Bab 35 - Jalan-Jalan
Keesokan
harinya Clara
mendapati suami dan ayahnya yang tidur di ruang tengah. Stik PS dan cemilan berserakan
dimana-mana. Bambang kucing Clara
juga baru pulang dan tidur di kardusnya.
"Bunda
kapan pulang? Rumah kayak kapal pecah nih," adu Clara pada bundanya.
"Nanti
pulang habis sarapan,"
jawab Caca
di ujung sana.
"Beneran
ya? Ayah uring-uringan terus. Aku semalem jadi bobo sendiri," keluh Clara.
"Iya
nanti bunda pulang, mau oleh-oleh gak?" jawab Caca santai.
"Mau,
tapi bunda buruan pulang aja. Aku gak suka rumahnya berantakan. Gak ada sarapan
juga. Aku bingung mau minta dibikinin apa. Masa iya aku makan mie instan," adu Clara.
"Halo
bunda Caca,
semuanya baik-baik saja. Bunda gak usah khawatir masalah makanan," saut Bara yang mengambil alih ponsel
istrinya.
"Pagi," sapa Clara lalu mengecup pipi dan
bibir Bara.
"Bunda
nanti ku telfon lagi,"
ucap Bara
yang jadi gugup saat sedang menelfon ibu mertuanya dan istrinya yang menggodanya
di saat bersamaan.
"Mau
sarapan apa?" tanya Clara
lalu duduk di sofa.
"Adek
mau makan apa Nak?"
tanya Bara
lalu duduk di bawah agar bisa sejajar dengan perut istrinya. "Cla! Nendang
dia!" pekik Bara
bersemangat saat merasakan gerakan janin di perut Clara.
"Iya," jawab Clara singkat.
"Adek
kemarin-kemarin kalo sama ayah kenapa gak mau gerak? Adek marah sama ayah
ya?" tanya Bara
penuh rasa sesal di depan perut istrinya. "Adek, kalo ayah bikin tempat
main buat adek boleh gak?" tanya Bara lagi lalu mengecup perut Clara.
"Hais kakak mulai kan," ucap Clara lalu mengacak rambut suaminya.
Bara
hanya cengar-cengir
mendengar ucapan istrinya lalu memeluk pinggangnya.
"Kita
sarapan di luar yuk!" ajak Bara. "Sekalian joging gitu," sambung Bara.
"Aku
jalan aja. Kakak aja yang joging," jawab Clara.
"Iya
kita jalan-jalan,"
jawab Bara
lalu bangun dan meregangkan otot. "Ayah cuci muka dulu. Tunggu bentar," sambung Bara lalu mengecup kening Clara.
Tak
selang lama Bara
sudah siap untuk jalan-jalan bersama istrinya. Dengan celana training pendek
dan kaos oblong. Sementara Clara
masih setia dengan dasternya yang berbahan kaos.
"Ayah
diajak gak?" tanya Clara.
"Aku
mau pacaran sama kamu,"
jawab Bara.
"Mau
joging ya? Tunggu ayah ikutan!" ucap Fajar yang baru keluar dari
kamar mandi.
Bara
langsung cemberut lalu mengangguk dengan lesu. Sementara Clara hanya tertawa melihat
reaksi suaminya.
"Eh
iya Kak, Sofia kemana kok gak ada?"
tanya Clara.
"Katanya
nginep di kampus hari ini. Banyak tugas, dia anak organisasi," jawab Bara yang masih lesu.
Mendengar
jawaban suaminya dengan lesu benar-benar membuat Clara tertawa terbahak-bahak.
"Ayo!"
ajak Fajar
yang berjalan mendahului anak-anaknya
"Ayah
masih uring-uringan ya?" tanya Clara mengikuti ayahnya dan Bara yang mengikutinya.
"Ayah
gak uring-uringan. Ayah cuma mau renovasi," jawab Fajar lalu berjalan keluar
sambil menggandeng Clara.
Bara
yang ditinggal langsung buru-buru mengejar istri dan mertuanya. Clara dengan
santai mendengarkan dan memberikan tanggapan pada curhatan ayahnya.
Usai
jalan-jalan sekaligus cari sarapan. Akhirnya Clara mengajak untuk makan
bubur ayam. Bara yang rencananya mau pacaran bersama Clara hanya bisa pasrah karena
istrinya di kudeta.
"Kakak
kerja dulu,"
pamit Bara
pada Clara.
"Aku
mau bikin vlog loh Kak
nanti,"
ucap Clara sambil mengantar suaminya ke depan.
"Iya nanti. Sekalian kita
jalan-jalan,"
jawab Bara
yang masih lesu.
"Hati-hati
ya sayang,"
ucap Clara
lalu mengecup pipi suaminya sambil berjinjit.
"Cla,
aku pengen pacaran sama kamu,"
rengek Bara
lalu merendahkan kepalanya agar dapat mencium istrinya.
***
"Baby bangun! Kamu jadi nemenin Clara kan hari ini?" ucap Robi membangunkan Bob yang masih terlelap di
sampingnya.
"Mager
hubby," jawab Bob manja pada Robi sambil mengelus dada Robi yang menjadi bantalnya.
"Nanti
telat loh,"
ucap Robi
sambil mempererat pelukan pada Bob.
"Hubby jadi kapan?" tanya Bob yang benar-benar terdengar
manja layaknya seorang gadis.
"Kamu
mau kapan? Apa waktu libur tahun
baru aja? Biar bisa honeymoon?"
tanya Robi
sambil mengecup kening Bob
lembut.
"Bilang
ke papaku apa?" tanya Bob.
"Piknik
sama aku. Urusan kantor, dinas.
Banyak alasan buat kita pergi,"
jawab Robi.
"Nanti acara mu kemana sama Clara?" tanya Robi.
"Belum
tau,"
jawab Bob
lalu bangun dan mengecup bibir Robi.
"Aku mandi duluan ya,"
sambung Bob
lalu masuk ke kamar mandi.
Suara
guyuran shower mulai terdengar. Robi yang tak
ingin mengganggu Bob
yang tengah membersihkan diri memilih menyiapkan teh manis hangat dan roti
bakar sembari menunggu Bob
selesai mandi.
Tak
butuh waktu lama bagi Bob
untuk mandi dan bersiap. Hanya memakai kemeja dan setelan jas milik Robi tanpa dasi tentunya. Ia
susah siap. Rambutnya pun tak memakai pomade. Sengaja agar Robi betah saat menciumnya.
"Aku
duluan ya hubby," pamit Bob.
"Sarapan
dulu,"
tahan Robi.
"No no. Tadi Clara dah misscall,"
jawab Bob
lalu mengecup kening Robi.
"Ck! Awas aja sampai nanti sakit perut," gumam Robi kesal.
###
"Hari
ini kita jalan-jalan ke semua tempat yang pernah jadi tempat main kita
oke!" ajak Clara
penuh semangat.
"Oke
bos!" jawab Bob.
"Cuma berdua?" tanya Bob
lagi.
"Enggak.
Nanti ngajak suamiku juga dong sama kak Robi. Katanya biar aman. Lebay
bener yak laki
gue?" jawab Clara.
"Gak
masalah sih, kalo kamu capek biar ada yang gendong," ucap Robi sambil cengar-cengir.
"Kan
ada elu,"
jawab Clara.
"Elu
berat, gue bukan Dilan. Ngangkat elu mana gue kuat," ucap Bob yang makin pelan lalu
menutupi wajahnya.
Bletak! Clara langsung melemparkan
apa yang ada di depannya. Lalu langsung memasang wajah kesalnya.
Clara masih sehat, Clara baik-baik saja. Batin Bob lalu menyeka air matanya
karena teringat diagnosa Clara
yang pernah dibacanya.
"Sakit?
Nangis lo?"
bentak Clara yang masih kesal.
"Elu
galak gitu. Kasian ponakan gue denger emaknya ngomel mulu!" jawab Bob lalu kembali cengar-cengir.
"Bob!" jerit Clara kesal yang
membuat Bob
tertawa puas.