0
Home  ›  Bad Brother  ›  Chapter

Bab 37 – Tabir Kelam

Bab 37 – Tabir Kelam-1

Jalu tak berniat mengajak Alma untuk ikut menemui Lily. Tapi Alma memaksa dan ingin mendengar langsung kesaksian dari Jalu dan Lily secara langsung. Alma tetap mendesak untuk ikut meskipun Jalu menolaknya dan masih saja berusaha melindungi Lily. Hingga akhirnya mereka sampai di apartemen Lily.

Jalu meminta perawat yang ia pekerjakan untuk menunggu di bawah bersama supirnya. Sementara Lily masih tertidur dengan lemas di kamarnya. Jalu mendekapnya dan membangunkannya dengan lembut. Lily langsung menangis dan Jalu menenangkannya dengan begitu sabar dan penuh perhatian.

“Maaf Lily, aku bikin kamu dalam posisi yang buruk hanya demi egoku,” ucap Jalu lembut lalu mengelus perut Lily. “Apa semua baik-baik saja? Apa dia baik-baik saja?” tanya Jalu lembut.

Lily mengangguk. Alma yang mengintip suaminya yang masih menyimpan perasaan begitu besar pada Lily merasa benar-benar hancur. Kekuatannya untuk mendengar segala kebenaran dari mulut Lily dan Jalu seketika hilang.

Sudah jelas, hanya dengan melihat betapa lembut dan hangatnya Jalu saat bersama Lily sudah menjawab semuanya. Tatapan penuh kecemasan dan kasih sayang dari Jalu pada Lily begitu terasa. Keduanya tampak saling melengkapi. Bahkan tanpa perlu meminta memilih pun rasanya sudah jelas bila Jalu akan lebih memilih Lily di banding Alma. Terlebih Lily sudah mengandung buah hati dari Jalu.

“Kak Alma,” panggil Lily yang akhirnya menemui Alma di ruang tamunya.

Alma menyeka airmatanya. Ia benar-benar kecewa pada pengkhianatan yang dilakukan Lily padanya. Alma sudah menggenggam gunting dan bersiap menikam Lily kalau saja Lily akan mengusirnya atau melakukan pembelaan seperti biasanya atas perbuatannya dan bertameng di balik kata keluarga.

Tapi Alma mendapati hal yang berbeda. Lily duduk bersimpuh di kakinya dengan airmata yang berlinangan tanpa mampu berkata apa-apa. Alma melepaskan gunting yang sudah ia genggam sedari tadi. Air matanya ikut mengalir dengan deras. Keduanya menangis dengan rasa sedih dan sesal masing-masing.

“Aku minta maaf kak, harusnya aku tidak kelewat batas. Harusnya aku tau diri. Aku minta maaf Kak, kalo misalnya kak Alma mau suruh aku pergi aku bakal pergi, aku mengakui semua kesalahanku.”

Alma tak merasa permintaan maaf dari Lily maupun Jalu benar-benar tulus. Ingin meminta Lily pergipun ia hanya akan kehilangan Jalu karena pada dasarnya Alma tak pernah memenangkan hati Jalu seutuhnya. Alma ingin menyudahi hubungannya tapi ia tak mau kembali ke keluarganya yang akan membuatnya tersiksa lebih lagi.

“Menikahlah dengan Suamiku. Aku butuh wanita untuk memberi keturunan, tapi aku yang jadi ibu secara hukum buat anak-anakmu,” ucap Alma dengan tenang.

“Alma ini bakal menyakitimu lebih lagi, aku gak bakal bikin kamu lebih sakit lagi,” ucap Jalu menolak permintaan Alma.

Baca juga Bab 37 – Tabir Kelam

“Terus kamu mau gimana? Kita cerai? Bilang ke orang tuamu kalo Lily hamil anakmu? Biarin orang tuaku tau masalah itu? Bikin citra perusahaanmu hancur?” cecar Alma penuh emosi.

Jalu menggeleng. “Aku sudah jahat ke kamu, aku ga bisa menyakitimu lebih dalam lagi. Aku pengen kamu bahagia juga…”

“Dengan siapa? Dengan siapa lagi aku bisa bahagia sedangkan kamu satu-satunya orang yang ku punya, kamu satu-satunya rumah buat aku pulang. Kamu mau usir aku kemana lagi?” sela Alma.

Jalu mengusap airmata Alma lalu mendekapnya. “Tapi aku bukan pria yang adil Alma, aku takut menyakitimu.”

Alma diam cukup lama, Lily dan Jalu juga diam sampai akhirnya Alma mengambil keputusan yang cukup gila. “Kita cerai kalau aku menemukan pria lain,” ucap Alma.

Jalu menatap Alma cukup lama lalu akhirnya mengangguk setuju dengan keputusan Alma.

●●●

Taji marah besar begitu Jalu mengakui bila ia menghamili Lily. Robi juga marah tapi ia lebih memilih untuk memisah Taji yang menghajar Jalu habis-habisan hingga babak belur itu. Almahanya diam membiarkan Taji menghajar Jalu karena memang ia layak menerimanya. Sementara Lily sedang meminta maaf pada Naila dan mengarang cerita soal kehamilannya sesuai perintah Robi.

“Aku tau kita semua suka sex, kita semua punya fantasi, kita punya fetish masing-masing kak! Tapi ini Lily! Adikku! Aku tau dia cuma anak pungut! Tapi kita tumbuh bersama! Kita tau satu sama lain sejak masih kecil! Kenapa kakak tega kayak gitu ke Lily!!!” teriak Taji lalu menangis kecewa pada Jalu dengan histeris.

Baca juga Bab 36 – Lily Hamil

Tak ada lagi keceriaan di wajah Taji. Taji rasanya jadi orang yang peling terpukul atas perbuatan Jalu dan Lily itu. Taji begitu dingin terhadap Lily juga Jalu. Segala keceriaan, kehangatan, dan kasih sayang Taji seketika hilang. Lebih menyakitkannya lagi saat Taji pulang Naila memintanya untuk ikut menjaga Lily karena tidak tau kejadian yang sebenarnya.

Taji lebih merasa tersakiti karena semua orang mencoba membohongi mamanya juga. Taji benar-benar sedih dan kecewa karena Jalu yang sudah berzina dengan Lily sekarang juga membuat cerita palsu. Meskipun Taji juga tau mamanya akan dalam kondisi yang lebih buruk lagi bila mengetahui yang sebenarnya terjadi di keluarganya.

“Udah gapapa nanti mama yang jagain anaknya Lily, gak usah maksa cowok gak tanggung jawab itu buat nikahin adek ya. Gapapa nak, kita urus sama-sama,” ucap Naila membesarkan hati Lily.

Lily makin menangis karena ia sudah begitu banyak berbohong tapi Naila tetap mempercayainya dengan sepenuh hati dan tetap berbesar hati menerimanya dengan penuh kasih sayang.

“Ada bapaknya atau tidak, dia tetep cucu mama. Mama tetep sayang,” ucap Naila sambil memeluk Lily.

Taji hanya diam memandang rendah Lily lalu mengambil alih perhatian mamanya kembali.

“Kamu bukan adikku Lily, kamu bukan wanita terhormat. Kamu gak lebih dari pelacur yang merusak rumah tangga orang lain,” bisik Taji di telinga Lily lalu mengajak Naila pergi meninggalkan Lily.

●●●

Sejak kejadian itu Lily tak pernah ada di rumah. Lily beralasan ingin menenangkan dirinya di apartemen yang ia tinggali karena letaknya juga dekat dengan rumah sakit. Naila mengijinkan begitu saja meskipun kadang ia meminta Lily pulang. Taji jelas tak mengijinkan mamanya terus fokus pada Lily. Jadi ia menikah dengan Amanda agar mamanya memiliki kesibukan lain dan teralihkan dari Lily.

Jalu juga berjanji akan menjaga Lily bersama Alma pada Naila dan mengatakan kalau ia yang akan mengasuh bayi yang dilahirkan Lily nantinya bersama Alma agar Lily bisa kembali melanjutkan kuliahnya yang membuat Naila tenang. Meskipun sebenarnya bukan seperti itu.

Jalu menikahi Lily secara siri. Robi melepas hak asuhnya terhadap Lily. Lily juga tidak lagi menjadi bagian keluarga Suandakni dan di coret dari daftar pewaris. Robi juga menyibukkan Naila dengan fokus pada Amanda dan Taji yang tinggal bersama mereka. Terlebih Amanda langsung hamil selang sebulan setelah pernikahannya dengan Taji yang makin membuat Naila sibuk dan teralihkan dari Lily secara perlahan.

💕Coming soon, Arya's Journey💕

Bab 37 – Tabir Kelam-2


36
1 komentar
Search
Menu
Theme
Share