Bab 38 – Patah Hati
Lia tak bisa menahan tangisnya saat melihat Arya benar-benar memberikan bunga itu pada Shinta. Perasaannya begitu sakit dan hancur. Lia bisa tahan ketika Arya kasar dan memperkosanya, Lia bisa memaafkan Arya karena menyekapnya dan mengurungnya, Lia juga bisa menerima dengan sabar segala kebencian keluarga Arya yang tidak bisa menerimanya. Tapi kali ini Lia tidak tahan.
Lia merasa
sakit hati, cemburu, kecewa dan di khianati oleh Arya. Lia berusaha tetap tegar
dan tenang, namun airmatanya terus mengalir. Lia tak bisa terus disana dan
menyaksikan orang-orang mendukung suaminya memiliki hubungan dengan wanita
lain.
“Permisi…”
ucap Lia lalu buru-buru pergi ke toilet.
Begitu
turun dari panggung Arya langsung buru-buru berlari mencari Lia dengan panik.
Arya tak mau istrinya salah paham dan merusak hubungan baik mereka. Arya tak
mau menyakiti perasaan Lia. Arya terus mencari Lia hingga ada seorang pelayan
mengatakan kalau Lia pergi ke toilet.
Beberapa
orang mendekat dan mulai mengerubungi Arya. Kalau saja pengawal dan asisten
Arya tidak membukakan jalan untuknya dan menghalau para tamu yang ingin
mendekat dan mencari kesempatan bicara atau berfoto dengan Arya mungkin Arya
tak kunjung menemukan Lia.
“Lia,
Sayang. Kamu di dalam?” tanya Arya sambil menggedor-gedor pintu setelah
mendengar isakan Lia yang menangis di dalam toilet.
“Pergilah
Tuan, aku baik-baik saja!” saut Lia sambil menahan tangisnya mengusir Arya.
Arya diam
sambil memegang gagang pintu bersiap mendobraknya jika Lia tak mau menjawabnya
tadi. Sekarang Arya jadi bingung harus bagaimana, acara masih panjang dan ia
tak mungkin mendobrak atau mengamuk di depan umum. Ini bukan ring MMA, ini
bukan acara tarung bebas juga, ini pesta aniversary orang tuanya.
“Sayang,
buka pintunya. Ayo bicara, biar ku jelaskan semuanya,” ucap Arya sambil
mengetuk pintu dengan lembut.
Lia diam
cukup lama lalu keluar dan mengabaikan Arya. Lia lebih memilih mencuci mukanya
terlebih dahulu lalu mengatur nafasnya berusaha tenang. Namun ketika Arya memeluknya
dari belakang tangisnya yang sudah ia tahan langsung lepas begitu saja.
“Maaf,
maaf, aku akan segera menjelaskan semuanya. Ini tidak akan terjadi lagi, aku
janji,” ucap Arya lalu membalik tubuh Lia dan langsung memeluknya erat-erat.
“P-permisi,”
ucap seorang artis yang kedapatan memfoto Arya yang sedang memeluk erat Lia di
depan wastafel dan langsung berpura-pura pergi ke toilet.
“Aku tidak
ada hubungan apapun dengan Shinta, hanya kamu satu-satunya wanita di hidupku.
Jangan sedih, jangan menangis, aku janji setelah ini aku akan meluruskan
semuanya. Aku menyiapkan bunga itu untukmu bukan Shinta,” jelas Arya sebelum
Lia semakin salah paham padanya.
Lia
mengangguk sambil memeluk erat Arya. Lia ingin segera berhenti menangis tapi
air matanya begitu sulit di hentikan. Perasaannya semakin sedih, terutama saat
ia mengingat betapa semangatnya orang-orang bersorak gembira saat Arya
memberikan bunga pada Shinta. Sementara ia terus di usir menjauh dari Arya.
“Lia…
Sayangku… Cintaku… Istriku… jangan marah ya, ini hanya salah paham,” ucap Arya
sambil mengelus punggung Lia.
“A-aku
tidak marah, aku hanya merasa sedih dan kecewa saja,” lirih Lia lembut.
Kling!
Sebuah pesan masuk ke ponsel Arya dari Jalu yang memintanya untuk mengajak Lia
naik ke panggung bersamanya atau pulang dan menjelaskan semuanya di depan media
besok. Arya menunjukkan isi pesan dari ayahnya.
“Lihat? Ibu
yang merancang ini semua, bukan aku. Kamu mau yang mana?” tanya Arya memberkan
pilihan pada Lia.
“Pulang,
aku mau menenangkan diriku saja,” jawab Lia pelan. “Lagi pula aku jelek, aku
takut akan membuat keluargamu malu Tuan,” sambung Lia sambil mengelus perutnya
yang membuat Arya makin merasa bersalah.
“Tidak!
Kamu sempurna, tidak akan ada yang malu atas kehadiranmu,” sanggah Arya yang
tak mau melihat istrinya merasa minder.
Lia
tersenyum lalu memeluk Arya lagi. “Aku masih ingin menangis Tuan, b-boleh aku
pulang atau menunggu di mobil saja?” tanya Lia dengan mata yang berkaca-kaca
lagi.
Arya
menghela nafas lalu mengangguk dan memilih menuruti permintaan Lia saja untuk
pergi dari pesta tersebut.
●●●
Shinta
mendpat banyak komentar positif dan banyak merepost orang-orang yang memposting
foto maupun vidio dari para fansnya yang mentag di sosial media terkait
fotonya bersama keluarga Arya. Shinta merasa selangkah lebih maju di banding
Lia sebagai istri sah yang selalu di sembunyikan itu.
Shinta
begitu bangga bisa dekat dengan Alma yang hampir selalu merangkulnya selayaknya
anak sendiri. Orang tuanya juga bangga karena ia bisa dekat dengan pengusaha
batu bara terbesar di Asia itu. Begitu banyak platform media baik
artikel gosip sampai akun-akun sosial media yang mengatakan kalau kedekatannya
dengan Arya sebagai hari sakit hati nasional.
Tapi
kebahagiaannya tak berlangsung lama karena tiba-tiba ada seorang artis
sensasional yang malakukan live di instagram dan begitu banyak
orang-orang yang mentag dirinya untuk menonton acara live tersebut.
“Ma, pinjem
hp bentar,” ucap Shinta panik dan langsung melihat live tersebut dari
ponsel ibunya.
“Noh
netijen yang mengelu-elukan si Sintong-Sintong itu, buruan tag orangnya. Kagak
takut gue! Gayanya aja alim, sok-sokan kayak bidadari. Ga taunya ganjen juga
ama laki orang. Nih ya gue tadi di undang salah satu bos TV ya kalian tau lah
cenel apa ya. Gue liat mata kepala gue sendiri, demi Allah, mati kafir gue kalo
sampe boong. Gue liat lakinya lagi nenangin bininya, bininya nangis di toilet.
Sesenggukan, lakinya jelasin berkali-kali kalo kagak ada hubungan sama si
Sintong yang netijen banggakan!” ucap artis sensasional tersebut.
Sinta
langsung keluar dari acara live tersebut. Ia begitu geram kepada Kinka
yang sempat berseteru dengannya itu karena tiba-tiba menyenggolnya kembali.
Shinta merasa sudah tidak memiliki masalah dengannya, Shinta juga merasa dengan
tidak saling senggol dan bersinggungan lagi dengannya semua akan baik.
Tapi begitu
ia melihat ke Twitter dan Instagram semua orang tiba-tiba memposting ulang
acara live dari Kinka yang selalu memiliki topik pembicaraan yang
menjadi sensasi. Orang-orang terbelah menjadi dua kubu. Kubu yang membela
Shinta dan kubu yang percaya pada ucapan Kinka.
‘@user24718ujtj
Kalo Kinka yang bersabdah percaya sih’
‘@peninggi_badan_jos
Fitnah aja kali si Kinka, sirik liat Shinta makin tinggi soalnya Shinta pakek
suplemen peninggi dari @peninggi_badan_jos’
‘@ucwx.king
Ngaco mulutnya si dower, Shinta ma penyanyi terkenal model hebat gak kayak elu
makannya sirik’
Dan masih banyak komentar lainnya yang saling bersautan. Meskipun lebih banyak yang membelanya, Shinta tetap takut bila citranya tercoreng dan ia jelas tidak mendapatkan Arya.