Bab 37 – Tabir Kelam
Jalu tak
berniat mengajak Alma untuk ikut menemui Lily. Tapi Alma memaksa dan ingin
mendengar langsung kesaksian dari Jalu dan Lily secara langsung. Alma tetap
mendesak untuk ikut meskipun Jalu menolaknya dan masih saja berusaha melindungi
Lily. Hingga akhirnya mereka sampai di apartemen Lily.
Jalu
meminta perawat yang ia pekerjakan untuk menunggu di bawah bersama supirnya.
Sementara Lily masih tertidur dengan lemas di kamarnya. Jalu mendekapnya dan
membangunkannya dengan lembut. Lily langsung menangis dan Jalu menenangkannya
dengan begitu sabar dan penuh perhatian.
“Maaf Lily,
aku bikin kamu dalam posisi yang buruk hanya demi egoku,” ucap Jalu lembut lalu
mengelus perut Lily. “Apa semua baik-baik saja? Apa dia baik-baik saja?” tanya
Jalu lembut.
Lily mengangguk.
Alma yang mengintip suaminya yang masih menyimpan perasaan begitu besar pada
Lily merasa benar-benar hancur. Kekuatannya untuk mendengar segala kebenaran
dari mulut Lily dan Jalu seketika hilang.
Sudah
jelas, hanya dengan melihat betapa lembut dan hangatnya Jalu saat bersama Lily
sudah menjawab semuanya. Tatapan penuh kecemasan dan kasih sayang dari Jalu
pada Lily begitu terasa. Keduanya tampak saling melengkapi. Bahkan tanpa perlu
meminta memilih pun rasanya sudah jelas bila Jalu akan lebih memilih Lily di
banding Alma. Terlebih Lily sudah mengandung buah hati dari Jalu.
“Kak Alma,”
panggil Lily yang akhirnya menemui Alma di ruang tamunya.
Alma
menyeka airmatanya. Ia benar-benar kecewa pada pengkhianatan yang dilakukan
Lily padanya. Alma sudah menggenggam gunting dan bersiap menikam Lily kalau
saja Lily akan mengusirnya atau melakukan pembelaan seperti biasanya atas
perbuatannya dan bertameng di balik kata keluarga.
Tapi Alma
mendapati hal yang berbeda. Lily duduk bersimpuh di kakinya dengan airmata yang
berlinangan tanpa mampu berkata apa-apa. Alma melepaskan gunting yang sudah ia
genggam sedari tadi. Air matanya ikut mengalir dengan deras. Keduanya menangis
dengan rasa sedih dan sesal masing-masing.
“Aku minta
maaf kak, harusnya aku tidak kelewat batas. Harusnya aku tau diri. Aku minta
maaf Kak, kalo misalnya kak Alma mau suruh aku pergi aku bakal pergi, aku
mengakui semua kesalahanku.”
Alma tak
merasa permintaan maaf dari Lily maupun Jalu benar-benar tulus. Ingin meminta
Lily pergipun ia hanya akan kehilangan Jalu karena pada dasarnya Alma tak
pernah memenangkan hati Jalu seutuhnya. Alma ingin menyudahi hubungannya tapi
ia tak mau kembali ke keluarganya yang akan membuatnya tersiksa lebih lagi.
“Menikahlah
dengan Suamiku. Aku butuh wanita untuk memberi keturunan, tapi aku yang jadi
ibu secara hukum buat anak-anakmu,” ucap Alma dengan tenang.
“Alma ini
bakal menyakitimu lebih lagi, aku gak bakal bikin kamu lebih sakit lagi,” ucap
Jalu menolak permintaan Alma.
“Terus kamu
mau gimana? Kita cerai? Bilang ke orang tuamu kalo Lily hamil anakmu? Biarin
orang tuaku tau masalah itu? Bikin citra perusahaanmu hancur?” cecar Alma penuh
emosi.
Jalu
menggeleng. “Aku sudah jahat ke kamu, aku ga bisa menyakitimu lebih dalam lagi.
Aku pengen kamu bahagia juga…”
“Dengan
siapa? Dengan siapa lagi aku bisa bahagia sedangkan kamu satu-satunya orang
yang ku punya, kamu satu-satunya rumah buat aku pulang. Kamu mau usir aku
kemana lagi?” sela Alma.
Jalu
mengusap airmata Alma lalu mendekapnya. “Tapi aku bukan pria yang adil Alma,
aku takut menyakitimu.”
Alma diam
cukup lama, Lily dan Jalu juga diam sampai akhirnya Alma mengambil keputusan
yang cukup gila. “Kita cerai kalau aku menemukan pria lain,” ucap Alma.
Jalu
menatap Alma cukup lama lalu akhirnya mengangguk setuju dengan keputusan Alma.
●●●
Taji marah
besar begitu Jalu mengakui bila ia menghamili Lily. Robi juga marah tapi ia
lebih memilih untuk memisah Taji yang menghajar Jalu habis-habisan hingga babak
belur itu. Almahanya diam membiarkan Taji menghajar Jalu karena memang ia layak
menerimanya. Sementara Lily sedang meminta maaf pada Naila dan mengarang cerita
soal kehamilannya sesuai perintah Robi.
“Aku tau
kita semua suka sex, kita semua punya fantasi, kita punya fetish masing-masing
kak! Tapi ini Lily! Adikku! Aku tau dia cuma anak pungut! Tapi kita tumbuh
bersama! Kita tau satu sama lain sejak masih kecil! Kenapa kakak tega kayak
gitu ke Lily!!!” teriak Taji lalu menangis kecewa pada Jalu dengan histeris.
Tak ada
lagi keceriaan di wajah Taji. Taji rasanya jadi orang yang peling terpukul atas
perbuatan Jalu dan Lily itu. Taji begitu dingin terhadap Lily juga Jalu. Segala
keceriaan, kehangatan, dan kasih sayang Taji seketika hilang. Lebih
menyakitkannya lagi saat Taji pulang Naila memintanya untuk ikut menjaga Lily
karena tidak tau kejadian yang sebenarnya.
Taji lebih
merasa tersakiti karena semua orang mencoba membohongi mamanya juga. Taji
benar-benar sedih dan kecewa karena Jalu yang sudah berzina dengan Lily
sekarang juga membuat cerita palsu. Meskipun Taji juga tau mamanya akan dalam
kondisi yang lebih buruk lagi bila mengetahui yang sebenarnya terjadi di
keluarganya.
“Udah
gapapa nanti mama yang jagain anaknya Lily, gak usah maksa cowok gak tanggung
jawab itu buat nikahin adek ya. Gapapa nak, kita urus sama-sama,” ucap Naila
membesarkan hati Lily.
Lily makin
menangis karena ia sudah begitu banyak berbohong tapi Naila tetap
mempercayainya dengan sepenuh hati dan tetap berbesar hati menerimanya dengan
penuh kasih sayang.
“Ada
bapaknya atau tidak, dia tetep cucu mama. Mama tetep sayang,” ucap Naila sambil
memeluk Lily.
Taji hanya
diam memandang rendah Lily lalu mengambil alih perhatian mamanya kembali.
“Kamu bukan
adikku Lily, kamu bukan wanita terhormat. Kamu gak lebih dari pelacur yang
merusak rumah tangga orang lain,” bisik Taji di telinga Lily lalu mengajak
Naila pergi meninggalkan Lily.
●●●
Sejak
kejadian itu Lily tak pernah ada di rumah. Lily beralasan ingin menenangkan
dirinya di apartemen yang ia tinggali karena letaknya juga dekat dengan rumah
sakit. Naila mengijinkan begitu saja meskipun kadang ia meminta Lily pulang.
Taji jelas tak mengijinkan mamanya terus fokus pada Lily. Jadi ia menikah
dengan Amanda agar mamanya memiliki kesibukan lain dan teralihkan dari Lily.
Jalu juga
berjanji akan menjaga Lily bersama Alma pada Naila dan mengatakan kalau ia yang
akan mengasuh bayi yang dilahirkan Lily nantinya bersama Alma agar Lily bisa
kembali melanjutkan kuliahnya yang membuat Naila tenang. Meskipun sebenarnya
bukan seperti itu.
Jalu
menikahi Lily secara siri. Robi melepas hak asuhnya terhadap Lily. Lily juga
tidak lagi menjadi bagian keluarga Suandakni dan di coret dari daftar pewaris.
Robi juga menyibukkan Naila dengan fokus pada Amanda dan Taji yang tinggal
bersama mereka. Terlebih Amanda langsung hamil selang sebulan setelah
pernikahannya dengan Taji yang makin membuat Naila sibuk dan teralihkan dari
Lily secara perlahan.
💕Coming soon, Arya's Journey💕
Aq gk sabar aja nunggu bahagia Alma dan ada sedikit hukuman buat Jalu dan Lily...boleh gk?
BalasHapus