0
Home  ›  Arya's Journey  ›  Chapter

Bab 08 – Foto

Bab 08 – Foto-1

Icha menyekap Alya pagi-pagi begitu Alya datang ke sekolah. Ia langsung menelanjangi tubuh Alya dan mengambil vidio juga foto-fotonya secara paksa. Alya meronta hingga menangis memohon agar Icha tidak bertingkah hingga sejauh ini. Tapi Icha dan teman-temannya tidak peduli, bahkan Dela juga ikut menahan tubuhnya yang meronta-ronta.

“Kamu deketin Arya lagi awas! Bakal ku sebar ini!” ucap Icha lalu meninggalkan Alya yang menangis sambil berusaha merapikan pakaiannya.

Alya kembali ke kelas setelah bel berbunyi. Ia duduk di bangku paling belakang. Buku-buku di tasnya sudah tidak ada, bahkan bekal makan siangnya juga di tumpahkan di dalam tasnya. Tak cukup sampai di situ begitu banyak sampah yang ada di laci mejanya hingga banku samping dan depannya bergidik jijik dengan Alya.

Alya menahan tangisnya dengan sekuat tenaga. Tangannya terkepal tapi begitu guru di depan melihatnya tak mengeluarkan alat tulis satupun Alya akhirnya di usir dari kelas.

Doni tak bergeming berusaha membantunya, Arya juga tak membantunya karena ada beberapa siswa lain yang tidak membawa buku. Jadi Arya berpikir mungkin banyak yang lalai hari ini. Tapi bergitu pelajaran berlangsung Arya menyadari bila ada yang salah dari Alya.

Icha dan gerombolannya tampak senang melihat Alya yang keluar. Sebentar lagi pembentukan kelompok jadi ia bisa langsung sekelompok dengan Arya. Tapi diluar dugaan ternyata Icha juga sekelompok dengan Doni mantan gebetannya juga Dela.

“Icha kamu kan temen Alya, kok Alya kayak ga punya temen ya?” tanya Arya kepo.

“Em, dulu waktu kelas satu dia pernah bikin masalah, terus dia juga aneh. Ya gak sih?” jawab Icha dengan jawaban terbaik yang ia miliki. “Dulu aku pernah ajak dia buat main satu kelompok, dia gak suka. Yaudah deh,” sambungnya sambil menginjak kaki Dela.

Dela langsung ikut mengngguk.

“Em gitu,” jawab Arya sambil mengangguk cuek dan kembali fokus pada tugas kelompoknya.

Doni menatap tajam Icha dan Dela, sudah jelas bukan begitu cerita yang sebenarnya. Tapi Doni sendiri tak mau ribut dengan Icha dan tak mau terlibat dalam masalah apapun itu yang ada di antara mereka.

Baca juga Epilog

Sepanjang perlajaran Alya hampir membolos hingga akhirnya masuk di jam pelajaran terakhir dengan seragam yang basah dan buku pelajaran yang akhirnya ketemu. Alya duduk di bangkunya mengikuti pelajaran terakhirnya hingga akhirnya pelajaran selesai dan Alya harus piket membersihkan kelas.

Tak satupun yang mau membantunya. Semua memilih langsung pulang dan mengabaikannya karena memang bagian bangku Alya yang paling kotor. Alya mulai menyapu dan membuang sampah hingga semua bersih. Tak hanya lantai tapi di tiap bangku laci teman-temannya juga, hingga ia sampai di bangku milik Arya dan menemukan fotonya saat TK dulu.

Alya mengambilnya dan langsung menyimpannya di tas. Alya yang sebelumnya semat berpikir bila Arya adalah anak baik di kelasnya merasa kecewa. Ia yakin bila Arya ada sangkut pautnya juga dengan bullyannya pagi ini. Apalagi ia menemukan fotonya di TK dulu ada di laci milik Arya.

Sekarang sudah jelas. Kenapa Icha makin getol membullynya karena Arya ikut andil di dalamnya. Alya yakin kalau kebaikan Arya kemarin yang tiba-tiba memakai seragam olahraganya lagi dan membasahi seragam gantinya hanya olok-olok dan sandiwara saja. Persis seperti Dela dan teman-temannya yang lain.

Alya menangis begitu kecewa sendirian di dalam kelas lalu memasukkan foto yang ia temukan kedalam tas dan pergi begit saja sebelum tak ada bis yang lewat ke arah rumahnya lagi.

Arya kembali ke kelasnya begitu ia sampai di rumah dan tak mendapati foto masa kacilnya yang berharga itu ada di dalam tasnya. Sudah coba ia cari di setiap buku, barang kali terselip di dalamnya. Tapi Arya tidak menemukan selembar foto yang ia cari. Bahkan ketika ia sampai di kelaspun ia tak menemukannya di laci.

“Yah, hilang…” gumam Arya kesal.

●●●

“Gaes, kemarin yang piket siapa?” tanya Arya begitu teman-teman di kelasnya sudah mulai berdatangan.

Baca juga Bab 25 – Pindah

Tak ada yang mengaku karena memang tak ada yang piket kemarin. Icha diam menunggu sampai Alya mengaku dan mencari kesempatan untuk bicara dengan Arya. Tapi Alya hanya diam seolah tak mendengar apa-apa.

“Barangku ada yang hilang,” ucap Arya lagi. Seisi kelas mulai datang dan berusaha membantunya terutama para gadis yang ingin dekat dengannya.

“Coba tanya Alya kemarin bukannya dia piket?” saran Dela yang sebenarnya kebagian piket dengan Alya tapi sengaja enggan membantunya.

Icha langsung mendekat ke arah Alya. Icha dengan senyum ramahnya langsung menempeleng kepala Alya. “Kamu ambil barangnya Arya kan!” tuduh Icha.

“Enggak, gak ada apa-apa di kelas waktu ku bersihin kemarin,” ucap Alya.

Plak! Sebuah tamparan keras langsung di layangkan Icha dengan santai dan tanpa rasa bersalah pada Alya. Arya kaget melihat Icha yang main tangan dengan entengnya pada Alya.

“Aku ga tau apa-apa,” ucap Alya jujur karena merasa tak mengambil apapun yang bukan haknya.

“Icha! Kalo Alya bilang gak ambil apa-apa berarti gak ambil apa-apa. Gak mungkin Alya bohong,” bela Doni yang sudah tak tahan dengan kelakuan Icha dan gengnya yang makin semena-mena.

Icha melirik Doni lalu merampas paksa tas milik Alya. “Maling mana ada yang ngaku!” ketus Icha.

Icha mengeluarkan semua barang-barang Alya secara paksa dan membongkarnya secara paksa Arya mendekat untuk menghentikan Icha yang tampak begitu keterlaluan bahkan bila ternyata memang Alya pencuri dan di katakan “aneh”.

“Fotoku,” ucap Arya begitu melihat foto yang ia cari ada di salah satu selipan buku milik Alya.

“Ini punyaku!” seru Alya yang menyaut foto yang di ambil Arya. “Ini fotoku waktu TK!” jelas Alya tegas lalu kembali memasukkan barang-barangnya kedalam tas lagi. 

Bab 08 – Foto-2


25
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share