Bab 03 - Ru da paksa🔞
Arya menyeret
paksa tubuh Lia yang jauh lebih kecil darinya itu lalu menghempaskannya ke
tempat tidur besarnya.
“Dari semua
penolakan, penolakanmu adalah hal terburuk yang ku alami,” lirih Arya lalu
melucuti tubuh Lia secara paksa.
Tentu saja gaun
sexy yang di pinjamkan kakaknya itu bisa dengan mudah lepas dari tubuhnya.
Bahkan rasanya Arya tak perlu menggunakan tenaganya sama sekali untuk melucuti
pakaian yang di kenakan Lia.
Tinggal tersisa
bra dengan renda-renda yang sudah koyak karena sudah lama, juga celana dalam
yang robek di salah satu pinggangnya. Tentu bukan karena Arya, tapi memang Lia
tak punya pakaian dalam yang bagus dan layak.
Arya tertawa kecil
melihat tubuh Lia yang menggunakan pakaian dalam tak layak itu malah jual mahal
padanya dan berusaha menolaknya. Kepala Arya terasa begitu pusing, sulit
baginya untuk berpikir jernih saat ini. Tapi daripada itu semua yang Arya tau
pasti, ia membeli seorang budak sex bernama Lia. Titik. Tidak lebih dari
apapun.
Arya menarik paksa
celana dalam Lia hingga terlepas meskipun Lia sudah coba menahannya dan
menghimpitnya agar tetap memakai sedikit penutup. Minimal bagian intimnya
tertutupi. Namun sial celana dalam usang itu tak dapat membantunya sama sekali.
Sekeras apapun Lia
mencoba menolak Arya, sekeras apapun jeritannya meminta tolong, bahkan
sememelas apapun tangisannya tak satupun ada bantuan yang datang
menghampirinya.
Arya melepaskan
seluruh pakaiannya hingga ia benar-benar telanjang. Lelah dan kesal karena Lia
terus meronta dan melawan. Akhirnya Arya menarik kedua tangan Lia hingga ke
atas dan langsung mengikatnya dengan dasi ke tempat tidur.
Arya melepaskan
pakaiannya dengan terburu-buru. Meskipun tubuh Lia tak sesexy bintang panas
atau model majalah dewasa. Tapi bagi Arya tubuh gadis muda itu terlihat begitu
menggiurkan.
Kulitnya putih
bersih, meskipun ia tinggal di desa yang kumuh dan jauh dari peradaban. Arya
tetap dapat melihat sisi wanita mahal yang anggun dan mempesona darinya.
Payudaranya juga tidak terlihat besar, dengan cup 32 C yang pas dalam genggaman
Arya, bulu-bulu tipis yang menutupi kemaluannya, pinggangnya yang ramping
dengan bokong yang cukup padat berisi. Semua terlihat menggairahkan bagi Arya.
“J-jangan Tuan…
jangan ku mohon…” rintih Lia memelas dengan airmata yang rasanya tak bisa
berhenti membasahi bulu matanya yang lentik itu.
“Lalu apa yang harus ku lakukan? Aku membelimu sebagai alat pemuas, kamu di jual karena itu,” ucap Arya lalu langsung memasukkan