Bab 21 – Public Sex🔞
Dave
meminta manajer dari supermarket tempatnya berbelanja dengan Allen ikut
berbelanja sembari mencatat apa yang Allen beli. Mulai kebutuhan dapur sampai
kebersihan seperti sabun dan deterjen semua di catat. Dari kebutuhan Allen dan
Dave hingga kebutuhan Nathan. Semua lengkap di catat, agar Dave bisa membelikan
semuanya secara rutin bila habis. Dave menghindari kegiatan yang membuat Allen
lelah dan capek.
"Sudah?"
tanya Dave sambil berjalan ke kasir.
Allen
memasukkan ice cream kesukaannya dan Nathan lalu mengangguk. "Sudah...
" jawab Allen senang.
Belanjaannya
lengkap dan ia boleh bebas mengambil apapun dalam jumlah banyak oleh Dave
merupakan kebahagiaan bagi Allen yang biasa hidup irit dan pas-pasan. Allen
jadi bisa hidup sangat layak dan tinggal di tempat yang cukup mewah berkat
Dave.
"Ini
cuma segini? " tanya Dave yang memborong banyak kondom.
"Tuan
Dave banyak sekali... " protes Allen.
"Stok
sayang. Aku malas harus bolak-balik beli... " jawab Dave yang membawa
semua stok kondom sutra favoritnya.
Allen
langsung bersemu malu melihat suaminya yang hiper blak-blakan membeli banyak
kondom begini. Tapi sebagai istri yang baik memang sudah sewajarnya Allen
memuaskan Dave. Meskipun Allen sudah dapat membayangkan betapa lemasnya ia
nanti dengan banyak ronde yang akan Dave minta darinya.
●●●
Benar saja
begitu sampai rumah Dave langsung sibuk mengisi laci di samping tempat tidur
dan laci-laci lainnya dengan box-box kondomnya. Dave bahkan sudah membayangkan
di mana saja ia akan bercinta dengan Allen.
"Tuan
Dave, jangan! " seru Allen yang melihat Dave akan mengisi di laci depan TV
juga. "Nathan sering menyimpan barang-barang di sana... " ucap Allen.
Dave
mengangguk lalu meletakkan di laci dapur. Setelah di rasa sudah cukup baru Dave
membantu Allen menata belanjaannya sambil sesekali mencium atau memeluk Allen.
"Tuan
Dave, kalau begini terus kapan selesainya... " ucap Allen karena Dave
terus memeluknya dari belakang.
"Di
lanjutkan nanti saja, Nathan sebentar lagi pulang... Kapan aku dapat
jatah..." bisik Dave lalu mengeratkan pelukannya hingga Allen dapat
merasakan kejantanannya yang mengeras.
Allen
menghela nafas lalu tersenyum. Biasanya Dave akan langsung menyerangnya di
manapun tempat Dave mau dan sudah tidak tahan. Baru ini Dave menahan begitu
lama dan merengek meminta jatah. "Hubby tunggu sebentar ya... " ucap
Allen lembut lalu memasukkan ice dan daging ke dalam freezer.
Dave tetep
kekeh menempel pada Allen meskipun sesekali membantu agar cepat selesai dan
bisa segera mendapatkan apa yang ia mau dan sudah ia tunggu lama. "Sudah!
Sisanya nanti!" kesal Dave yang sudah tidak sabar dan langsung membalik
tubuh Allen. Tanpa menunggu lagi Dave langsung melumat bibir Nana sambil
memepetnya ke tembok.
"Tuan
Dave... " desah Allen di sela cumbuannya.
"Call
me Hubby... I'm your husband!" rikues Dave lalu mengangkat tubuh Allen dan
menggendongnya sambil terus bercumbu dan berjalan menuju kamar.
Tapi belum
juga sampai kamar tiba-tiba terdengar suara tombol pin pintu apartemen Dave
yang di tekan. Tak lama... Kling!
"Oh My God!!! "