0
Home  ›  Chapter  ›  One Night Stand

Bab 43 – Penggoda

Beli Karya

 

Bab 43 – Penggoda-1

Sepanjang acara yang seharusnya para sosialita berfoto bersama anak-anak jadi kacau karena semua anak-anak ingin bersama Allen. Bahkan anak-anak baru yang belum pernah bertemu Allen juga ingin bersama Allen. Semuanya menunjukkan ini dan itu pada Allen, menarik-narik tangan Allen untuk ikut kesana-kemari. Dave ingin mengikuti tapi anak-anak takut padanya jadi ia hanya memperhatikan dari jauh sambil sesekali menyeruput tehnya atau menyalami teman-teman Helga.

"Hai Dave! Kau ikut juga ternyata!" sapa Julie yang datang terlambat sambil menghampiri Dave.

"Aku menemani istri dan mamaku... " ucap Dave lalu menyalami Julie sambil berusaha menghindarinya yang mencoba untuk mencium pipi Dave.

"Aku juga baru pertama kali datang kemari. Ibuku baru bergabung di acara seperti ini. Jadi aku di ajak juga..."

"Allen! " sela Dave yang memanggil Allen sambil melambaikan tangannya. "Ini cintaku Allen... Istriku... " ucap Dave memperkenalkan Allen pada Julie.

Julie yang tadinya ingin banyak bercerita pada Dave langsung diam kehabisan kata-kata ketika Dave dengan bangga mengenalkan Allen padanya. "J-julie Hadwil... " ucap Julie memperkenalkan diri dengan canggung.

"Allen, Lilly Allen... "

"No, Lilly Allen Mcclain... Perkenalkan dirimu dengan benar... " potong Dave sambil merangkul pinggang Allen.

Allen tersipu malu mendengar Dave yang membenarkannya.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

"Kakak Allen ayo lihat itu! " ajak seorang gadis kecil yang menghampiri Allen sambil menarik-narik gaunnya.

"Iya, sebentar ya... " ucap Allen lembut lalu kembali ikut bergabung bersama anak-anak lagi.

"Istrimu cantik... " puji Julie berusaha memulai pembicaraan.

Dave mengangguk sambil tersenyum melihat Allen yang di kerubungi anak-anak. "Tentu saja istriku cantik. Dia juga keibuan... " ucap Dave tanpa memalingkan pandangannya dari Allen.

Julie ikut menatap Allen. Allen begitu di sayangi anak-anak, Allen bahkan tak marah ketika ada seorang anak yang tiba-tiba naik ke punggungnya minta di gendong atau ada anak yang tak sengaja menumpahkan minuman di dekatnya. Allen dengan sabar menyelesaikan ke kacauan dengan tenang. Allen juga mau membantu anak-anak yang beringus tanpa jijik dengan tisu. Tapi sebagik apapun yang di lakukan Allen bagi Julie itu tak lebih dari pencitraan dan cari muka saja.

Tidak mungkin ada orang sesabar itu dengan anak-anak menyebalkan yang terus mengoceh di sekelilingnya seperti itu kalau tidak sedang cari muka, batin Julie kesal melihat Allen.

Tapi yang membuat Julie lebih kesal adalah cara Dave memperkenalkan Allen tadi dan cara Dave menghindari ciuman di pipinya. Padahal selama ini Julie sering mendengar rumor keflamboyanan Dave yang sering bergonta-ganti pasangan tidur. Bahkan Dave juga pernah menyewa artis film dewasa dan artis dari situs dewasa untuk menidurinya semalam dua malam saja.

Allen memang cantik, tapi ia tak sebanding dengan wanita-wanita yang pernah di kencani Dave atau paling tidak yang berusaha menggoda Dave. Allen bahkan terlihat biasa saja meskipun dadanya cukup besar dan pinggangnya ramping, Julie yakin Allen tidak akan sehebat dirinya ketika di ranjang.

"Istrimu kurus sekali apa ia benar-benar sebanding denganmu... " Julie mengelus lehernya lalu berbisik pada Dave. "Kau tau maksudku kan?" Julie sedikit menghembuskan nafasnya di tengkuk Dave yang masih berdiri di sampingnya.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

Dave kembali mengambil jarak dari Julie sambil mengusap tengkuknya. "Tentu saja, dia seleraku sekarang. Tadi pagi kami baru bisa tidur dan lihat, betapa kuatnya Allen. Bahkan setelah memuaskanku ia masih bisa mengurus adikku Nathan dan anak-anak di sini dengan santai... " jawab Dave pelan namun cukup menegaskan bila ia bahagia dan tak bisa di goda.

Allen menatap Dave yang terlihat terus menjaga jarak dari Julie dan sekarang sambil mengelus tengkuk pula membuat Allen penasaran pada apa yang di bicarakan. "Hub... "

"Kau bisa datang padaku kapanpun kau mau... Aku selalu ada... " ucap Julie sambil mengerling nakal dan mengelus dada Dave.

Bukan tergoda Dave malah menatap Julie heran dan mengabaikan Julie yang pergi meninggalkannya. Sementara Allen diam membeku mendengar ucapan Julie yang terang-terangan menggoda suaminya.

"Allen... " Dave langsung mendekat pada Allen.

Allen mundur beberapa langkah lalu menundukkan pandangannya dan berlari pergi menghindari Dave menuju kamar mandi. Allen tak peduli lagi ketika semua orang melihatnya yang berlari menghindari Dave. Dave juga tak peduli ketika ia menyenggol banyak orang untuk mengejar istrinya sampai masuk ke toilet wanita. Julie tersenyum puas melihat Allen dan Dave yang jadi salah paham dan mungkin akan bertengkar karenanya.

Allen membungkam mulutnya sambil mengatur nafasnya agar ia bisa tenang dan tidak menangis hanya karena hal sepele seperti tadi. Allen berusaha menenangkan dirinya dan meyakinkan bila ia hanya salah paham saja. Meyakinkan dirinya bila Dave tetap setia padanya. Tapi semakin Allen menguatkan hatinya ia semakin teringat betapa flamboyannya Dave dulu. Allen juga makin teringat bahwa sebentar lagi ia harus meninggalkan Dave dan mungkin ia akan di gantikan oleh Julie.

"Kau bisa datang kapanpun kau mau... " ucapan Julie terus terngiang di telinga Allen.

Tapi Allen juga tak berani banyak berharap pada Dave, Allen sadar betul ia bukan istri sungguhan dan cepat atau lambat ia akan di kembalikan ke tempatnya yang seharusnya.

"Allen... Sayang buka pintunya... " panggil Dave.

"A-aku sakit perut... " jawab Allen beralasan.

"Baiklah aku akan menunggumu... " ucap Dave mengerti dan memberi waktu pada Allen lalu menunggu di luar karena sudah ada beberapa wanita yang tidak jadi masuk karena Dave ada di dalam. 

Bab 43 – Penggoda-2


59
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share