0
Home  ›  Bad Brother  ›  Chapter

Bab 28 – Usir Lily

Bab 28 – Usir Lily-1
Jalu langsung membawa Lily pergi ke tempat rahasia mereka. Di sepanjang perjalanan Jalu sama sekali tak mengajak Lily bicara sedikitpun. Wajahnya begitu serius dan seolah kembali menjadi Jalu yang pemarah seprti sebelumnya. Lily tak berani melawan sedikitpun ketika Jalu membawanya entah kemana. Sampai akhirnya mereka masuk ke dalam rumah.

“Kakak kenapa sih? Kok marah gini?” tanya Lily lembut sambil memeluk Jalu.

Jalu hanya diam lalu menarik Lily hingga duduk di pangkuannya. “Alma cemburu sama aku, sama apa yang kita lakuin di kamarmu tadi,” Jawab Jalu yang kembali melembut seperti yang Lily sukai.

Lily mengangguk lalu menundukkan kepalanya lesu dalam pelukan Jalu. “Terus sekarang gimana? Aku harus apa?” tanya Lily takut bila membuat masalah besar.

Jalu diam lalu menggeleng. Ia juga tidak tau harus apa. Tidak ada pilihan yang tepat saat ini. “Tetaplah di sini selama sebulan,” ucap Jalu.

“Sebulan?! Itu waktu yang lama banget kak, mama pasti cariin. Bentar lagi aku juga mau ujian kelulusan. Aku ga bisa terus sembunyi. Biarin aku pulang,” ucap Lily yang tak mau bila di minta bersembunyi.

Jalu hanya bisa diam. Lily mulai menangis frustasi.

“Aku terus yang harus ngalah, apapun aku yang harus berkorban. Aku terus, aku terus, Alma cemburu, aku juga cemburu. Kenapa harus aku yang keluar dari rumah? Kenapa aku yang harus di buang dari rumah mama? Aku di pungut mama, kenapa aku harus pergi karena Alma yang baru datang cemburu sama aku?!” kesal Lily sambil menangis tersedu-sedu tidak ikhlas bila ia harus angkat kaki dari rumah yang sudah membesarkannya hanya karena seorang wanita asing yang tak ia kenal dengan baik datang dan merasa tidak nyaman.

“Lily, demi kakak. Kakak mohon,” Jalu memohon.

“Lalu apa yang demi aku? Apa yang kakak lakukan demi aku? Bahkan ketika aku hanya dapat sisa aku tetap mau dan bersyukur tapi itu juga di rampas dariku? Apa itu adil?” tanya Lily dengan tatapannya yang begitu memelas dan tersakiti yang jelas tak dapat di bantah Jalu.

Jalu mendekap Lily sambil mengelus punggungnya.

“Aku ga pernah mengusik siapapun, kenapa aku juga yang harus di usir?” tanya Lily lirih.

Jalu menggeleng, ia tak ingin mengusir Lily. Ia tak bermaksud sejauh itu.

“Aku mau pulang. Kalau memang aku harus pergi dan di usir biar mama papa yang bilang. Maka aku akan pergi,” ucap Lily lalu berjalan keluar dari rumah rahasianya dengan Jalu.

Jalu menahannya lalu menariknya kembali masuk.

Baca juga Bab 37 – Tabir Kelam

“Apa sekarang kakak lebih mementingkan Alma daripada aku?” tanya Lily yang membuat Jalu tercekat. “Ayo pulang dan kita sudahi semuanya kalau begitu,” ucap Lily sambil melepaskan cincin pemberian Jalu yang masih melingkar di jari manisnya.

Jalu menahan Lily untuk melepaskan cincin di jari manisnya lalu menggeleng. “Aku gak mau kita selesai sampai disini. Aku gak bisa kalo gak sama kamu, aku cuma pengen kamu tetap di sini agar aku bisa pulang kesini,” ucap Jalu.

Liliy menggeleng tak percaya dengan ucapan Jalu. “Kalo kakak cinta aku, kakak ga bakal bikin aku terus mengalah kayak gini. Kakak pasti belain aku, aku jadi ragu sama kakak,” ucap Lily lalu tetap melepaskan cincin di jari manisnya mengembalikannya pada Jalu dan duduk di bangku belakang mobil Jalu sambil menangis.

“Sayangku, Cintaku, tolong jangan menangis. A-aku minta maaf, aku janji…”

“Buktikan! Buktikan semua janji manismu! Aku sudah lelah!!!” bentak Lily frustasi sambil menangis tersedu-sedu.

Jalu meraih tangan Lily handak memakaikan cincin di jari manisnya lagi. Lily langsung menampiknya.

“Mau sampai kapan aku kayak gini? Mau sampai kapan aku harus berbagi kamu kakak? Sampai kapan?” tanya Lily yang begitu menyudutkan Jalu.

“Secepatnya ini semua akan segera berakhir Lily, aku berusaha menyudahi semuanya,” jawab Jalu berusaha meyakinkan Lily.

“Kalau begitu kakak baru boleh pegang aku kalo semuanya sudah selesai. Aku tidak mau berbagi!” tegas Lily yang menunjukkan sisi egoisnya yang lama ia tahan dengan airmata yang mengalir.

Jalu mengecup punggung tangan Lily lalu mengangguk. “Ini tidak akan lama,” bisik Jalu lalu mengecup kening Lily dan menyetir pulang.

●●●

“Kenapa masih pulang sama Lily?” tanya Alma menahan Jalu begitu Lily melewatinya.

Baca juga Bab 36 – Lily Hamil

Lily terhenti lalu menoleh kebelakang, kaget mendengar pertanyaan Alma pada kakaknya.

Jalu melewatinya lalu melangkah ke kamarnya. Jalu mencuci wajahnya lalu mengganti pakaiannya dengan piama lain meskipun Alma sudah menyiapkan sebuah piama untuknya.

“Aku tanya sama kamu Mas,” ucap Alma yang belum mendapat jawaban dari Jalu.

“Apa? Kamu berharap apa? Aku buang Lily, yang benar saja. Aku belum segila itu,” jawab Jalu lalu kembali keluar dari kamarnya dan pindah ke kamar Taji untuk beristirahat.

Alma mengejarnya dan langsung menggedor-gedor kamar Taji. Hingga akhirnya Robi keluar karena Alma yang begitu ribut dan mengganggu istirahatnya sebelum istrinya bangun.

“Ada masalah apa lagi sekarang?” tanya Robi yang begitu jengah melihat Alma.

Alma langsung mengambil kesempatan untuk mengadu pada mertuanya. Tapi belum ia mengucapkan sesuatu, Jalu keluar dari kamar Taji. Bukan untuk melarang tapi malah mempersilahkan Alma dan Robi masuk agar mereka bisa bicara di dalam.

“Aku cemburu sama Mas Jalu soalnya peluk Lily, menurutku mereka sudah terlalu intim dan mesra. Bagiku itu tidak wajar meskipun mereka keluarga sekalipun,” ucap Alma langsung mengadu pada Robi.

Robi mengusap wajahnya dengan gusar lalu mendengus kesal. “Lalu masalahnya dimana?” tanya Robi lagi dengan jengah.

Jalu menatap Alma dengan jengah juga. Alma begitu terpojok hanya dengan tatapan jengah dua pria yang ada di hadapannya.

“Lalu maumu apa?” tanya Robi berusaha sabar menghadapi menantunya yang sudah dua kali membuat keributan di rumahnya yang damai.

“Aku pengen Lily tidak tinggal di sini lagi, tidak berhubungan dengan suamiku lagi,” ucap Alma terus terang.

Robi geleng-geleng kepala sambil memijit pangkal hidungnya. “Jadi kamu pengen Lily di usir dari sini?” tanya Robi yang langsung di angguki Alma. “Kamu pengen Lily meninggalkan rumahnya sendiri? Meninggalkan orang tua dan keluarganya sendiri? Hanya karena kamu cemburu ke Jalu?” tanya Robi mempertegas sekali lagi yang membuat Alma tak bisa berkutik.

“Apa yang membuatmu begitu cemburu pada Lily sebenarnya?” tanya Jalu lembut dan sudah terdengar begitu lelah pada Alma.

Alma tak bisa menjawab pertanyaan Jalu maupun mertuanya.

“Istirahat, besok kita bicarakan semuanya diluar,” ucap Robi lalu kembali ke kamarnya sebelum istrinya menyadari kepergiannya.

Bab 28 – Usir Lily-2


36
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share