0
Home  ›  Chapter  ›  My Perfect Husband 2

Bab 36 - Clara Bodoh 🔞

Beli Karya

 

Bab 36 - Clara Bodoh 🔞-1

Clara benar-benar menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang. Bara juga benar-benar menemani istrinya bersama Robi dan Bob yang mengintilinya. Clara juga mengabadikan semua momen hingga pulang. Bahkan begitu sampai rumah ia masih membuat video bersama suaminya.

Bara sama sekali tidak terganggu. Bahkan ia malah merasa seperti hobi SMAnya lagi. Bara malah banyak mengajari istrinya bagaimana caranya menjadi vloger yang baik. Bara bahkan dengan senang hati menjadi kameramen untuk istrinya.

Hampir setiap hari. Mulai dari bangun, hingga akan tidur. Lalu tugas Bob sendiri kejar tayang mengedit video yang sudah dibuat Clara. Sementara Robi sibuk mengurus pekerjaan Bara.

Acara foto keluarga tiba. Bob dan Robi tentu datang. Acara foto berjalan begitu menyenangkan. Baik foto berdua maupun bersama yang lainnya. Clara benar-benar terlihat ceria dan penuh kehangatan. Apalagi saat Clara memeluk suaminya.

"Seneng?" tanya Bara saat memvideokan istrinya yang sedang makan malam.

Clara hanya mengangguk dengan senyum di wajahnya lalu menjulurkan tangannya untuk menyuapi suaminya.

"Habis ini mau ngapain bumil?" tanya Bara yang masih asik memvideokan istrinya.

"Mau bobo. Capek," jawab Clara lalu meminum air mineralnya. Sementara bara menutup kameranya menyudahi syutingnya.

"Lagi hobi bikin video ya?" tanya Caca pada Clara.

"Iya biar inget waktu hamil. Aku males nulis buku harian," jawab Clara lalu memeluk bundanya. "Aku duluan ya bunda. Ngantuk," ucap Clara lalu pergi ke kamarnya. Sementara yang lain masih asik dengan aktivitas masing-masing di rumahnya.

"Nanti kakak mau main PS sama Robi sama Bob disini, sama ayah juga," ucap Bara memberitahu istrinya.

"Iya, tapi jangan berantakan ya," jawab Clara lalu melepaskan ikatan rambutnya juga branya dan mengganti pakaiannya dengan daster yang lebih santai.

Bara hanya mengangguk lalu duduk bersiap memijit istrinya. Tapi bukannya tidur Clara malah memungut pakaiannya lagi lalu mengambil branya dan menciumnya.

Kok basah, baunya juga manis gini. Perasaan tadi gak ketumpahan apa-apa. Batin Clara heran.

"Kenapa?" tanya Bara yang heran dengan tingkah istrinya. "Apa ada masalah?" tanya Bara yang mulai khawatir.

Clara hanya menggeleng lalu buru-buru masuk kamar mandi dan mengunci nya dari dalam.

"Sayang! Cla! Clara! Ada apa?" teriak Bara sambil menggedor pintu kamar mandi berkali-kali.

"Kakak tunggu aja!" jawab Clara yang juga berteriak.

Bara hanya diam di depan pintu kamar mandi tanpa ada niatan meninggalkannya. Hingga akhirnya Clara membuka pintu kamar mandinya.

"Kenapa? Gimana?" tanya Bara penuh rasa cemas.

"Tidur!" perintah Clara lalu mendorong suaminya hingga ketempat tidur. "Aku gak yakin tapi kakak harus bantuin," sambung Clara lalu duduk di atas paha suaminya yang duduk bersandar dan nyaris tiduran.

"Ada apa?" tanya Bara yang makin cemas namun tetap pasrah dan mau mengikuti permintaan istrinya.

Baca juga Bab 39 – Positiv

Clara langsung membuka dasternya hingga ia hanya memakai celana dalamnya. Bara hanya menenggak liurnya dengan serak saat melihat tubuh indah istrinya.

"Buka mulut!" perintah Clara yang langsung dituruti Bara yang menegakkan posisinya hingga duduk bersandar. Clara langsung mendekatkan dadanya ke wajah suaminya. "Hisap," bisik Clara yang jelas langsung di turuti Bara.

Clara hanya melenguh pelan dengan erangan-erangan lembut yang keluar dari mulutnya. Bara terus menghisap payudara clara dengan lembut dan sesekali memainkannya hingga tanpa di sadari ada sesuatu yang mengalir dari payudara Clara.

"Nenenmu bocor!" pekik Bara begitu menyadari kejanggalan pada istrinya.

"Bukan bocor!" pekik Clara yang cukup kaget dengan reaksi suaminya.

"Terus apa?" tanya Bara polos.

"Itu. I-Itu. ASI," jawab Clara malu-malu.

"Woa! Aku minum ASInya adek!" ucap Bara takjub.

"Ck kakak," decak Clara lalu mengambil kembali dasternya.

"Jangan aku suka," ucap Bara yang melihat istrinya yang akan menutupi pemandangan indahnya. "Tiduran yang nyaman. Biar aku yang minum, setidaknya biar gak kelebihan gini," sambung Bara dengan suaranya yang terdengar serak dan berat.

"Nanti bangun," jawab Clara yang masih menutupi dadanya.

"Tiduran, biar aku yang ngurus kamu," jawab Bara mengulang perintahnya.

Clara akhirnya mengangguk dan menuruti perintah suaminya. Sementara Bara melepaskan celana panjangnya yang terasa begitu menyiksanya.

"Kak," panggil Clara yang sudah siap ASInya juga menetes keluar dari putingnya.

Bara hanya mengangguk lalu tiduran di samping Clara dan mulai menyusu layaknya bayi. Dimana kali ini Bara sama sekali tak menggoda istrinya dan fokus hanya menyusu dengan lembut.

"Kamu kayak bayi kalo kayak gini," bisik Clara lalu mengelus pipi Bara dengan lembut. "Apa perlu ku foto biar kamu bisa lihat gimana ekspresimu?" tanya Clara yang masih memperhatikan suaminya.

Bara hanya mengangguk pelan sambil menatap istrinya lalu mengambilkan ponsel di atas laci.

"Pose yang benar," pinta Clara yang jelas langsung dituruti suaminya.

Clara langsung mengambil beberapa foto selfi suaminya yang tengah menyusu.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

"Udah?" tanya Bara yang ingin melihat fotonya.

"No no. Liatnya nanti aja," tahan Clara sambil menahan kepala suaminya agar kembali tidur. "Kak, punya mu bangun," sambung Clara.

"Aku cowok normal sayang. Aku nenen gini wajar kalo bangun. Liat kamu telanjang aja bangun apalagi kayak gini," jawab Bara.

"Aku urus. Tapi pakek tangan ya," ucap Clara yang paham apa tugasnya.

###

"Buset Bara lama amat ya," keluh Bob sambil tiduran di ruang tengah dengan alas kasur lipat.

"Bara kalo ngurus istrinya bisa sambil ngapa-ngapain. Jadi biasa lama gini. Ini mah masih di bilang bentar," ucap Robi menanggapi Bob.

"Nemenin Clara tidur apa susahnya sih?" keluh Bob yang jadi uring-uringan karena tak ada yang bisa dilakukan.

Janji main PS pun jadi mundur. Sementara Robi seliweran di paksa menjadi unicorn. Sementara Rey dan Hana pulang bersama aska yang dari rewel.

"Nunggu lama?" tanya Bara yang menuruni tangga dengan rambutnya yang basah dan PS di tangannya.

Bob hanya mengangguk sementara Robi masih asik menemani Lisa dan Aya.

"Om, ini," ucap Aya memberikan bandonya pada Bara.

"Kelinci?" tanya Bara bingung.

"Unicornku habis," jawab Aya lalu minta di gendong.

"Kak Clara mana?" tanya Lisa.

"Baru aja bisa bobo. Nanti ya," jawab Bara.

Lisa langsung cemberut mendengar jawaban Bara. Sementara Aya yang baru saja di gendong Bara langsung tidur.

"Lisa bobo juga yuk Dek," ajak Bara lalu mengandeng Lisa ke kamar yang ada di bawah.

"Mainnya udahan?" tanya Robi sambil berbisik.

"Nanti lagi aja," jawab Lisa yang menuruti kakaknya untuk tidur siang bersama Aya.

"PSnya dipasang! Kita tanding PS!" perintah Bara penuh semangat.

Bara kayak bapak-bapak bener kalo kayak gini. Batin Bob sambil memperhatikan Bara yang masuk ke kamar untuk menidurkan Aya dan menemani Lisa hingga tidur.

"Kenapa?" tanya Robi yang agak cemburu saat Bob terus memperhatikan Bara.

"Enggak bukan apa-apa," jawab Bob lalu memasang PS.

"Bara ketauan loh. Dihajar orang tuanya dia," ucap Robi memberitahu Bob.

Bob menghentikan aktivitasnya sebentar lalu menatap Robi dengan wajah bingungnya.

"Ya ketahuan hubungannya sama Tina. Habis dari apartemen kita kemarin itu. Tapi Clara maafin dia. Heran deh ada cewek kayak Clara," jelas Robi melanjutkan ceritanya.

"Lah! Dimaafin?" tanya Bob tak percaya.

Robi hanya mengangguk lalu menghela nafasnya dengan berat.

"Kok bisa?" tanya Bob yang masih tak percaya.

"Ya bisa, kan Clara. Lagian kayak yang kita liat selama ini. Kayaknya keduanya makin langgeng. Sampe sekarang juga masih mesra kan?" ucap Robi sambil geleng-geleng kepala, terheran-heran dengan sifat Clara yang begitu baik dan mau berlapang dada menerima suaminya yang bajingan.

"Clara bodoh," gumam Bob merasa sedih dengan posisi sahabatnya saat ini.

39
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share