0
Home  ›  Chapter  ›  Flower Girl

Bab 44 – Kejutan

Bab 44 – Kejutan-1

Lia tersenyum ceria sambil menggendong koala. Arya yang sama sekali tak suka ke kebun binatang ikut berfoto dengan ceria bersama Lia. Alma juga ikut berfoto bersama Lia dengan latar belakang hewan-hewan yang ada di kandang. Arya dan Lia juga membeli beberapa suvenir meskipun Arya tau yang di jual juga barang-barang yang di expor perusahaannya.

“Wah ini beliin Ayahku juga pasti suka!” ucap Lia sambil mengambil sebuah gantungan kunci dan sebuah pigura kecil.

“Yaudah beliin aja,” ucap Arya santai sambil membawakan keranjang belanjaan milik Lia.

Alma melihat di belakangnya lalu diam-diam mengambil foto kebersamaan Lia dan Arya. Alma langsung berpura-pura tidak peduli pada Arya dan Lia.

Usai membeli beberapa suvenir, Arya mengajak Lia dan ibunya makan siang. Tapi kali ini berbeda, karena Arya sengaja tidak mengajak ibunya makan di restoran mewah melainkan ke restoran cepat saji.

Alma terlihat bad mood karena putranya itu sama sekali belum memberinya ucapan selamat ulang tahun dan sekarang ia malah di ajak ke restoran cepat saji. Arya sudah cekikikan melihat ibunya yang terlihat bad mood. Tapi begitu ibunya masuk dan duduk, kejutan yang Arya siapkan muncul.

Teman-teman sosialita ibunya datang membawakan kue ulang tahun. Ulang tahun Alma yang ke 58 tahun yang berbeda dari biasanya. Tanpa pesta mewah, tidak ada gaun mahal. Bahkan ia dan para teman-teman sosialitanya mengenakan pakaian yang sangat sederhana.

Kaos dan celana pendek dengan sepatu kets. Jauh dari kesan mewah meskipun barang sederhana yang mereka kanakan juga barang bermerek yang super mahal juga. Tapi merayakan ulang tahun di restoran cepat saji benar-benar di luar dugaan Alma.

“Terimakasih, kejutannya sukses bikin kaget beneran,” ucap Alma setelah tiup lilin.

Alma merasa jauh lebih muda dan seperti di ajak kembali bernostalgia saat ia masih kuliah dulu. Arya dan teman-temannya sukses membuatkan kejutan. Bila biasanya Alma hanya akan tiup lilin dan berbasa-basi. Kali ini ia begitu senang hingga terharu.

“I-ini buat Ibu,” ucap Lia memberikan kadonya.

“Itu kado dari aku juga loh!” ucap Arya yang sebenarnya tak sempat memikirkan kado apa untuk ibunya itu.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

Puas dengan segala acara kejutan yang sudah Arya siapkan dan serangkaian perayaan sederhana di restoran cepat saji tersebut. Alma pulang dan masuk ke kamarnya. Tak ada kejutan dari Jalu, ia sudah merasa sedih dan kecewa sampai saat ia selesai mandi dan Jalu muncul dengan setelan jasnya untuk mengajak Alma makan malam romantis.

●●●

“Apa tidak masalah kalau kita pulang duluan Tuan?” tanya Lia pada Arya begitu mengajaknya pulang setelah merayakan ulang tahun Alma.

Arya mengangguk. “Kita pulang biar Ayah sama Ibu berduaan, biar gak keganggu,” jawab Arya dengan perasaan senang karena sudah mengusahakan yang terbaik untuk kelanggengan hubungan orang tuanya.

Lia tersenyum lalu mengangguk. Ada benarnya ucapan Arya, tentu saja mertuanya butuh waktu berdua juga. Apa lagi keduanya terlihat sering sibuk dan jarang bersama. Memiliki waktu untuk merayakan ulang tahun berdua.

Perjalanan pulang malam ini terasa begitu menyenangkan. Lia bisa menikmati perjalanannya yang hanya berdua dengan suaminya. Tidak ada kekhawatiran soal mertua lagi, tidak ada kekhawatiran akan kebencian Alma, tidak perlu memikirkan bila ia salah bicara dengan mertuanya.

“Nanti fotoku sama koala di cetak,terus kasih ke Ayah. Pasti suka,” ucap Lia sambil melihat foto-fotonya di ponsel Arya.

“Dih kok sama koala! Sama aku dong! Di cetak yang sama aku. Pasang di situ biar ayahmu liat menantunya yang ganteng ini!” ucap Arya cemburu pada koala.

Lia tertawa mendengar ucapan Arya lalu mengangguk. “Iya foto kita,” ucap Lia lembut lalu mengecup pipi Arya.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

Arya membalas kecupan Lia dengan mencium bibirnya. Awalnya hanya mencium namun lama kelamaan jadi lumatan dan akhirnya bercumbu dengan cukup panas.

“Tuan, jangan. Dedeknya sudah besar,” ucap Lia yang sudah hamil tua dan sering kontraksi palsu.

Arya tersenyum sambil menghela nafas. “Iya Lia,” jawab Arya sambil menghela nafas.

Lia ikut tersenyum lalu menarik tangan Arya mengarahkannya untuk menyentuh perutnya untuk merasakan pergerakan bayi kecil mereka di dalam sana. “Kayaknya di dalem dah sempit banget,” ucap Lia pelan.

Arya mengecup kening Lia sambil mengangguk. “Sabar ya anak baik,” ucap Arya lembut lalu merendahkan tubuhnya untuk mengecup perut Lia.

●●●

Jalu menghabiskan malamnya bersama Alma. Makan malam romantis berdua dan menghabiskan malamnya dengan bercinta dengan istrinya itu. Jalu masih menginginkan Lia. Tapi melihat betapa bahagianya Alma bersamanya dan betapa lembut hati Alma yang sebenarnya. Jalu mengurungkan niat bejatnya tersebut.

Jalu merasa apa yang Alma lakukan selama ini sudah lebih dari apa yang layak ia terima. Segala kebaikan dan rasa sayang yang terus Alma berikan untuknya. Mungkin hanya Alma yang bisa memaafkannya saat ia sudah jelas terang-terangan berselingkuh dengan adik angkatnya sendiri.

Alma juga satu-satunya wanita yang mau menerima Lily dan Arya yang tak berdaya kala itu. Mau berlapang dada membagi suaminya dan mengijinkan wanita yang sangat berpotensi untuk merusak rumah tangganya untuk tinggal bersama dengannya.

Bahkan Alma juga mengijinkan Jalu untuk mengasuh Arya bersama dengan Lily. Alma juga mau berlapang dada mengasuh Arya selayaknya putranya sendiri.

“Aku cinta kamu, aku benar-benar minta maaf sudah mengabaikan perasaanmu selama ini. Aku bodoh,” ucap Jalu sambil mendekap Alma.

Bab 44 – Kejutan-2


44
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share