0
Home  ›  Chapter  ›  One Night Stand

Bab 37 – Nathan Sakit

Beli Karya
Bab 37 – Nathan Sakit-1

Nathan terkapar tak berdaya di sofa setelah ia kenyang makan malam. Wajahnya yang putih jadi memerah semerah tomat karena badannya panas. Nathan juga tidak cerewet dan ceria seperti biasanya bahkan malam ini rasanya Nathan belum bicara apa-apa. Bahkan tugas sekolahnya juga belum di kerjakan.

"Nathan sakit?" tanya Allen lalu menyentuh kening Nathan dengan telapak tangannya.

Nathan mengangguk. "Kepalaku sakit... " jawab Nathan pelan dan lesu.

Allen langsung memeluk Nathan lalu menggendongnya ke kamar. "Minum obat dulu ya, besok kita ke dokter ya... " ucap Allen lembut.

"Nathan kenapa?" tanya Dave yang melihat Allen tiba-tiba menggendong Nathan.

"Sakit, badannya panas... " ucap Allen lembut sambil membuka pintu kamar Nathan.

Dave langsung ikut ke kamar Nathan lalu mengecek suhu tubuh Nathan. "Iya panas, besok kita ke dokter ya..." ucap Dave.

"Kevin bilang dia dokter anak, aku masih anak-anak. Apa kita tidak bisa panggil Kevin saja?" tanya Nathan dengan lemas.

Dave menghela nafas lalu keluar menghindari pertanyaan Nathan.

"Tuan Dave... Kita tidak punya plaster demam, obat penurun panas juga tidak ada. Aku akan pergi ke apotek sebentar ya... " ucap Allen lembut.

"Tidak usah, biar aku saja yang pergi..." ucap Dave sambil memeluk dan mencium Allen sebelum pergi ke apotek.

"Tuan Dave, kau masih marah pada Kevin?" tanya Allen lembut.

"Iya, sedikit... " jawab Dave tidak jujur. Bagaimana Dave bisa tidak marah pada Kevin saat ia terus mengganggu Allen dan membuatnya tidak nyaman bahkan sampai keguguran. Di tambah lagi bukannya minta maaf atas apa yang ia lakukan pada Allen, Kevin malah menyatakan perasaan pada Dave yang membuat Dave kesal dan muak. "Sudah tidak usah di pikirkan... " ucap Dave lagi lalu pergi.

●●●

Allen sama sekali tidak tidur karena Nathan yang rewel dan terus mencarinya juga terus mengigau memanggil Penelope. Dave juga jadi ikut begadang menemani Allen meskipun Allen sudah menyuruhnya istirahat. Tapi Dave tetep kekeh menemani Allen menjaga Nathan.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

"Allen, aku ingin menelpon ibuku... " pinta Nathan memelas.

Allen langsung menatap Dave yang juga mendengar permintaan Nathan. "Ini kan masih malam, ibu pasti sudah tidur. Besok saja ya kita telfonnya... " bujuk Allen lembut.

"Kapan?" tanya Nathan.

"Besok, setelah kita kedokter... " jawab Allen lembut. Dave ikut mengangguk setuju.

"Allen, kenapa ibu tidak pernah mencariku ya? Apa ibu tidak sayang aku?" tanya Nathan.

"Sayang, tentu saja ibu sayang pada Nathan. Ibu hanya sibuk itu saja... Semua ibu pasti menyayangi anaknya... " ucap Allen membesarkan hati Nathan.

Dave menghela nafas melihat Allen yang belum mengenal Penelope dan sedang berusaha membesarkan hati Nathan. Hanya Allen yang penuh kasih sayang, hanya Allen perempuan yang layak di panggil ibu. Bukan Penelope. Tapi apa daya malah Allen yang harus kehilangan buah hatinya.

Menjelang pagi baru Nathan bisa tidur, Dave sama sekali tidak tidur. Begitu pula dengan Allen. Dave menghabiskan waktunya dengan bekerja sementara Allen menyiapkan sarapan. Allen membuat bubur dan sup ayam dengan banyak woetel dan kentang kesukaan Nathan.

"Allen terimakasih sudah mengurusiku dan Nathan... " ucap Dave sambil menahan tangan Allen yang melewatinya.

Allen tersenyum sumringah lalu mengangguk dan mencium kening Dave. Dave hanya memejamkan matanya lalu melingkarkan tangannya pada pinggang Allen yang kembali ramping setelah sempat berisi saat hamil.

"Allen aku mencintaimu, kau paham kan?" tanya Dave manja.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

"Iya Tuan, aku paham... " jawab Allen lalu duduk di pangkuan Dave.

"Allen aku merasa sangat beruntung menikahimu... " ucap Dave lembut nyaris berbisik sambil memeluk Allen menghirup aroma tubuh Allen yang selalu membuat Dave merasa tenang.

Allen tersenyum lalu membalas pelukan Dave. Allen masih terus teringat soal kontraknya dengan Dave, Allen ingin membahasnya secara serius dengan Dave tapi Allen merasa sekarang bukan waktu yang tepat. Selain Dave yang sedang manja, Nathan juga sedang sakit. Tidak baik bila ia dan Dave malah sibuk sendiri nantinya.

"Bulan depan kalau kau siap kita bisa konsultasi dan melakukan program... " ucap Dave sambil menatap Allen lalu mengecup bibirnya dengan lembut. "Tapi kau tidak perlu memaksakan diri. Bila tidak mau buru-buru, tidak mau program juga tidak papa. Kita bisa menghabiskan waktu berdua dulu. Kita belum bulan madu, belum liburan, belum bersenang-senang... " sambung Dave lalu kembali memeluk Allen.

Allen menggeleng pelan. "Tidak Tuan, tidak usah repot-repot program dan konsultasi. Aku percaya bila kita memang berjodoh dan layak menjadi orang tua pasti kita akan segera punya anak... " ucap Allen lembut sambil mengelus rambut Dave.

Dave langsung cemberut mendengar ucapan Allen yang meragukan soal jodoh. "Tentu saja kita berjodoh, tidak mungkin tidak... " protes Dave. "Kau sudah pernah mengandung anakku, mustahil bila kita tidak berjodoh. Jangan berpikir seperti itu lagi! " omel Dave.

Allen tersenyum lalu mengangguk dan mencium bibir Dave lembut. Dave memalingkan wajahnya menghindari ciuman Allen yang berusaha mengalihkan omelannya.

"Kau curang Allen, kau berusaha merayuku! Aku tidak akan tergoda! " ucap Dave berusaha terlihat garang.

Allen cemberut lalu menghela nafas. "Tuan Dave kalau aku pergi apa yang akan kau lakukan?" tanya Allen yang tak tertarik menggoda suaminya lagi.

"Jadi kau mengancamku karena aku marah padamu? Begitu sekarang caramu memperlakukan suamimu ini hmm...?" Dave langsung menggendong Allen dan membawanya ke kamar. "Kau tidak boleh pergi! Tidak boleh pergi kemanapun! " ucap Dave posesif lalu melumat bibir Allen dengan lembut.

"Allen... Dave... " panggil Nathan yang sudah bangun mengganggu Dave yang baru mulai menikmati tubuh Allen.

"Sabar, jatahmu nanti... " bisik Allen sambil mengecup bibir Dave lalu pergi keluar kamarnya.

"Argh... Baiklah aku akan menunggu... " ucap Dave mengalah.

"Allen, boleh aku menelfon ibu sekarang?" tanya Nathan.

"No! Makan dulu, lalu kita ke dokter baru telepon... Kemarin kan sudah sepakat... " ucap Dave yang muncul di belakang Allen.

Nathan yang lesu jadi makin lesu mendengar ucapan Dave. Dave juga kembali masuk kamar lagi untuk mandi sementara Allen dan Nathan makan bersama.

Bab 37 – Nathan Sakit-2


59
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share