0
Home  ›  Arya's Journey  ›  Chapter

Bab 13 – Cara Deketin Cewek

Bab 13 – Cara Deketin Cewek-1

Arya pulang dengan murung. Ia hanya diam, meskipun pulang dengan menenteng sabuk juaranya. Arya sama sekali tidak tertarik dengan ponselnya bahkan juga dengan hadiah komisi dari orang-orang yang menang taruhan juga hadiah yang ia terima. Arya tak mempedulikannya sama sekali.

Begitu sampai ia juga langsung mengganti bajunya dengan piama lalu tidur sambil memeluk selimut bundanya. Alma sengaja pulang lebih awal bersama Jalu bahkan ia sudah membeli sebuah tas yang cukup mewah untuk Alya sebagai cindramata setelah makan malam di rumah.

“Arya mana?” tanya Alma begitu masuk dan tidak mendapat sambutan dari putranya itu.

“Mas Arya di kamar,Bu. Sedih,” jawab Surti yang memajang sabuk kemenangan Arya yang terbaru.

“Alya mana?” tanya Jalu yang baru masuk dan melihat rumahnya begitu sepi.

“Ya itu Pak yang bikin Mas Arya sedih, Mbak Alya gak bisa ikut makan malam,” jawab Surti.

Alma langsung bernafas laga. “Aku dah mikir kalo Arya kalah waktu berantem tadi,” ucap Alma lalu berjalan ke kamar Arya.

“Gak, gak mungkin kalah. Aku liat livenya menang kok tadi,” ucap Jalu lalu mengikuti Alma ke kamar putranya itu.

Alma dan Jalu tak bisa langsung menghibur Arya. Arya sudah memunggungi mereka dan langsung berpura-pura tidur sebagai tanda ia tak mau diganggu atau bicara dengan siapapun. Alma keluar kamar Arya meninggalkan Jalu sendirian agar bisa bicara dari hati ke hati sebagai sesama pria.

“Alya gak jadi kesini kenapa?” tanya Jalu lalu duduk di samping Arya yang tiduran.

“Katanya udah malam, dia gak enak badan, tantenya juga ga bolehin,” ucap Arya kesal.

Baca juga Epilog

Jalu tertawa kecil mendengar putranya yang sudah tumbuh besar menjadi remaja yang tangguh hingga menjadi calon petarung di MMA sekarang tetap sedih karena temannya tidak mau main kerumah. Jalu tertawa bukan karena menganggap putranya payah, tepi menertawakan dirinya sendiri yang terlalu jauh memikirkan soal Arya yang ia kira sudah besar ternyata di dalam hatinya ia masih Arya anak kecilnya dulu.

“Kamu tawarin antar pulang juga gak?” tanya Jalu.

Arya mengangguk lalu menatap Jalu. “Aku udah bilang kalo aku antar pulang lagi nanti, aku juga pernah tawarin ke dokter kalo dia sakit, dia tetep gak mau,” jawab Arya dengan wajah cemberut.

“Udah bilang baik-baik apa langsung kamu gondol lagi kayak dulu?” tanya Jalu lagi memastikan.

“Ya Allah… udah baik-baik Yah! Aku bilang baik-baik di depan gang, aku mo masuk ga boleh, tantenya juga ga ijinin. Sebel banget.”

Jalu menghela nafas. “Kalo gitu kamu perlu belajar caranya deketin keluarga Alya dulu biar bisa main sama dia lagi,” jawab Jalu.

“Kenapa gitu? Aku kan cuma berteman,” kesal Arya lalu kembali memunggungi ayahnya.

“Iya kamu cuma berteman. Tapi kan keluarga Alya takut kalo Alya kenapa-napa juga. Ayah juga kalo punya anak cewek ada cowok tiba-tiba ajakin anak Ayah main malem gak Ayah ijinin,” jelas Jalu sambil menghela nafas karena jadi teringat pada Lily dulu. “Dah pokoknya gitu, kalo kamu mau deket sama Alya harus deket keluarganya dulu. Nanti pasti lebih enak kalo mau ajak Alya kemana-mana,” sambung Jalu lalu keluar dari kamar putranya.

●●●

Baca juga Bab 25 – Pindah

Dari pagi Arya sudah berada di kamar orang tuanya dan tanpa merasa bersalah tidur di antara keduanya sambil membahas cara mendekati keluarga Alya berdasarkan cara ayahnya PDKT dengan ibunya dulu.

“Pokoknya kamu harus keliatan meyakinkan, rapi, wangi, cukur dulu kalo perlu biar ganteng. Dateng baik-baik bilang ke tantenya Alya. Kenalin dirimu juga baik-baik,” ucap Alma memberi saran.

“Yaahh… kemarin waktu kerumahnya aku nyelonong masuk lagi,” ucap Arya polos dan tampak merasa bersalah.

Alma langsung menepuk jidatnya sambil geleng-geleng kepala. “Yaudah nanti jangan gitu lagi,” ucap Alma lalu masuk ke kamar mandi untuk bersiap-siap sarapan sementara Jalu memunggungi putranya karena masih mengantuk.

“Nanti aku mau ajak Alya lagi,” ucap Arya optimis.

Alma keluar dari kamar mandi setelah buang air dan cuci muka. “Padahal Ibu kemarin udah beliin oleh-oleh buat Alya kalo main,” ucap Alma sambil menunjuk box oren berisi tas untuk Alya. “Nanti Ibu ke Singapore, besok pulang kalo Alya jadi kesini kasih aja buat Alya,” sambung Alma lalu duduk dan meminum suplemen kesehatannya.

“Janji ya Ibu besok pulang, aku tungguin,” ucap Arya yang langsung di angguki Alma. “Ayah ikut Ibu juga?” tanya Arya sambil memeluk pinggang Alma dengan manja.

“Enggak, Ayah nanti mau ada acara sendiri,” jawab Alma lalu mengelus rambut Arya dan mengecup keningnya. “Pokoknya nanti harus sopan, jadi anak baik,” sambung Alma mewanti-wanti Arya.

Arya mengangguk lalu bangun dan kembali ke kamarnya untuk bersiap sekolah. Arya baru sempat membuka ponselnya setelah mandi dan melihat betapa banyaknya notifikasi masuk dari grup kelasnya. Arya menelusuri satu persatu hingga akhirnya ia melihat foto yang membuat kelasnya geger.

Tangan Arya gemetar melihat wajah Alya di dalam foto dengan atasan seragam yang terbuka hingga branya terlihat dengan jelas. Foto selanjutnya juga tak kalah membuatnya terkejut, Alya terlihat memalingkan wajahnya dengan kakinya yang terlihat mengangkang dan memperlihatkan celana dalamnya.

Nafas Arya menderu menahan emosinya. Arya mengambil tasnya lalu langsung pergi tanpa pamit pada kedua orang tuanya. Bahkan Arya tak peduli dengan supirnya yang masih bersiap-siap memanasi mobilnya. Arya mengambil kunci mobil milik ayahnya lalu langsung tancap gas meninggalkan supirnya juga.

Bab 13 – Cara Deketin Cewek-2


25
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share