BLANTERORBITv102

Bab 12 – Red Dress

Sabtu, 20 Juli 2024

Lily kembali sukses mendapat pujian dan tepuk tangan serta kekaguman dari semua orang yang melihatnya. Satu persatu tamu pria baik yang lajang sampai yang datang bersama istrinya mendekatinya. Sekedar memberi pujian, mengajaknya berkenalan sampai memberikan kartu namanya pada Lily. Lily juga tak segan untuk saling tukar kontak secara terang-terangan tepat setelah ia turun dari panggung pembalasannya agar Jalu bisa melihat betapa banyaknya pilihan yang bisa Lily dapatkan setelah lepas darinya. Antara sombong dan ingin mengatakan aku baik-baik saja tanpamu.

Oke that’s to much Lily,” ucap Jalu seolah bercanda pada Lily dari atas panggung berusaha sekuat tenaga menyembunyikan rasa cemburunya yang sekarang sukses terbakar karena sikap Lily yang makin tak tau batasan.

Sudah cukup Jalu mengijinkan lagu penuh sindiran yang sangat sensual itu Lily bawakan. Ia tak bisa memberikan lebih banyak kelonggaran lagi pada gadis bergaun merah bak Jessica Rabbit itu bertingkah sesuka hati malam ini. Jalu tak mau gadisnya itu lupa diri.

Lily tersenyum lalu kembali duduk bersama keluarganya yang lain dengan para pemuja barunya yang berdatangan silih berganti dan menikmati acara hingga selesai.

Seperti malam biasanya Jalu tak pulang ke rumah. Jalu pulang ke rumah barunya yang langsung ia tinggali bersama dengan Alma. Tapi begitu Lily sampai di rumah dan masuk ke kamarnya, ada sebuah kado lagi dari Jalu. Sebuah lingerie berwarna merah yang super sexy dan menggoda.

‘Belong to my only lovely girl’ tulis pesan yang ada di dalam box.

Lily merasa mungkin Jalu salah mengirimkan kado kali ini. Ini malam terakhir acara pernikahannya. Untuk apa Jalu mengiriminya kado lingerie seperti ini dengan kata-kata seromantis itu pula. Bukankah seharusnya satu-satunya cinta Jalu adalah Alma? Lantas kenapa malah dikirim pada Lily? Sudah pasti ini salah kirim, Lily yakin.

Kali ini Lily berencana untuk mengembalikan hadiah dari Jalu. Keesokan harinya tepat setelah Lily mencoba menggunakannya malam ini. Besok akan Lily kembalikan, sekaligus bertemu dengan Alma agar bisa saling mengenal dengan baik.

●●●

“Minggu depan kita bulan madu ya?” tanya Jalu memastikan jadwal acaranya pada Alma setelah sampai di rumah.

Alma mengangguk sambil tersenyum. Sudah ada begitu banyak bayangan indah yang akan ia lakukan saat bulan madu dengan Jalu nanti. Alma sudah menyiapkan banyak hal. Mulai membeli lingerie, bikini, sampai beberapa botol wewangian untuk area intimnya agar Jalu nyaman dan betah dengannya. Meskipun seharusnya Jalu memang betah dan nyaman dengannya karena masih pengantin baru. Tapi tetap saja Alma ingin memberikan performa terbaiknya.

“Besok Mas mau apa?” tanya Alma.

Jalu diam sejenak. “Mungkin aku mau pulang sebentar ke rumah. Aku mau menginap dulu sebentar sebelum kita pergi bulan madu.”

Alma mengangguk mengijinkan. “Besok aku siap-siap juga,” ucap Alma.

Jalu mendengus pelan lalu mengangguk dan memikirkan alasan apa yang tepat agar Alma berhenti mengikutinya besok dan ia bisa leluasa bersama Lily.

Semalaman Jalu tak jenak tidur bersama Alma. Alma terus menempel padanya dengan manja. Tangan Alma juga teru berusaha mengelus bagian sensitif Jalu yang jelas ia hindari sampai akhirnya Jalu tidur tanpa bantal agar ia punya batasan dari Alma.

Pagi-pagi sekali Jalu pergi ke rumahnya tanpa pamit pada Alma dan membiarkannya terlelap. Tapi Jalu tetap meminta pelayan di rumah barunya untuk membuatkan makanan sederhana romantis untuk Alma agar Alma tidak rewel mencarinya. Jalu menuju rumah secepat yang ia bisa. Ia ingin membawa Lily pergi kali ini. Menculiknya sebentar. Sehari saja untuk bicara dari hati ke hati.

Jalu langsung mengetuk pintu kamar Lily dan langsung masuk karena pintunya tidak di kunci. Lily tampak rapi dengan seragam sekolahnya sedang memakai jilbab dan merapikan tampilannya.

“Ikut aku!” ajak Jalu mendadak dan langsung menggandeng tangan Lily sambil membawakan tasnya sementara Lily yang bingung dan merasa perlu mengembalikan hadiah terakhir Jalu mengikutinya sambil menenteng box hadiahnya. “Kalo mama tanya, bilang Lily berangkat sekolah bareng aku. Nanti Lily pulang agak lama, main dulu di rumahku,” ucap Jalu pada kepala pelayan sambil terus menyeret Lily secara paksa ke mobilnya.

“Kita mau kemana?” tanya Lily bingung dan kaget karena Jalu tiba-tiba muncul dan sekarang tiba-tiba membawanya pergi.

“Ke tempat rahasia kita,” jawab Jalu sambil tersenyum ceria namun tetap mengundang banyak tanya bagi Lily juga keambiguan.

Sejak kapan Lily dan Jalu punya tempat rahasia? Kenapa Jalu harus berbohong pada kepala pelayan? Apa yang sebenarnya ingin Jalu lakukan? Apakah Lily akan di buang? Benar-benar di buang lagi?! Rasanya itu terlalu ekstrim. Atau jangan-jangan Jalu akan menghajarnya dan memarahinya habis-habisan karena tingkahnya di resepsi semalam? Oh…apapun pilihannya rasanya tak ada yang lebih baik dan menguntungkan.

“Kak, ini mau kemana?” tanya Lily lagi.

“Tempat persembunyian kita,” jawab Jalu sambil menatap Lily lalu menggenggam tangannya dan mengecup punggung tangannya. “Udah deh percaya aja, nurut aja, kamu bakal suka sama tempat ini. Aku dah siapin sejak lama.”

Lily makin bingung sekarang. Di tambah lagi saat Jalu mengecup tangannya.

“Sudah move on dari aku?” tanya Jalu sambil tersenyum mengejek penuh kemenangan dan kesombongan.

“Aku mau bilang udah, tapi rasanya terlalu bohong,” jawab Lily lalu menghela nafas.

Jalu tertawa bahagia mendengar jawaban Lily yang terdengar frustasi itu.

“Oh iya, kayaknya kakak salah kirim kado ya ke aku?” tanya Lily yang akhirnya menyinggung soal lingerie yang semalam ia terima.

“Kado yang apa dulu nih?” tanya Jalu balik dengan senyum jahilnya.

Lingerie…”

“Itu gak salah kirim, emang buat kamu,” jawab Jalu lalu melaju hingga melintasi perbatasan kota dan terus melaju hingga kompleks perumahan di dekat bandara. [Next]




Author

dasp world

Agensi kepenulisan dan penerbitan cerita fiksi online.