0
Home  ›  Chapter  ›  My Perfect Husband 2

Bab 5 - Baby Moon

Bab 5 - Baby Moon-1

Tina benar-benar kesal melihat Anna dan Aya yang terlihat sangat menyukai masakan Clara dan hanya mencicipi sedikit masakan yang ia bawa.

"Tante gak suka?" tanya Tina memulai pembicaraan.

"S-Suka tapi dah kenyang ngabisin spaghettinya Clara," jawab Anna basa-basi.

"Kalo Aya kenyang," jawab Aya meskipun tidak ditanya.

Tina hanya nyengir lalu mengelus tengkuknya.

"Em apa ku antar buat Bara sama Clara aja ya tante?" tanya Tina pada Anna.

"Si Bara sama Clara baru baby moon ke Bandung. Sweet bener kan anak tante," jawab Anna lalu menambahkan lada di spaghettinya.

Argh! Bajingan Clara! Umpat Tina dalam hati.

"Oh gitu tante. Padahal mau bagi-bagi ke temen-temen Clara juga loh," ucap Tina yang berusaha terlihat dekat dan care dengan Clara.

"Em gitu. Bentar kok perginya. Paling sabtu kalo gak minggu juga pulang," ucap Anna lalu mengambil ponselnya dan menunjukkan foto Bara pada Tina "Tuh liat anaknya tante habis pamer foto. Duh. Tante gak sabar mau gendong cucu lagi," sambung Anna dengan wajahnya yang sangat senang dan sumringah.

"Bara pakek tato tante?" tanya Tina kaget melihat tato di tangan dan perut hingga pinggang Bara.

"Hm dah lama. Berapa hari gitu habis nikah langsung pasang tato. Katanya biar Clara gak cemburu. Biar Clara mau bobo sama dia. Hihihi gemes kan ya," jawab Anna santai bahkan sangat bangga dengan keharmonisan anak-anaknya yang membangun rumah tangga masing-masing.

Seperti tersambar petir di siang hari, Tina tak dapat berkata apa-apa lagi hingga ia hanya bisa diam dan berusaha mencerna tiap ucapan Anna tadi.

Gak mungkin Bara bisa secinta itu sama Clara. Bara gak mungkin berubah secepat itu! Batin Tina tak percaya.

"Ini kurang pastanya," ucap Anna mengomentari masakan Tina yang juga membuyarkan lamunan Tina "Coba tante masih ada anak cowok lagi. Boleh deh buat kamu. Tante sih yes ya kalo sama you," sambung Anna santai dan tanpa adanya maksud apapun.

Kalo aja dulu. Argh. Semuanya gak bakal gini kalo gak ada bocah bau kencur busuk itu! Maki Tina dalam hati.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

"Tapi kan cowok boleh poligami tante," ucap Tina sambil tersenyum penuh arti.

"Tante gak suka cowok yang poligami. Gak ada wanita yang 100% mau dimadu. Tante juga cewek. Kamu juga. Kita sama-sama gak suka kan berbagi pasangan kita," ucap Anna menanggapi ucapan Tina yang dianggap sebagai ancaman.

Bla bla bla. Buset bawel juga si bangkot ini lama-lama. Batin Tina yang sangat kesal karena tau Anna mulai menolak tawarannya secara halus.

"Tante gak mau kehilangan Clara. Tante sayang sama Clara. Jadi meskipun kamu mau dan rela dimadu sama Bara. Tapi Clara, tante gak mau bikin dia sakit. Dia dah jadi anak tante juga sekarang," ucap Anna bijak.

Lo pikir gue mau? Gue dimadu. Gue cuma selir. Tapi memiliki rasa seperti permaisuri. Liat aja! Batin Tina tak terima.

"Tapi kalo Bara sama Clara cerai. Lain lagi ceritanya," ucap Anna yang langsung terlihat sedih dan murung.

Jackpot! Bara, Clara. Kalian harus cerai. Batin Tina senang lalu menunduk dan tersenyum kecil.

"Oma mau eek," ucap Aya pada Anna.

"Hah? Oke ayo lepas dulu nak celananya," ucap Anna lalu mengurus cucunya "Bentar ya," pamit Anna pada Tina.

###

Bara menghabiskan banyak sekali waktunya untuk memanjakan Clara dan menggoda nya. Bara bahkan mengesampingkan kebutuhan biologisnya karena ingin mencharge hatinya dengan Clara dan anaknya sambil mencari nama.

"Cla, kamu juga bantu cari nama dong," pinta Bara lalu mengecup bibir Clara yang baru selesai minum susu.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

"Aku pengen baby girl. Namanya cewek semua," ucap Clara lembut.

"Kalo boy gimana?" tanya Bara sambil mengecup kening Clara.

"Ayahnya dong yang namain," jawab Clara lalu memeluk suaminya.

"Huft aku nemunya nama cewek mulu," keluh Bara lalu mengelus punggung clara dan mulai memeluknya erat.

"Ya udah kita catat aja dulu," saran Clara lalu duduk di tempat tidur dengan notes kecil di tangannya.

Bara mulai mencatat tiap nama yang terlintas di benaknya. Sambil sesekali mengecup istrinya yang tengah membaca di sampingnya, atau menanyakan pada Clara dan anaknya tentang nama-nama yang sudah di buatnya.

"Kalo Anabel?" tanya Bara pada istrinya.

"Anakku bukan arwah gentayangan yang merasuki boneka kak," ucap Clara santai menolak nama dari suaminya.

"Hmm iya juga ya," ucap Bara setuju lalu mencoret nama di notesnya "Sayang, kamu jangan baca mulu dong," sambung Bara sambil menarik buku yang tengah dibaca istrinya.

"Aku ada kuis pak Bara. Jadi aku harus belajar," jawab Clara lalu meletakkan bukunya di atas pangkuannya.

"Nanti kan bisa belajar sama aku aja," jawab Bara lalu menutup buku Clara dan memasukkannya ke koper agar Clara hanya fokus berlibur dengannya.

Kakak masih sama. Mungkin cuma kekhawatiranku aja kalo dia bakal kepincut kak Tina lagi. Batin Clara lalu tersenyum manis.

"Kenapa senyum-senyum gitu?" tanya Bara yang jadi salah tingkah melihat istrinya yang tersenyum manis saat menatapnya.

"Enggak aku cuma kepikiran kakak bakal kepincut sama kak Tina lagi. Padahalkan gak mungkin. Hahaha aduh. Pikiranku jadi aneh-aneh aja," jawab Clara sambil tertawa kecil.

Clara, aku bakal berusaha buat tetap jadi punyamu, sama anakku nanti. Batin Bara.

"Iya dong. Lagian Tina juga cuma," ucap Bara tertahan.

Cinta pertamaku. Sambung Bara dalam hati.

"Mantan. Sampah," ucap Bara lalu duduk dan memijit lembut kaki Clara.

Clara hanya mengangguk lalu tersenyum sambil mengelus perutnya. Bara hanya ikut tersenyum melihat istrinya yang terlihat senang dengan jawabannya.

Clara. Aku hanya miliknya. Setelah ini akan kusudahi semua perasaan tololku ini! Batin Bara penuh keyakinan.

Bab 5 - Baby Moon-2

39
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share