0
Home  ›  Chapter  ›  Flower Girl

Bab 24 – Menikah

Bab 24 – Menikah-1

Lia menjalani paginya seperti biasa di rumah Arya. Namun berbeda dari pagi yang sebelumnya Rin sudah tidak bekerja di sana lagi. Lia juga tak meminta harus memiliki pelayan khusus untuk dirinya karena merasa cukup mengerti soal rumah ini dan cukup banyak pelayan yang baik padanya dan bersedia membantunya.

Lia tak meminta keistimewaan khusus sedikitpun dari Arya. Maupun dari orang-orang disana. Semuanya merasa begitu senang dan lega karena Arya tak membunuh Lia karena kehamilannya. Tak hanya karena itu saja tapi juga karena Arya jadi jauh lebih kalem dan ceria saat ada Lia di sisinya.

“Lia ayo menikah!” ajak Arya saat menikmati pagi sambil berjemur bersama Lia.

Lia langung menatap Arya kaget mendengar ajakannya yang begitu spontan. Arya juga langsung mengeluarkan kotak cincin berwarna magenta dari dalam kantung kimononya.

“Ayo menikah, tidak bisa terlalu mewah tapi. Aku ingin kita sah dulu secara legal di agama dan negara. Aku takut kamu hilang lagi kalo aku tidak menikahimu,” aku Arya blak-blakan lalu langsung memasangkan cincin di jari manis Lia.

“T-Tuan…” Lia tak dapat berkata-kata selain mengangguk dan menangis haru menerima ajakan Arya untuk menikah.

Arya tersenyum sumringah karena Lia mau menerima ajakannya untuk menikah. Meskipun sebenarnya itu tidak 100% ajakan melainkan perintah untuk menikah yang tak bisa Lia tolak. Arya senang karena ia bisa menikahi Lia secara baik-baik.

●●●

“Apa kamu ingin sesuatu saat kita menikah nanti? Kamu bisa minta mahar apa saja, atau hadiah apapun. Bilang saja,” tanya Arya setelah ia dan Lia foto untuk buku nikahnya nanti.

Lia diam sejenak. “Apa Tuan bisa memberikan tempat tinggal yang sedikit layak di kota untuk ayahku dan sedikit modal untuk usaha? Aku tidak bisa tenang meninggalkannya sendirian kalau ayahku tidak punya apa-apa,” pinta Lia dengan suara yang pelan dan terdengar ragu untuk memintanya pada Arya.

“Tentu, apa lagi?” jawab Arya cepat.

“A-aku ingin kita kemping di halaman belakang bersama ayahku juga. Lalu kita berfoto bersama dengan gaun yang cantik  dan memajang fotonya di atas laci di samping tempat tidurku nanti,” pinta Lia lagi.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

“Itu saja?” tanya Arya tak menyangka permintaan Lia akan begitu sederhana.

Lia mengangguk lalu tersenyum. “Itu saja,” jawab Lia yakin.

Arya mengabulkan segala permintaan Lia dengan senang hati. Arya juga mengajak Lia memilih gaunnya sendiri. Gaun cantik sesuai yang ada dalam imajinasi Lia. Arya juga sangat mementingkan kesehatan Lia dan janin di rahimnya, jadi ia sama sekali tidak memaksa Lia untuk berhubungan intim belakangan waktu dan rutin memeriksakan kesehatan kandungannya.

Kabar rencana pernikahan Arya yang sederhana itu sampai ke terlinga keluarga besarnya tentu saja. Jalu tak marah sedikitpun. Ia tetap setuju dan senang dengan keputusan putranya untuk bertanggung jawab. Pernikahan putranya yang sederhana itu juga membuatnya teringat pada pernikahan sirinya dengan Lily adik angkat sekaligus bunda dari Arya.

Taji pamannya kurang setuju sebenarnya tapi ia tak menentang juga dan tetap mengijinkan ketiga anaknya untuk datang ke pernikahan Arya dan Lia. Hanya Alma yang tak setuju, tak merestui, dan enggan hadir kesana. Berbeda dengan iparnya yang memang berhalangan hadir karena tinggal di Swis, Alma sengaja memilih untuk liburan sendiri ke Prancis agar tak perlu datang ke pernikahan Arya.

Anto begitu senang atas pernikahan putrinya juga kehidupan barunya yang jauh lebih baik dan makmur dari sebelumnya karena Arya memberikannya hadiah berupa ruko dan sebuah minimarket kecil dengan dua orang karyawan. Tak hanya itu dua bulan setelah pernikahan putrinya Anto juga menikah dengan temannya saat SMP dulu yang bertemu di acara reuni.

●●●

“Sepertinya ayahmu tidak bisa kesini, tokonya rame, dia juga asik dengan kehidupannya yang baru,” ucap Arya setelah dapat kabar dari kepala pelayan yang mengundang Anto untuk kemping di rumah Arya.

Lia sedikit lesu mendengarnya namun ia terlanjur memasak dan menyiapkan makanan untuk kemping di taman belakang.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

“Kita bisa berdua saja, lalu berfoto bersama,” hibur Arya lembut sambil mencium kening Lia dan mengelus perutnya dari belakang.

Lia tersenyum lalu mengangguk. “Aku ganti baju dulu ya,” ucap Lia ceria lalu pergi ke kamar untuk bersiap-siap kemping meskipun hanya di belakang rumah.

Lia mengenakan gaun berwarna putih panjang dengan lengan panjang dan belahan berbentuk V yang cukup panjang juga membuatnya terlihat sexy. Perutnya yang tengah mengandung juga sudah terlihat karena sudah menginjak usia hampir 5 bulan.

Karena tak ada yang membantunya menata rambutnya ia hanya menggelungnya rendah agar tidak mengganggu saat makan nanti. Lia juga menggunakan anting mutiara yang Arya berikan sebagai hadiah untuknya, di percantik juga dengan sepatu flat yang ia kenakan.

Tak lupa riasan di wajahnya dengan lipstik dan sedikit pemerah pipi yang ia sapukan di wajahnya.

Arya yang menggenakan setelan tuxedo berwarna krem terlihat begitu serasi dengan Lia. Arya menemani Lia yang sudah sah menjadi istrinya itu untuk berfoto berkali-kali dengan berbagai macam pose romantis, bahkan Arya juga tak memberikan banyak waktu untuk Lia berfoto sendiri karena tak mau kehilangan kebersamaan dengannya.

Kempingnya cukup sederhana, hanya makan bekal selayaknya makan siang di rumah hanya saja Lia sudah meletakkannya di wadah-wadah kecil.

“Udah seneng?” tanya Arya setelah mereka menikmati cheescake sebagai makanan penutup.

Lia mengangguk tanpa ragu lalu menggenggam tangan Arya. “Terimakasih banyak sudah bikin aku seneng, udah turutin permintaanku, udah baik ke keluargaku juga…” ucap Lia dengan suara bergetar menahan haru karena hampir semua yang ia impikan bisa di penuhi Arya yang bukan lagi menjadi tuannya tapi sekarang sudah sah menjadi suaminya.

Arya langsung memeluknya dan mencium kening Lia dengan senyum sumringah yang tak kunjung luntur karena kebahagiaannya memiliki keluarga kecil baru yang sama sekali tak pernah ia rencanakan kehadirannya sebelumnya.

“Apa kita bisa bulan madu setelah ini?” tanya Arya yang jelas di angguki Lia yang selalu siap memuaskannya. 

Bab 24 – Menikah-2


44
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share