0
Home  ›  Chapter  ›  My Perfect Husband 1

Part 59

Part 59-1

Clara akhirnya menuruti perintah suaminya. Clara bahkan masih menyiapkan sarapan sederhana untuk suaminya. Clara juga masih mau menyiapkan baju untuk suaminya bahkan tanpa diminta. Tapi bukannya Bara senang, Bara malah makin tersayat saat melihat betapa perhatian dan pedulinya Clara padanya meskipun sudah banyak ia sakiti.

"Aku mau check up dulu. Bicaranya nanti saja," ucap Clara sambil memakai sepatu heelsnya dan sudah membawa tas jinjing nya.

"Iya," jawab Bara lalu menggandeng tangan Clara.

Perjalanan Clara sama sekali tidak mengeluarkan suara. Bahkan saat suaminya mengajaknya berbicara ia sama sekali tak menanggapi.

"Aku mau cerai aja Kak," ucap Clara mendadak saat sampai di depan rumah sakit.

"Aku gak mau cerai sama kamu. Aku cinta sama kamu," tolak Bara.

Clara hanya diam lalu keluar dan berjalan mendahului Bara dengan matanya yang berkacakaca.

"Sayang, Cla Clara," tahan Bara sambil mengejar Clara "KIta nikah Cla. Itu terlalu sakral buat nikah cerai. Kita bukan pacaran. Aku gak bakal pernah ceraikan kamu apapun alasannya. Aku dah terlanjur janji. Aku gak mau pisah," sambung Bara sambil menarik Clara ke dalam pelukannya.

Bara terus memeluk Clara, meskipun Clara meronta. Bahkan Bara sudah tidak perduli lagi dengan tatapan orang-orang yang menjadikannya tontonan.

"Aku benci KaKak," bisik Clara lalu masuk ruangan tempat dokter yang menanganinya diikuti Bara yang terus mendampinginya.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

Check up berjalan cukup lancar. Meskipun banyak drama antara Clara dan Bara. Dokter juga menyarankan untuk menyetabilkan perasaan terlebih dahulu. Untuk kondisi Clara sendiri juga jauh lebih baik dari sebelumnya, dokter hanya memberikan saran-saran sederhana dan enggan mengomentari atau memberi saran perihal pertengkaran Bara dan Clara.

"Udah nih?" tanya Bara pada si dokter.

"S-Su-Sudah pak," jawabnya gugup.

Bara langsung menggendong Clara ke mobil dan segera membawanya pulang. Sebelum Clara meronta dan tak mau mendengar penjelasannya atau rahasianya.

***

Bara sengaja mengajak Clara ke hotelnya. Bara juga memperlakukan Clara seperti saat pertama ia memperkosa Clara. Clara hanya diam tanpa ekspresi.

"Aku bakal ceritakan semuanya sayang. Jadi tolong dengarkan," ucap Bara.

Bara mulai menceritakan semuanya dari awal hingga akhir, dari masa ia ingin mencarikan mata untuk Lisa hingga kegilaannya pada tante Vera hingga rela menjadi alat pemuas bagi tante Vera. Bara menceritakan semuanya sedetail yang ia bisa. Clara terus mendengarkan tiap penuturan dari suaminya dengan air matanya yang mengalir tanpa henti begitu tau fakta-fakta yang bara ucapkan. Ada rasa iba di benaknya.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

"Ikut aku kalo kamu gak percaya kutunjukkan buktinya," ucap Bara lalu menarik Clara.

"Aku percaya," jawab Clara lalu menahan Bara.

"Aku mau kamu lihat semuanya Cla. Aku mau mempertahankan semuanya.

Mempertahankan kamu, keluarga yang baru kita bangun, pernikahan kita," ucap Bara yang tetap menarik Clara agar mengikutinya ke ruang kerjanya.

Bara mengeluarkan tiap map yang berisi biodata dan surat pernyataan dari tiap wanita yang pernah dipacarinya dan akan diambil matanya. Clara hanya menengguk ludahnya saat melihat berkas yang ditunjukkan Bara. Tak hanya itu Bara juga menunjukkan semua alat penyiksaan yang pernah dipakai tante Vera untuk menyiksanya. Dari sabuk hingga cambuk.

"Ini," ucap Clara sambil meraba sambil meraba alat-alat jahat yang pernah menyakiti suaminya.

"Siksa aku sayang. Siksa aku tapi jangan pisah, jangan cerai," pinta Bara lalu bersujud meminta maaf di kaki Clara.

Clara langsung duduk bersimpuh dan menahan Bara agar tak bersujud di kakinya hanya untuk meminta maaf.

"Gapapa sayang. Gapapa Kak," ucap Clara sambil menarik bahu Bara agar bangun dan berhadapan dengannya "Sudah cukup. Tidak apaapa. Aku janji gak ada marah besar lagi. Gak ada kata cerai lagi. Tapi Kakak harus janji dengan benarbenar kalau Kakak gak akan mengulangi semuanya lagi. Kita akan memulai semua dari awal. Benarbenar dari awal," ucap Clara sambil mengelus pipi Bara dan menyeka air matanya.

"Iya Clara. Iya aku janji sayang. Aku janji," jawab Bara sambil menciumi tangan Clara.

Clara yang melihat kesungguhan pada suaminya langsung tersenyum sumringah dan mengecup keningnya lalu memeluknya erat. Tak berselang lama Clara mengambil semua benda mengerikan itu, Bara langsung tersenyum sumringah berharap Clara akan menyiksanya seperti saat bersama tante Vera. Tapi bukannya Clara menyiksa Bara ia malah memasukkan semuanya ke dalam tempat sampah dan memanggil OB untuk membuang dan membakarnya.

"Aku mau kita. Kita mencintai dan bercinta dengan cara yang baru. Bukan Vera, Tina, Via. Tapi hanya antara Clara dan Bara," ucap Clara lalu mengecup kening Bara dengan lembut.

Bara langsung mengangguk dengan patuh.

"Cuma antara kita," ucap Bara yang masih memeluk erat tubuh Clara.

Selama Clara sama aku. Gak masalah apapun yang dia minta. Clara prioritasku di atas segalanya. Batin Bara lalu melumat bibir Clara dengan lembut.

53
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share