0
Home  ›  Chapter  ›  My Perfect Husband 1

Part 48

Part 48-1

Beberapa hari berselang, akhirnya semua merayakan hari yang fitri. Clara hanya sungkeman, meminta maaf pada orang tuanya saja. Bara juga hanya sungkeman dengan mertuanya saja, lalu lanjut sarapan dan menonton kartun bersama istrinya. Hingga orang tua Clara menatap heran dan bingung pada Bara dan Clara yang terlihat lempeng.

"Sst Clara," panggil Caca pada putrinya lalu menarik Clara ke kamarnya.

"Apa bun?" tanya Clara lalu duduk di tempat tidur.

"Bara kan suamimu. Kamu wajib buat minta maaf sama dia nak," ucap Caca menasehati putrinya.

"Kan gak bikin salah," ucap Clara lalu menunduk menyembunyikan wajahnya yang memerah.

"Tapi kan Bara suamimu. Siapa tau ada perbuatanmu yang kamu gak sadar bikin suamimu sakit hati," ucap Caca menasehati putrinya.

"I-Iya nanti," ucap Clara menyanggupi dengan malu-malu.

"Sekarang! Atau SIM disita ayahmu?" ancam Caca pada Clara.

Clara hanya bisa cemberut mendengar ancaman Bundanya lalu pergi ke luar menemui suaminya yang cengar-cingir menonton Spongebob dan masih belum ganti baju.

"Kak," panggil Clara lalu duduk bersimpuh di bawah, di depan Bara.

"Eehh ada apa Cla?" tanya Bara kaget lalu memegang bahu Clara agar duduk di sampingnya.

"Aku minta maaf ya," ucap Clara yang langsung mewek duluan sebelum menyelesaikan ucapannya.

"Iya aku juga minta maaf, selama jadi suami banyak salah sama kamu. Aku minta maaf," ucap Bara lembut sambil mengelus punggung Clara yang memeluk erat pinggangnya.

Clara masih diam dan terisak, sementara Bara dengan santai mengelus punggungnya hingga Clara tenang. Fajar dan Caca yang melihat betapa mesra dan harmonisnya rumah tangga anakanak mereka, jadi lega dan ikut senang.

Meskipun sebelumnya Clara sempat meminta cerai.

***

Setelah Clara puas menangis dalam pelukan Bara dan selesai sarapan. Clara langsung bersiapsiap pergi ke rumah mertuanya. Berhubung keluarganya juga tidak pernah open house saat lebaran jadi menu sarapan dan kue kering pun juga tidak sebanyak keluarga Bara.

Keluarga Clara hanya membuat opor ayam dan tumisan sayur, ketupat juga diganti lontong karena Clara tidak suka ketupat. Untuk cemilan juga cenderung ke ciki dan keripik yang biasa dikonsumsi Clara dan Bara.

"Dah siap semua?" tanya Bara yang bersiap menyetir ke rumah orang tuanya.

"Udah," jawab Clara yang terakhir masuk ke dalam mobilnya.

Fajar yang duduk di samping Bara sudah duduk dengan toples nastar di tangannya. Perjalanan terasa singkat karena asyik mengobrol dan bercanda. Sampai di rumah orang tua Bara, rumah sudah sangat ramai. Selain keluarga dari Kakak iparnya yang menginap di rumah orang tua Bara. Om dan tante juga kakeknya sudah berkumpul dari semalam ditambah lagi nanti keluarga besarnya akan datang juga.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

"Bunda minta uang," pinta Bara pada Bundanya setelah sungkeman.

"Buat apa?" tanya Anna yang tengah mengurus ayahnya.

"Buat bagi-bagi, nanti aku kan ke keluarga Clara," jawab Bara.

"Kan kamu punya uang sendiri," ucap Anna "Ayah mau pakek opor apa kering tempe? " tanya Anna pada ayahnya.

"Ada tapi uangku lama Bunda," ucap Bara.

"Minta ayahmu sana," jawab Anna pada utranya yang dari tadi mengganggunya.

"Eh mbah kung aku belum dikasih fitrah, angpao loh," pinta Bara ke kakeknya yang mengundang tawa kakek dan orang tuanya.

"Nanti habis makan ya," jawab Ayah Faisal, kakeknya Bara.

"Bener ya," ucap Bara girang lalu pergi ke ayahnya untuk minta uang.

"Kung Kakakku mana?" tanya Lisa pada kakeknya.

"Sama Ayah kayaknya," jawab Ayah Faisal.

"Bukan Kak Bara loh. Kakakku itu Kak Clara loh,” ucap Lisa lalu duduk di samping kakeknya.

Dan masih banyak lagi keseruan dan keributan yang terjadi di kediaman mertua Clara tersebut.

"Kung aku mau ke rumah keluarganya istriku dulu. Besok baru balik ke sini ya," pamit Bara pada kakeknya.

"Ini istrimu to? Tadi tak kira anaknya si Fajar," ucap Ayah Faisal.

"Ya emang anaknya Ayah Fajar kung. Kan kemarin waktu nikahan dateng juga," ucap Bara sambil merangkul Clara yang cengar-cingir.

"Gitu ya, kamu pinter ya cari istri," puji Ayah Faisal.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

"Aku yang ajari yah," bisik Adam.

"Aku juga yah," bisik Fajar pada Ayah Faisal lalu tertawa bersama-sama.

***

Usai dari keluarga Bara. Acara berlanjut ke keluarga besar Clara yang berkumpul di rumah Kakak dari ayahnya Clara. Bara disambut dengan sangat hangat.

"Sayang," panggil Bara lalu memeluk Clara dari belakang saat Clara tengah mencuci piring.

"Apa Kak," sahut Clara.

"Kamu ngapain cuci piring?" tanya Bara lalu mengambil alih pekerjaan Clara.

"Tadi habis makan, jadi sekalian," jawab Clara lalu mengeringkan tangannya.

"Clara! Ini sekalian!" perintah tante Atik pada Clara.

"I-Iya."

"Gak usah! Gak boleh! Tante aja yang kerjakan!" ucap Bara tegas sambil membilas tangannya dan mengeringkannya, kesal melihat istrinya diberi perintah seenaknya sendiri Bara akhirnya menggandeng Clara ke ruang tengah dan mengadu pada mertuanya.

"Bunda Caca Claraku di suruh cuci piring mulu. Aku gak suka," ucap Bara dengan wajahnya yang cemberut pada Caca.

"Siapa yang suruh?" tanya Fajar yang ikut menyemak aduan Bara.

"Tante Atik yah," jawab Clara pelan.

Fajar hanya mengangguk lalu tersenyum.

"Terus Bara maunya gimana?" tanya Caca.

"Mau pulang," jawab Bara yang sudah uring-uringan karena tempat yang rame dan panas, belum lagi tidak ada Clara di sampingnya.

"Yaudah pulang gapapa tapi besok halal bi halal keluarga Bunda ya?" tawar Caca yang diangguki Bara dengan lesu.

***

Bara sengaja membawa keluarga kecilnya ke hotel karena enggan Istri dan mertuanya kelelahan. Bara yang memiliki kamar khusus di hotelnya dengan fasilitas layaknya apartemen mewah dengan tiga pelayan pribadinya.

Fajar langsung duduk dan menikmati pijatan dari kursi pijat milik Bara. Clara dan Bundanya asyik mandi berendam berdua. Sedangkan Bara hanya tiduran di sofa sambil menonton TV dan ngemil kuaci.

"Sayang," panggil Clara yang baru selesai mandi lalu dengan iseng dan manjanya Clara menutup mata Suaminya dengan kedua tangan mungilnya.

"Apa sayang?" tanya Bara lalu mengecup kedua tangan Clara.

"Merah atau pink?" tanya Clara sambil berbisik di telinga Bara dengan manja.

"Berani berapa ronde kamu ini kok nakal banget gini?" tanya Bara lalu bangun dan menggendong Clara ke kamar.

"Ahh Kakak aku gak mau sekarang. Kan ada orangtua ku. Malu ah," jawab Clara manja.

"Kamu pilih aja mau pakek kamar hotel yang nomor berapa, lantai berapa, semua bisa diatur," ucap Bara lalu menidurkan Clara dengan lembut.

"Di sini bobo sama kamu aja. Aku capek Kak," ucap Clara lembut.

"Oke ga papa nanti kita akumulasi saja waktu bulan madu," ucap Bara lalu mengambilkan piyama untuk istrinya.

53
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share