0
Home  ›  Chapter  ›  Diplomatic Marriage

Bab 05 – Sebelum Bulan Madu 🔞

Beli Karya

 Bab 05 – Sebelum Bulan Madu 🔞-1

Avena duduk di pangkuan Evander, tepat di sofa ruang tamu setelah Rhory pulang. Avena sudah menundukkan wajahnya dengan takut. Sementara Evander menatapnya dengan serius, wajahnya jadi terlihat lebih galak dari biasanya yang memang sudah sangar.

“Maaf…” cicit Avena sebelum Evander mulai buka suara.

“Lain kali kau tidak boleh masuk sembarangan ke ruang kerjaku, paham?”

Avena langsung mengangguk dengan patuh dan langsung menangis dalam diam. Avena terbiasa langsung masuk ke semua ruangan semaunya. Ia seorang putri mahkota, semua tempat diwilayah kekuasaan Raja Warren, ayahnya, juga menjadi wilayahnya.

“Bagaimana kalau ada rahasia negara yang bocor dan kau disalahkan? Bagaimana kalau ada mata-mata yang memanfaatkan kesempatan atas kelalaianmu?” ucap Evander menasehati istrinya sembari mendekapnya.

“Maaf…” lirih Avena lagi.

Evander memeluknya erat. “Aku tak mau istriku disalahkan,” ucap Evander lembut lalu mengecup keningnya.

Avena mengangguk lalu menyeka airmatanya sendiri. Sementara Evander memandangnya dengan penuh kasih sayang dan rasa iba karena tak menyangka istrinya akan mudah menangis.

“A-aku akan lebih hati-hati. Aku janji,” ucap Avena.

Evander mengangguk maklum. “Pakai lagi gaun sexymu tadi, akan ku tunggu dikamarku,” ucap Evander sembari melepaskan Avena dari dekapannya.

Avena menggeleng pelan. “Aku masih malu,” cicitnya yang terlihat penuh sesal.

“Malu?” tanya Evander heran.

Avena mengangguk. “Pasti kau mengatakan itu hanya agar aku tidak merasa bersalah…” ucap Avena lalu kembali di peluk oleh Evander.

“Tidak, aku suka kau memakai gaun sexy di rumah. Hanya saja tadi ada pangeran. Selain itu disini hanya pelacur yang menggunakannya…”

Avena membelalakkan matanya tak percaya dan cukup kaget dengan ucapan Evander.

“Yahh…biasanya para bangsawan akan tetap menggunakan gaunnya untuk bercinta dengan riasan tebal, bahkan tatanan rambut yang menambahkan wig juga.”

“Menyiksa sekali…”

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

Evander tersenyum mendengar komentar Avena.

“Ap-apa aku terlihat seperti pelacur?” tanya Avena gugup.

Evander menggeleng. “Aku mendengar kabar, kalau memang seperti itu budaya di kerajaanmu. Kau akan menjadi jalang untuk suamimu. Jadi aku menikmatinya,” jawab Evander yang membuat Avena kembali tersenyum.

“T-tapi aku mau memakai gaun jika kau mau,” ucap Avena.

Evander langsung menggeleng dengan alis yang berkerut. “Jangan, aku suka Avena yang nakal. Memakai gaun sexy, tidak memakai korset, bra, celana dalam atau perintilan lainnya. Aku suka aroma kulitmu setelah mandi, sabun, parfummu. Semua memabukkanku, aku suka. Jadilah jalangku tiap malam,” ucap Evander lalu mendekatkan wajahnya untuk melumat bibir Avena.

Namun belum sempat ia memagut bibir istrinya itu. Avena sudah bangkit karena merasakan Evander yang sudah keras.

“Aku akan bersiap,” ucap Avena lalu berlari ke kamarnya.

“Margot, aku akan sedikit terlambat untuk makan malam. Siapkan saja di meja. Nanti aku akan memakannya bersama Avena,” ucap Evander yang berpapasan dengan Margot yang sedang bersiap menyiapkan makan malam.

Margot mengangguk patuh sembari menatap Evander yang berjalan ke kamarnya. Tak berselang lama Avena keluar dari kamarnya dengan lingerie sexynya berwarna merah berbahan satin sutra menyusul Evander.

“Tuan sepertinya akan sering sibuk…” ucapnya memberitau pelayan lain di rumah.

***

Avena masuk dengan penampilannya yang begitu erotis. Sementara Evander duduk menantinya dan sudah bertelanjang di atas tempat tidurnya. Avena tak langsung naik ke tempat tidur. Ia pergi ke kamar mandi sejenak untuk menyiapkan handuk kering dan handuk basah kecil. Avena ingin memuaskan suaminya dengan maksimal.

“Tubuhmu lebih berisi daripada saat memakai gaun,” ucap Evander yang memperhatikan bokong dan payudara Avena.

Avena tersenyum dan mengangguk lalu melepaskan kimononya. “Iya, karena tidak memakai korset. Payudaraku memang besar, bokongku juga. Kuharap dengan itu bisa terus memuaskanmu,” ucap Avena lembut lalu naik ke tempat tidur dan langsung duduk di atas paha suaminya.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

Avena melumat bibir Evander terlebih dahulu, lalu terdiam karena balasan Evander yang jauh lebih agresif darinya. “Eumphhh…aumphhh…” Avena yang dibuat kewalahan sendiri sekarang.

Bahkan Avena langsung di buat tak bisa berkutik ketika Evander memasukkan kejantanannya sembari asik melumat bibirnya.

“Akhhh…” Avena mendongakkan kepalanya sembari mencengkram bahu suaminya dan mulai menggoyangkan pinggangnya untuk menyamankan posisinya.

Tak berapa lama Evander langsung membalikkan posisinya dari Avena. Bukan karena Avena tak cukup memberinya kenikmatan, tapi Evander tak mau di taklukkan oleh istrinya dengan mudah.

“Kau nakal sekali,” bisik Evander. “Kau harus di hukum berat!” lanjutnya sembari bergerak mengejar kepuasannya.

Avena yang ada dibawahnya hanya bisa pasrah membiarkan suaminya kembali memegang kendali seperti biasanya. Sembari meremas payudaranya sendiri namun akhirnya berhenti karena Evander ikut menyentuh payudaranya bahkan memberikan tanda kepemilikannya.

“Hanya denganmu aku jadi bayi besar seperti ini,” ucap Evander sebelum kembali menyusu.

“Akhhh…aku ingin segera menghasilkan banyak susu untukmu…” racau Avena yang begitu menikmati tiap sentuhan dari suaminya.

Evander juga terus mengejar kepuasannya sementara Avena pasrah dan larut dalam kenikmatan yang Evander berikan padanya.

***

Evander menikmati mandinya kali ini. Ada Avena yang menemaninya mandi dan berendam, sembari saling menggosok punggung. Meskipun akhirnya jadi terlalu lama hingga telapak tanggannya keriting.

“Kakiku rasanya masih lemas,” ucap Avena sembari bangkit dari tempat tidur setelah memakai gaun tidur yang disiapkan Margot untuknya.

Evander tersenyum melihat Avena yang tampak masih lelah dan lemas. “Benarkah?” tanya Evander lembut lalu mendekat pada Avena.

Avena mengangguk malu-malu lalu kembali duduk di tempat tidur. “Aku masih belum terbiasa ternyata,” ucap Avena lalu kembali mencoba berjalan.

Evander menggendongnya sebentar mencium pipi dan bibirnya dengan lembut lalu kembali menidurkannya diatas tempat tidurnya. “Kita makan disini saja,” ucap Evander yang kembali melanggar seleranya dan membiarkan Avena makan di kamar. Rasanya selalu seperti itu jika mereka barusaja selesai bercinta.

Evander mengambilkan makan malam yang sudah disiapkan dimeja makan. Evander kembali ke kamar dengan Salmon dan kentang gorengnya. Sementara Avena sudah hampir tak kuat menahan kantuknya karena lelah bercinta.

“Apa selelah itu?” tanya Evander lembut sembari bersiap menyuapi istrinya.

Avena tersenyum lalu mengangguk. “Aku saja,” ucap Avena lembut yang enggan terus-terusan dilayani Evander.

“Tidak masalah, aku saja. Besok kita akan melewati perjalanan panjang,” Evander memaksa dan mulai menyuapi Avena.

Akhirnya Avena makan disuapi suaminya dengan pasrah. Menikmati tiap suapannya sembari sesekali bercerita. Evander juga ikut makan bersama Avena setelah selesai Evander memanggil Margot untuk menyingkirkan peralatan makan dari kamarnya.

Margot tidak terlihat suka dengan cara Evander memanjakan Avena. Tapi melihat Evander yang sedang kasmaran dan bahagia atas kedekatan juga keintiman dengan Avena yang selalu manja padanya membuatnya berusaha memberi toleransi juga.

“Maaf Margot, aku terus melanggar aturan dirumah,” ucap Avena lembut.

Evander menatap istrinya lalu menatap Margot bergantian.

“Kuharap kau bisa berbuat baik dengan istriku, kami ingin segera memiliki anak,” ucap Evander memberi pengertian agar Margot tak macam-macam dengan Avena.


11
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share