0
Home  ›  Chapter  ›  Flower Girl

Bab 19 – Berpisah

Bab 19 – Berpisah-1

Arya bercinta dengan sangat lembut dan lebih banyak memeluk juga mencium satu sama lain dengan Lia. Berbeda dari biasanya Arya kali ini benar-benar bercinta dalam satu ronde saja dan yang benar-benar mengagetkan Lia adalah Arya yang tak menyusu atau melakukan hal lainnya. Benar-benar satu ronde lalu berpelukan dengannya.

“Tuan, apa tuan benar-benar sudah bosan denganku?” tanya Lia dengan lembut dan terlihat khawatir bila Arya bosan dengannya. “Ap-apa apa aku sudah tidak menarik?” tanya Lia lagi lalu mengerutkan keningnya sambil mengelus dada bidang Arya dengan lembut.

Arya tersenyum mendengar kekhawatiran Lia yang begitu jelas terlihat. “Aku tidak bosan, aku juga masih menyentuhmu tiap hari,” ucap Arya berusaha menyingkirkan kekhawatiran Lia.

“A-apa tuan akan menggantikanku dengan budak yang lain?” tanya Lia yang sudah tampak berkaca-kaca.

Arya tertawa mendengar pertanyaan Lia lalu menggelengkan kepalanya. “Kenapa tiba-tiba kamu jadi overthinking begini?” tanya Arya heran.

“Aku membaca cerita soal Raja Henry VIII di perpustakaanmu, ku kira itu cerita yang bagus seperti putri yang menemukan pangerannya. Ternyata menyeramkan, a-aku hanya jadi sedikit terbawa dan khawatir saja,” jawab Lia jujur lalu menundukkan pandangannya.

Arya makin tertawa mendengar jawaban Lia yang begitu polos. Lia awalnya hanya diam tapi pada akhirnya ia ikut tertawa bersama Arya. Tawa pertama Lia dan Arya saat mengobrol bersama.

“Lia, kalau aku tidak kaya lagi, kalau aku tidak punya apa-apa lagi, apa kamu bakal tinggalin aku?” tanya Arya tiba-tiba mengalihkan pembicaraan.

Lia langsung menatap Arya dengan serius. “Apa Tuan sedang dalam masalah?” tanya Lia khawatir.

Arya mengangguk. “Mungkin,” jawabnya ambigu.

“Aku akan menemanimu, aku akan membantumu sebisaku,” jawab Lia yakin.

Arya terdiam tak dapat berkata apa-apa lagi. Ia sedikit menyesal menjadikan Lia sebagai budak, dimana seharusnya dari awal gadis ini menjadi istrinya saja.

“Kalau kamu boleh pulang, apa ada sesuatu yang ingin kamu bawa?” tanya Arya yang ingin membantu Lia juga ayahnya.

Lia diam berpikir sejenak. “Aku ingin mengajakmu dan menunjukkan pada ayahku kalau aku memiliki Tuan yang baik,” jawab Lia lalu tersenyum membayangkan bisa mengajak Arya bertemu dengan ayahnya.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

Arya tersenyum lalu mengangguk mendengarnya.

“Emm… atau mengajak ayahku kesini, dia pasti suka bisa liat taman sama ikan,” sambung Lia lagi yang sama sekali tak menuntut apapun pada Arya.

Arya mengangguk lalu bangun dan meregangkan tubuhnya. “Mandi, siap-siap, kita pergi hari ini,” ucap Arya yang ingin mengantar Lia pulang ke rumahnya.

Bab 19 – Berpisah-2

Lia mandi dan bersiap-siap serapi yang ia bisa terlebih ada gaun baru berwarna hijau tua yang sudah di siapkan untuk pergi hari ini. Lia juga memakai pakaian dalam lengkap yang jauh lebih baik dari pada punyanya dulu saat baru pertama kali datang kesana. Arya juga memberikan sebuah kalung dengan liontin berbentuk koin dengan ukiran bunga lili dan inisial JL di bagian belakangnya.

Lia menatap bingung pada kalung yang Arya berikan padanya. Tapi pada akhirnya ia tetap menggunakan kalung itu karena Arya sudah memberikannya. Lily tidak berdandan sedikitpun, bukan karena tak ada peralatan make up yang di sediakan. Tapi karena Lia tak bisa menggunakan make up.

“Tuan kemana kita akan pergi hari ini?” tanya Lia begitu melangkahkan kakinya masuk ke dalam mobil yang sudah menunggunya.

“Ke rumahmu, memulangkanmu sebentar,” jawab Arya santai lalu masuk duluan kedalam mobil.

Lia langsung menggeleng. Memang Lia ingin pergi dari sana, tapi mendengar pertanyaan Arya tadi soal uang. Lia jadi tidak ingin meninggalkan Arya yang kesusahan sendirian.

“Loh kenapa? Bukannya kemarin kamu minta pulang?” tanya Arya kaget dengan reaksi Lia.

“Tuan sedang ada masalah keuangan, aku tidak usah pulang sekarang tidak papa. Aku bisa menelfon ayahku saja dan mengatakan bila aku baik-baik saja,” ucap Lia lalu mundur beberapa langkah menjauh dari mobil.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

Arya tersenyum lalu geleng-geleng kepala. Ia tak menyangka Lia akan berpikir seperti itu dan mengkhawatirkan dirinya lebih daripada ayahnya. “Masuklah, tidak apa-apa. Keuanganku baik-baik saja. lagi pula kalau aku jatuh miskin juga akan tetap lebih kaya dari pada dirimu,” ucap Arya santai yang membuat Lia kembali yakin untuk pulang.

Rin menatap Lia dengan tatapan sinis. Ia melihat apa yang Lia lakukan tidak lebih dari usahanya menjilat dan merayu Arya semata. Mengingat Lia datang sebagai budak sex dan hanya sebagai pemuas nafsu semata. Tentu saja merayu dan berkata manis bukan hal sulit baginya.

Lia sempat menatap Rin dan staf lain yang mengantar kepergiannya bersama Arya kali ini dengan pandangan sedih namun akhirnya ia tetap pergi bersama Arya yang mengantarnya pulang.

“Tuan, aku tidak tau berapa nomor telfonmu atau nomor telfon rumah. Bagaimana aku akan menghubungimu nanti?” tanya Lia begitu melewati gerbang rumah Arya.

Arya mengambil ponsel yang sudah ia siapkan untuk Lia. “Aku akan tetap memantaumu,” jawab Arya berusaha terlihat tegas dan kejam kembali seperti sebelumnya.

Lia tersenyum sumringah lalu mengangguk. “Aku akan mengabarimu tiap malam,” ucap Lia lembut lalu menggenggam tangan Arya dan menyandarkan kepalanya di bahu kekar Arya. “Tuan kalau tidak ada aku harus makan yang banyak, pakai sayur juga biar sehat, jangan bagadang,” pesan Lia sambil mengelus tangan Arya.

Harusnya Arya marah bila ada yang memberinya perintah. Tapi kali ini berbeda, ia begitu senang mendengar Lia yang begitu cerewet mengaturnya.

“Kamu kan cuma dua hari pulangnya, pesannya banyak banget,” komplain Arya.

“Ya aku khawatir tinggalin Tuan sendiri di rumah,” jawab Lia. “Biasanya aku yang temenin Tuan, ini nanti sendirian,” sambungnya sambil menepuk bahu Arya lembut.

Arya mengangguk lalu tertawa mendengar ucapan Lia. “Iya… iya… kamu jadi kedengaran kayak…”

Arya terdiam menggantungkan ucapannya ketika ia ingin mengatakan Lia bertingkah seperti Bundanya.

“Kayak apa Tuan?” tanya Lia penasaran dengan lanjutan kalimat Arya.

“K-kayak pengasuhku dulu,” jawab Arya sekenanya.

Lia menghela nafasnya lalu mengangguk.

Bab 19 – Berpisah-3


44
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share