak bisa pulang seenaknya lagi. Ia begitu kesulitan mencari alasan untuk meninggalkan pekerjaannya. Akan sangat tolol bila ia berkata harus mengurus kontrak perjanjian pernikahan dengan Allen pada sekertaris ayahnya. Tapi Dave juga tak mau kehilangan Allen tanpa membicarakan soal hubungan mereka secara serius. Pembatalan perceraiannya juga tidak bisa di lakukan tanpa surat kuasa dari pihak Allen dan sekarang Allen tidak bisa di lacak atau di hubungi.

Ingin menghubungi Nathan, Dave takut akan membuat Nathan berpikir yang tidak-tidak. Jadi ia hanya bisa memendam semuanya sendiri sambil terus berdoa memohon agar bisa kembali bersama Allen.

"Tuan Dave kalau anda tidak fokus ini akan berjalan lama... " ucap sekertaris Antonio pada Dave dengan tegas mengingatkan.

Dave mengangguk lalu memasukkan ponselnya kedalam kantung jasnya setelah mengirim pesan pada Allen agar tetap menunggunya dan tidak pergi keluar kota dulu. Sambil berharap setelah meeting akan muncul balasan dari Allen. Tapi bukannya Allen yang menghubungi malah Penelope yang tiba-tiba menelepon.

"Bisakah kau mengirimkan banTuan hukum lagi padaku?..." ucap Penelope yang langsung to the poin pada apa yang ia inginkan dan butuhkan dari putra sulungnya itu.

Dave menggelengkan kepalanya terasa begitu berat dan pusing secara tiba-tiba.

"Tuan Dave... Kau baik-baik saja? Tuan Dave... "

Pandangan Dave seketika kabur dan jadi gelap. Kaki juga badannya terasa begitu lemas dan brug! Dave jatuh tak sadarkan diri.

◁◀ Flashback

"Aku ingin hidup bebas, tidak ada yang mencariku, tidak ada yang memarahiku atau cemburu padaku, tidak ada yang mengekangku. Aku ini pria yang bebas! Aku suka kebebasan..." ucap Dave pada pengacaranya yang meragukan keputusan Dave untuk berpura-pura menikah dengan Allen.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

"Tapi ini sesuatu yang sakral Tuan, ini berbeda dari pemalsuan dokumen atau kontrak kerja... " ucap pengacara Dave mengingatkan.

"Apa bedanya? Dia bukan gadis yang cantik. Dia standar, miskin, keluarganya tidak jelas. Bukankah aku sudah bermurah hati memberinya pekerjaan mudah dan tempat tinggal mewah secara cuma-cuma. Buat saja perjanjiannya secara legal agar aku bisa menuntutnya bila ia memohon padaku seperti pelacur lainnya... " ucap Dave dengan angkuh lalu menyulut rokoknya. "Tidak ada yang akan membela atau mempercayai wanita miskin yang tidak jelas asal-usulnya. Coba kau lihat dari perspektifku... Aku mendapat kebebasanku, dia dapat uang dan kehidupan layak. Ini win-win solution! Study... " sambung Dave lalu berjalan keluar dari ruangan pengacaranya untuk melanjutkan kegiatannya memperaiapkan pernikahannya yang super mendadak.

Hanya Dave yang memegang kontrak yang asli dengan banyak tambahan peraturan yang akan mencekik Allen dan membuat benteng besar yang akan menjauhkannya. Dave bahkan sudah menyiapkan banyak berkas tuntutan yang tinggal di ajukan ke pengadilan saja bila Allen melanggar sedikit saja aturannya.

"Tuan Dave atas dasar apa kita mengajukan gugatan cerai nanti?" tanya pengacara Dave dalam telfon saat Dave sedang sibuk membelikan pakaian untuk Allen.

"Tidak bisa memberiku keturunan. Simpel dan masuk akal," jawab Dave begitu yakin.

Tapi begitu Dave mengucapkan janji sehidup semati dengan Allen. Perasaannya berubah. Benteng pertahanannya hilang begitu saja. Saat Dave melihat Penelope yang mengintimidasi Allen juga membuatnya merasa tidak nyaman. Namun perasaanya semakin besar hingga ia benar-benar lupa akan kontrak dan batasannya ketika Allen mengandung buah hatinya.

Dave langsung membayangkan keluarga kecilnya yang bahagia, Dave juga mengabaikan bagaimana asal-usul Nathan dan langsung menyayanginya dengan tulus bersama dengan Allen. Bahkan melihat Nathan yang manja pada Allen juga membuatnya bisa membayangkan betapa indahnya memiliki keluarga kecil sendiri.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

Selain ia tidak perlu repot mengusir rasa sepinya, Dave juga merasa ada sisi lain dari dirinya yang kembali hidup. Dirinya yang kesepian dan sendirian dalam dingin kembali merasakan kehangatan yang sudah lama hilang.

Saat Dave melihat Allen sedih karena keguguran, Dave juga merasa sedih dan kehilangan. Sama seperti Allen yang menyayangi calon anaknya, begitu pula dengan Dave. Dave bahkan membayangkan memiliki rumah yang ramai dengan anak-anaknya. Tiga atau empat anak. Lalu makan malam sambil bercerita bersama. Saling mengurus dan menjaga satu sama lain.

Tapi di saat yang bersamaan pula Dave di tampar dan di tarik kembali pada kenyataan dimana ia dan Allen hanya berpura-pura. Allen sudah pergi, Nathan nantinya juga akan pergi. Keinginan Dave untuk hidup bebas sendirian terwujud. Tapi Dave tak menginginkan itu lagi.

◀◁ End Flash back

Dave terbangun di rumah sakit. Sudah ada Antonio dan Helga yang menemaninya. Tapi bukan itu yang Dave harapkan sekarang. Dave berharap ada Allen yang di sampingnya.

"Greed mu kambuh..." ucap Antonio lalu menghela nafas. "Kenapa kau tidak bilang kalau kau dan Allen bermasalah hingga bercerai seperti ini?" tanya Antonio.

Dave hanya bisa menangis dalam diam, menyesali kebodohannya bermain-main dengan sesuatu yang sakral seperti pernikahan. Mempermainkan Tuhan dan janjinya untuk setia dalam komitmen pernikahan.

"Allen... " lirih Dave.

"Dia hilang begitu saja. Dalam tuntutanmu kau menyalahkannya atas keguguran yang ia alami. Aku tidak tau apa masalah yang kalian alami, tapi kita semua tau itu sebuah kecelakaan yang di sebabkan Kevin... "

Dave memalingkan wajahnya, ia tak kuat mendengarkan ucapan ayahnya yang jadi tau semua masalah rumah tangganya dengan Allen. Meskipun yang di ketahuinya hanya sebatas masalah palsu dasar tuntutan perceraiannya. 

Bab 46 – Cerai-2


59
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share