Bab 43 – ASI🔞
Jalu melihat rembesan
asi yang membasahi dada menantunya. Jalu awalnya memalingkan pandangannya dari
Lia yang tampak begitu menggoda itu. Tapi Lia seolah begitu menggodanya dengan
sengaja membiarkan dadanya terekspose di hadapan Jalu.
“Ayah bagaimana ini asiku terus keluar,”
Lia sudah rapi
mengenakan dasternya dan menenteng tas pemberian Alma yang menjadi tas
favoritnya. Arya juga sudah rapi dengan celana pendek dan sepatu ketsnya. Lia
dan Arya akan pergi jalan-jalan ke kebun binatang hari ini.
Semalaman ia banyak
mengobrol dengan Arya dan sengaja tidak pulang ke rumah namun pergi ke hotel
untuk menikmati pemandangan langit malam sambil membicarakan soal calon anak
mereka. Baru pagi tadi Lia dan Arya sampai dan ingin mengajak Alma juga Jalu
untuk ikut ke kebun binatang.
“Aku pengennya Ibu
ikut, jadi kita bisa foto bersama-sama,” ucap Arya lalu meminum jus jeruknya.
Lia ikut mengangguk
sambil tersenyum berharap ibu mertuanya mau ikut.
Alma menghela nafas
lalu berpura-pura memikirkan tawaran Lia dan Arya sambil berjalan ke kamarnya.
“Oke Ibu ajak Ayah ya,” ucap Alma yang membuat Arya dan Lia senang.
“Bagaimana bisa dua
bocah itu akan memiliki anak? Sikapnya saja masih ke kanak-kanakan begitu,”
gumam Alma mengomentari Arya dan Lia yang tetap terasa seperti anak-anak saat
berkumpul dengannya.
“Mas, Arya ngajak ke
kebun binatang. Ikut yuk!” ajak Alma yang membuat Jalu sedikit panik dan
mengurungkan niatnya untuk beranjak dari tempat tidurnya.
Jalu langsung
membenarkan selimutnya dan mencoba mencari alasan. “Em…” baru Jalu akan membuat
alasan tiba-tiba notifikasi ponselnya menyala. Jalu langsung meraihnya dan
tertera bila hari ini adalah hari ulang tahun Alma. “Ehm…” Jalu berdeham pelan.
“A-aku ada acara, kamu bisa menemani Arya dan Lia sendiri. Sekalian biar kalian
dekat, tidak masalah kan?” ucap Jalu.
Alma yang sempat
melihat notifikasi ulang tahunnya di ponsel Jalu mencoba menahan senyumnya dan
mengangguk. Alma berharap akan mendapatkan kejutan hebat dari suaminya setelah
ia akur kembali.
“Oke!” jawab Alma
singkat lalu keluar dari kamarnya.
Jalu buru-buru berlari
ke kamar mandi dan mendapati spermanya yang begitu banyak mengotori celananya.
Ia sudah berusia 60 tahun, ia memiliki istri dan punya uang yang lebih dari
cukup untuk sekedar membeli perempuan. Tapi ia malah mimpi basah seperti remaja.
Mimpinyapun cukup
memalukan, karena ia bukan memimpikan artis-artis porno. Tapi ia malah
memimpikan menantunya yang sedang hamil tua memuaskannya semalam. Bahkan
sialnya Jalu masih membayangkan betapa nikmat dan indahnya tubuh Lia yang ada
dalam mimpinya.
Seolah tanpa malu Jalu
menyalakan shower untuk menyamarkan suaranya sambil mengocok
kejantanannya sendiri. Jalu masih membayangkan tubuh molek Lia. Jalu
membayangkan kebinalan Lia yang sempat ia intip setelah Lia dan Arya senam ibu
hamil.
Jalu terus mengocok kejantanannya tanpa rasa malu dan bersalah. Ia begitu menginginkan tubuh Lia dan segala kebinalan yang ia lakukan bersama Arya. Jalu membayangkan bila ia yang ada di posisi Arya untuk menggagahi Lia, menggagahi wanita yang sedang mengandung cucunya itu.