0
Home  ›  Chapter  ›  Young Money

Chapter 15

 Chapter 15-1

Andin dan Bimo kembali tinggal di rumah orang tua Bimo sepulang dari bulan madu singkat mereka. Bu Alin yang baru tau bila Bimo dan Andin tengah bulan madu merasa bersalah sudah memintanya pulang. Meskipun begitu Andin dan Bimo tidak keberatan sama sekali. Cara jalan Andin juga tak sesempurna dulu karena masih terasa nyilu.

Andin dan Bimo juga kerap saling mengkode satu sama lain dan senyum-senyum sendiri karenanya. Benar-benar seperti abg yang tengah pacaran back street. Bu Alin sampai ikut geli dan deg-degan melihat cara Andin dan Bimo menyampaikan perasaan dan menahan diri untuk tidak bermesraan di tempat ramai.

"Kemarin dah ngapain aja ?" tanya bu Alin penasaran pada Andin.

Andin hanya membelalakkan matanya lalu cepat-cepat menggeleng malu. Paham Andin yang tak mungkin menceritakan apa yang ia lakukan dengan Bimo. Bu Alin beralih menanyai Bimo yang tengah menulis dan membiarkan Andin sendirian di ruang keluarga. Tapi bukan jawaban yang ia dapatkan, bu Alin juga mendapat respon yang sama seperti yang Andin lakukan dari Bimo.

"Ya intinya udah usaha Ma... " ucap Bimo akhirnya lalu mengusap wajahnya.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

Bu Alin sangat senang. Merasa tidak sia-sia sudah melakukan semuanya pada Bimo dan Andin. Terlihat jelas Bimo dan Andin yang tengah kasmaran dan jelas tak tidur pisah-pisah lagi.

"Mama... " panggil Silvia yang datang ke rumah.

Andin terlihat langsung panik dan takut saat melihat kedatangan Silvia yang tengah hamil besar ke rumah. Jelas pasti ada Aldo si kurang ajar itu, pikir Andin.

Tapi dugaan Andin salah, ternyata Silvia datang sendiri. Silvia menatap Andin dengan penuh rasa bersalah dan menyesal, lalu cepat-cepat masuk mencari mamanya. Begitu Silvia bertemu bu Alin, Silvia langsung menangis sejadi-jadinya. Mengadukan ini dan itu juga cara keluarga Aldo yang memperlakukannya dengan buruk.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

"Aldo jarang di rumah Ma, aku kesini diam-diam... " ucap Silvia pada bu Alin.

Andin langsung pergi ke kamar, enggan ikut campur dengan urusan rumah tangga adik iparnya. Bimo juga hanya melihat sebentar kedatangan Silvia lalu kembali ke kamar untuk menulis lagi. Menyelesaikan naskahnya yang sudah di tunggu-tunggu.

"Andin... " panggil Bimo saat melihat Andin masuk kamar lalu menepuk bahunya.

Paham dengan maksud Bimo, Andin langsung memeluknya dari belakang dan mencium pipinya lembut. Andin juga mengusap-usap dada Bimo dengan lembut.

"Silvia ada masalah... Kasihan... " ucap Andin memberi tahu suaminya soal kedatangan silvia.

Bimo hanya mengangguk. "Biarin, dah besar... " ucap Bimo menanggapi dengan tenang.

Jangan-jangan yang kemarin beneran Aldo lagi?! Batin Bimo mengingat orang yang ia lihat saat tengah kecan dengan istrinya.

Chapter 15-2

 

30
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share