0
Home  ›  Chapter  ›  My Perfect Husband 1

Part 24

Part 24-1

Pagi menjelang, Bara sudah tak semarah kemarin. Meskipun wajahnya masih ditekuk.

"Kakak nanti aku mau_ Eh Kak Bara kamu lagi marah ya?" tanya Lisa yang tak jadi menyelesaikan ucapannya.

"Gak marah, udah semalam marahnya," jawab Bara lalu mencium pipi Lisa.

Plak!

Lisa langsung menampar Bara sekenanya karena terganggu saat makan.

"Kakak ih suka nyosor!" Omel Lisa pada Kakaknya.

"Kak hari ini kerja?" tanya Anna pada putranya sambil menyiapkan bekal untuk Lisa.

"Kerja," jawab Bara.

"Om Bara!" pekik Aya mengejutkan Bara setelah selesai mandi dan baru memakai popok tanpa baju sama sekali.

"Waduh. Unicornnya Papi Rey main kesini ya," ucap Bara lalu menggendong Aya.

"Haduh Aya jangan lari terus dong nak," ucap Hana yang akhirnya datang dengan dress mini milik Aya.

"Biar aku aja Kak," ucap Bara lalu mengambil alih tugas Hana mengurus Aya.

"Maaf ya jadi bikin repot," ucap Hana sungkan.

"Gapapa Kak santai aja," jawab Bara sambil memakaikan baju untuk Aya "Disisir dulu yuk. Nanti pakek bando unicorn," bujuk Bara pada Aya.

"Han, Rey bujukin pulang dong. Masa iya kumpul tiap makan gak komplit mulu," ucap Anna pada Hana.

"Nanti pulang kok Bunda. Kan nanti ada pentas si Leo. Jadi pulang," jawab Hana sambil mengelus perutnya yang buncit.

"Kak Hana, minta babynya biar cepet keluar dong. Aku bosen main sama Aya sama Leo aja," ucap Lisa.

"Hahaha, ya belum bisa dong sayang. Adeknya aja masih enam bulan. Sabar ya," ucap Hana sambil tertawa.

***

Usai sarapan Bara langsung stay di rumah Clara. Tidak banyak yang Bara lakukan. Ia hanya duduk tenang di teras belakang sambil menemani Caca meditasi sambil memberi makan ikan peliharaan calon Ayah mertuanya. Sementara Fajar sudah berangkat kerja.

"Kak kamu ngapain pagi-pagi dah ke sini?" tanya Clara sambil memakan buah naganya.

Baca juga Bab 39 – Positiv

"Mau ngawasin kamu," jawab Bara lalu duduk berhadapan dengan Clara.

"Dih? Ngapain? Hari ini gue sibuk kak. Gak ada waktu buat nemenin kamu. Harusnya reservasi dulu," ucap Clara lalu mengambil ice cream dan mencampurnya dengan potongan buahnya.

"Sibuk apa?" tanya Bara.

"Mau nemenin Bob ketemu ayah," jawab Clara lalu mengembalikan ice creamnya ke dalam kulkas.

Bajingan! Baru juga gak emosi! Dah di bikin emosi lagi! Mana mau ketemuan sama Om Fajar lagi! Duh jangan-jangan aku mau ditikung! Batin Bara kesal dan penuh kecurigaan.

"Kamu gak les?" tanya Bara berusaha sabar.

"Enggak Kak Fauzi sibuk hari ini. Padahal aku ada jam ekonomi sama akuntansi. Kata Kak Fauzi ibunya opname," jawab Clara sambil memakan ice cream mixnya.

"Fauzi? Orangnya tinggi, mukanya kotak itu?" tanya Bara.

"Kok tau?" tanya Clara.

"Temenku," jawab Bara lalu memperhatikan Clara yang makan ice cream "Mau belajar sama aku aja?" tawar Bara.

"Emang bisa?" tanya Clara meremehkan "Mau?" tawar Clara sambil menyendok ice creamnya.

"Bisa lah aaa," jawab Bara lalu buka mulut agar disuapi Clara.

"Yaudah aku ambil buku dulu. Tapi jangan

lama ya belajarnya. Aku nanti dijemput Bob soalnya," ucap Clara lalu pergi ke kamarnya dan tidak jadi menyuapi Bara.

Ni bocah gak tau apa ya gue siapa? Batin Bara kesal sambil menatap Clara tajam.

"Oh iya lupa!" pekik Clara lalu kembali lagi ke meja makan "Pagi Kak Bara," ucap Clara lembut lalu mengecup pipi Bara sambil memeluknya sebentar dan berlari ke kamarnya.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

Deg…deg…deg…

Clara ih pagi-pagi bikin marah. Bikin degdegan gini. Batin Bara sambil menutupi wajahnya yang memerah.

Hampir aja lupa sama perjanjianku sama Kak Bara. Batin Clara sambil memegangi pipinya yang memanas setelah mengecup pipi Bara.

Cukup lama Clara di kamarnya meskipun buku sudah di dapatnya. Terlalu deg-degan dan malu karena kecupan singkatnya di pipi Bara membuatnya enggan turun. Bara sendiri juga terlalu malu dan masih deg-degan juga hingga terlalu serak dan kaku untuk memanggil Clara.

"Clara! Ini dah di tunggu Kak Bara kok gak turun-turun?" panggil Caca sambil berjalan ke kamarnya "Tante mandi dulu ya," pamit Caca sambil berjalan ke kamarnya.

Yola pembantu di rumah Clara juga mulai sibuk membersihkan rumah Clara. Meskipun ia degdegan saat melihat Bara yang begitu tampan tengah menikmati ice cream hingga tanpa di sadari ia terus menatap Bara.

"Yola kenapa?" tanya Clara pada Yola yang menatap Bara.

"Anu e-eng-engga mbak," jawabnya gugup.

"Dah yuk, mau belajar dimana?" tanya Clara lalu duduk dan ikut makan ice cream bersama Bara. "Di sini aja, gimana?" tanya Bara.

Clara hanya mengangguk lalu menghabiskan ice cream nya.

"Belepotan," ucap Bara lalu menarik dagu Clara mendekat dan melumat bibirnya yang belepotan ice cream.

Clara hanya pasrah ketika Bara melumat bibirnya dengan lembut. Bahkan Clara menyambut lumatannya hingga Bara memasukkan lidahnya untuk menjelajahi isi mulut Clara.

"Udah hah hah," ucap Clara yang ngosngosan.

"Pagi Clara," ucap Bara lembut "Gitu caranya morning kiss yang bener," sambung Bara lalu mengecup kening Clara.

Deg…deg…deg…

Apa yang ku lakukan barusan? Apa-apaan mulut bodohku ini? Argh tapi sungguh Clara dan bibir manisnya tak pernah membuatku bosan. Clara membuatku merasa seperti baru pertama melakukan semuanya. Gak! Aku gak boleh cinta Clara dulu! Batin Bara sambil mengalihkan perhatiannya ke buku-buku pelajaran Clara.

Deg!

Sialan Kak Bara ini ! Aku gak siap dicium, mana ada Bunda lagi! Untung ga ketauan. Tapi arghhh ciuman Kak Bara. Bikin makin meleleh aja. Batin Clara lalu mengalihkan pandangannya pada gelas ice creamnya yang sudah habis.

Tak berselang lama Bara sudah mulai bisa menguasai dirinya sendiri dan bisa mengajari Clara. Sementara Clara tak kunjung fokus dan malah makin berdebar saat diajari Bara.

"Jadi elastisitas harga barang adalah 1,5980 adalah E > 1" ucap Bara sambil mengajari Clara yang tidak fokus juga.

"Hmm," jawab Clara.

"Elastisitas lebih dari satu itu apa?" tanya Bara mengetes Clara.

"Emm hiper?" tebak Clara.

"Hiper inflasi?" tanya Bara balik.

Clara mengangguk.

"Jangan ngawur Cla! Ayo dong serius kamu!" ucap Bara lalu menepuk paha Clara.

"Aw! Ahh…sakit Kak," pekik Clara.

Aish! Jangan keluarin suara itu Cla! Ya ampun. Jangan on sekarang! Batin Bara frustasi dan horny saat mendengar pekik rintihan Clara yang mengundang syahwat.

53
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share