Bab 14 – Taman Belakang 🔞
Anto yang tinggal sebatang kara akhirnya
menyadari bila ia sudah di tipu oleh putrinya sendiri. Warga yang iba melihat
Anto berusaha susah payah mencari Lia akhirnya memberitahu fakta yang
sesungguhnya bila Desi yang menjual Lia di lelang orang waktu itu. Warga juga
memberitahu Anto bila Desi tak pernah mencari Lia dan malah memakai uang
darinya untuk pergi ke ibu kota.
Anto benar-benar sedih mendengar fakta yang
ada. Desi tega menjual adiknya sendiri bahkan menipunya dan memilih untuk hidup
sendiri di ibu kota. Bahkan Anto juga mendapati fakta bila Lia terjual paling
mahal di lelang itu tapi Desi malah bilang kalau Lia di culik. Padahal sudah
jelas bila ia pelakunya.
Tapi Anto tak bisa berbuat apa-apa, ia tak
berdaya. Ternaknya habis terjual, uangnya juga habis di bawa Desi semua. Bahkan
barang berharga seperti TV dan speaker juga sudah di jual oleh Desi
hingga tak bersisa apapun di rumah.
Beruntung ada tetangganya yang masih mau
membantunya dan memberinya pekerjaan. Meskipun dalam hatinya Anto ingin segera
mencari Lia dan membawanya kembali pulang apapun kondisinya.
●●●
Arya mengawali paginya dengan meminum teh
madu dengan roti gandum yang sudah di panggang. Sementara Lia mengawali paginya
dengan segelas susu coklat dan mengintili Arya kemanapun Arya pergi hari ini
selama di rumah.
Karena cuaca yang cukup terik, Arya yang
ingin menonton kartun bersama Lia beralih dengan berjemur di taman belakang dan
memberi makan ikannya. Tentu saja Lia ikut menemaninya duduk di taman belakang.
Tak banyak percakapan antar keduanya. Hanya
saling menggenggam tangan dan merangkul satu sama lain layaknya pasangan suami
istri yang menikmati pagi yang damai bersama.
“Kumbang!” seru Lia ketika ada kumbang
kecil yang hinggap di perutnya.
Arya tersenyum lalu mengecup keningnya
dengan lembut dan kembali menikmati pemandangan di halaman belakangnya yang
asri.
“Aw!” ucap Lia yang tak sengaja menumpahkan
susu di gelasnya hingga mengotori piamanya hingga tembus mengenai dadanya
hingga basah.
Lia langsung meletakkan gelasnya di meja
yang berada di sampinynya lalu berusaha membersihkannya secara refleks tapi
malah membuatnya makin basah dan belepotan hingga kedua payudaranya tercetak
jelas di balik gaun satin tipis yang ia kenakan.
Arya ikut meletakkan cangkir tehnya lalu
menurunkan gaun berpotongan rendah itu dan mengeluarkan kedua payudara Lia. Tak
menunggu waktu lama lagi Arya langsung menjilati sisa susu coklat yang masih
membasahi payudara montok itu.
“Ahh… Tuanhh jangan disini nanti ada yang
melihat,” ucap Lia mengingatkan Arya yang malah menyusu padanya di taman
belakang seperti ini.
Tapi tentu saja Arya tak peduli dengan
peringatan dari Lia. Toh ini bukan kali pertamanya ketahuan sedang bercinta dan
di lihat orang.
Lia jadi mau tidak mau pasrah dan membiarkan saja apa yang di lakukan Arya padanya. Toh tak mungkin ada yang akan menggrebeknya atau menghakiminya di rumah ini. Selain itu bagi Lia tak masalah untuk memberikan morning