BLANTERORBITv102

Bab 11 – Balas Dendam

Sabtu, 20 Juli 2024

Jalu tak pernah ada di rumah lagi setelah pengakuan Lily. Bukan hari yang mudah juga untuk Lily melalui harinya tanpa bisa melihat Jalu. Move on tidak semudah yang Lily bayangkan. Bila sebelumnya ia hanya patah hati sekarang ia juga merasakan kesepian dan kekosongan. Meskipun Jalu tak pernah hangat dan lembut padanya, tapi mendengar omelan dan makian Jalu ternyata lebih baik dari pada saatt Lily sama sekali tak dapat melihatnya begini.

Jalu membelikannya ponsel baru tentu saja. Keluaran terbaru yang paling canggih. Jalu juga rutin mengiriminya makanan manis atau apapun yang Jalu tau itu adalah hal-hal kesukaan Lily. Tapi yang Lily rasakan setiap menerima barang dari Jalu yang di antarkan pelayan padanya terasa seperti Jalu sedang menebus rasa bersalahnya. Jalu hanya sedang membayar rasa sakit hatinya. Tidak lebih dari itu.

Persiapan pernikahan terus berjalan. Bahkan hari menuju pernikahan Jalu terasa begitu dekat bagi Lily yang masih saja belum siap melepaskan Jalu untuk wanita lain itu. Hari demi hari berlalu. Kamar Jalu perlahan mulai di kosongkan. Lily dapat kabar kalau Jalu akan pindah ke rumah barunya bersama Alma setelah menikah nanti. Lily langsung menyimpulkan bila hanya ia yang jatuh cinta dan Jalu hanya berusaha menjadi kakak yang baik. Tapi ia dengan bodohnya salah mengartikan sikap Jalu.

Kesimpulannya sudah jelas. Jalu jijik padanya dan Jalu yang memutuskan angkat kaki dari rumah masa kecilnya itu sudah sangat jelas. Memikirkan kesimpulan-kesimpulan yang Lily ambil sepihak membuatnya makin sakit hati. Tapi saat ia masuk ke kamarnya sepulang dari sekolah tiba-tiba ia mendapati kado dari Jalu yang terlihat cukup aneh.

“Ini apaan?” gumam Lily heran yang melihat celana dalam dan bra lamanya yang ada dalam sebuah box hadiah dari Jalu tanpa ada pesan apapun.

Lily ingin menghubungi Jalu dan menanyakan apa maksudnya memberi kado itu padanya mengurungkan niatnya. Apa Jalu bermaksud memberi tahu bila Lily sudah semurah itu? Atau Jalu ingin menunjukkan kalau Lily tak lebih dari pakaian dalam bekas yang menjijikkan? Tak berharga? Entahlah yang jelas begitu banyak pertanyaan liar di kepala Lily yang tak mungkin di tanyakan lewat chat.

Dua hari setelah Jalu mengirimkan hadiah pakaian dalam bekas milik Lily itu, Jalu kembali mengirimkan hadiah aneh lainnya. Foto-foto Lily yang entah kapan di ambilnya baik saat cantik dan siap di foto atau saat Lily tak siap difoto, dari foto yang Lily posting di sosial media lalu dimarahi Jalu karena terlalu sexy sampai fotonya saat terlelap di kamarnya. Tapi yang paling mencengangkan dari itu semua ada sebuah flashdisk berisi vidionya saat sedang di kamar mandi. Banyak sekali videonya saat sedang mandi dan telanjang di sana. Bahkan Lily sampai malu sendiri melihatnya.

Tapi Lily tetap tak berani menanyakan apapun pada Jalu dan merasa mungkin itu bentuk ancaman Jalu padanya kalau ia macam-macam dan bersikap tidak tau diri.

Dua hari setelahnya ada kado aneh lagi dari Jalu. Sebuah sex toy dan gel pelumas yang sudah habis ada begitu banyak di dalam box yang kali ini begitu besar. Berbeda dari sebelumnya kali ini ada sebuah pesan yang di tinggalkan Jalu di dalamnya.

‘Ini belum semuanya, ada yang lebih mengejutkan lagi nanti. Siapkan dirimu.’

Pesan ambigu yang tak bisa Lily cerna dengan baik. Hingga akhirnya sampai pada hari baik yang terasa seperti hari penghabisan untuk Lily. Pernikahan Jalu dan Alma. Lily tetap mengenakan pakaian yang sudah ia pilih dan pesan sebelumnya. Tampil menawan dan sexy seperti biasanya juga bertingkah seperti tak pernah terjadi apa-apa.

You look good,” pujian yang pertama kali Jalu lontarkan setelah lama tak bicara dan bertemu dengan Lily.

Jalu menatap Lily yang mengenakan gaun berwarna merah dengan belahan kaki hingga nyaris ke pangkal pahanya itu dengan santai dan tanpa penghakiman seperti sebelumnya. Lily merasa takut pada Jalu yang tiba-tiba baik padanya begini.

“Balas aku Lily, tunjukkan pembalasan terbaikmu,” ucap Jalu lalu mengelus punggung Lily yang terekspose itu dengan punggung tangannya.

Lily menghindar dan langsung berjalan keluar meninggalkan Jalu di ruang make upnya. Tak lama Jalu ikut keluar bersama Alma yang ia gandeng dengan sumringah menenteng sebuah buket bunga.

“Aku pengen nyanyi,” ucap Lily tiba-tiba.

Bila sudah terlanjur dan sudah melangkah sejauh ini ia hanya bisa jadi berani dan melakukan apa yang di katakan hati kecilnya. Hidup hanya sekali. Bila Lily di buang, ini juga bukan kali pertamanya di buang. Lily siap menerima hal terburuk yang bisa ia terima. Apapun konsekuensinya Lily siap.

Lily melangkah keatas panggung. Semua tamu pesta resepsi Jalu bertepuk tangan riuh menyambut Lily yang naik ke panggung.

“Di hari istimewa kali ini. Ini pertama kalinya aku berani kepanggung buat nyanyi,” ucap Lily terlihat malu-malu yang sebenarnya menahan takut. “Aku udah hafalin lagu ini dari lama banget, lagu tersimpel dan terbaik dari Marilyn Monroe,” Lily memamerkan senyum manisnya sebelum akhirnya musik berputar.

Jalu menatap Lily tak percaya. Ia tak menyangka Lily akan benar-benar melakukan pembalasannya tapi di sisi lain Jalu juga senang setidaknya sekarang ia merasa impas dengan Lily. Sementara itu Taji merasa tidak sia-sia dirinya menjadi idol dulu, karena adiknya jadi pemberani dan bisa menyanyi karenanya.

My Heart Belongs To Daddy…” ucap Lily lalu mulai menggoyangkan pinggulnya seiring musik dan penyanyi latar yang mengiringinya.

My name is Lolita

And I'm not supposed to play with boys

Moi?

Mon cล“ur est ร  papa

You know, le propriรฉtaire

No!

While tearing off a game of golf

I may make a play for the caddy

But when I do, I don't follow through

'Cause my heart belongs to Daddy…”

Lily berusaha menyanyikan lagu yang ia bawakan dengan penuh penjiwaan sambil menatap Jalu dengan centil dan menantang di saat yang bersamaan.

I will be your specialy Daddy as you wish,” gumam Jalu pelan sambil menunjuk Lily yang malah dapat kerlingan mata dari Lily.

“Ya?” saut Alma yang merasa mendengar sesuatu dari Jalu.

“Apa?” saut Jalu yang berpura-pura tak mengucapkan apa-apa agar Alma tak menaruh curiga padanya. [Next]




Author

dasp world

Agensi kepenulisan dan penerbitan cerita fiksi online.