BLANTERORBITv102

Seragamnya Sama

Rabu, 28 Juni 2023

 


Lia sudah tampil rapi dan begitu setil. Rambutnya di gerai dengan tambahan jepet kecil bunga-bunga, hadiah kejutan dari Bundanya pagi tadi. Lia juga makan sarapannya dan minum susu. Tidak lupa beberapa kali bergaya sebelum berangkat dan berfoto bersama Ayah Bundanya.

Lia tidak sabar menyambut hari yang seru dan menyenangkan kali ini. Ini akan menjadi hari yang hebat dan Lia akan resmi menjadi orang dewasa, anak gede! Lia tidak akan di panggil Adek lagi ia akan mulai di panggil Kakak, Kakak Lia yang keren! Pikir Lia yang sudah berandai-andai dan membayangkan sekolahnya akan hebat nanti.

“Waw! Udah sampai deh!” ucap Bara dan Clara yang kompak menemani Lia berangkat sekolah di hari pertamanya.

Lia turun dari mobil di temani Bundanya. Sekolah masih sepi, Lia datang pertama. Lia semakin yakin jika hanya ia satu-satunya anak gede di play ground nya kali ini dan ia satu-satunya yang paling keren dengan seragamnya.

Tapi tak berselang lama beberapa orang tua yang mengantar anak-anaknya ke play ground mulai berdatangan. Lia membelalakkan matanya kaget melihat anak-anak lain yang juga memakai seragam yang sama dengannya.

“Loh…kok…” Lia mulai meliha seragamnya memegangi ujungnya lalu melihat teman-temannya secara bergantian.

“Asik teman Adek…eh! Kakak Lia banyak!” seru Bara senang sekaligus menyemangati putri kecilnya.

“Loh nanapa semua bajunya sama kayak aku?” tanya Lia syok.

Clara dan Bara menatap Lia yang mulai mundur beberapa langkah hendak berlari masuk kedalam mobil lagi.

“Kenapa Nak?” tanya Clara lembut.

“Nanapa bajunya sama semua?” Lia mulai cemberut, suaranya juga sudah mulai bergetar dan matanya juga sudah langsung berkaca-kaca.

Bara langsung menggendong Lia. Lia juga langsung menangis tak dapat menahan kekecewaannya ternyata hari ini bukan ia saja yang jadi anak gede dan jadi yang paling keren.

“Loh Kakak kenapa?” tanya Bu Guru yang langsung mendekat ke arah Lia begitu melihatnya menangis.

“Nanapa semuanya pakek baju sama kayak aku? Bajuku tidak keren lagi!!!” adu Lia yang benar-benar sedih dan kecewa.

Clara langsung tertawa terbahak-bahak mendengar penyebab putrinya menangis. “Adek sedih karena itu? Karena seragamnya sama?” tanya Clara memastikan yang langsung di angguki Lia.

“Aduh! Bundanya kenapa tatawa!!!” Lia makin menangis.

Sementara Clara kembali terbahak-bahak lalu mengambil ponselnya menunjukkan fotonya saat masih sekolah. “Nih liat! Bunda juga bajunya sama sama temen-temen Bunda waktu sekolah!” ucap Clara menunjukkan fotonya.

“Kakak Lia kan sudah sekolah, jadi bajunya sama kayak teman yang lain. Namanya baju seragam, biar orang lain tau kalo Kakak sudah sekolah, sudah besar,” ucap Bu Guru dengan sabar menjelaskan pada Lia sebelum suasana makin caos karena Lia yang menangis.

“Semua orang kalo sekolah bajunya sama Nak, memang harus sama kayak teman-teman,” ucap Bara lalu menyeka airmata Lia.

“Begitu ya?” tanya Lia yang kompak diangguki orang tua dan gurunya. Lia kembali tersenyum.

“Oke deh, berarti Kakak Lia mau sekolah ya hari ini?” bujuk Bu Guru.

Lia mengangguk lalu turun dari gendongan Ayahnya. Lia langsung menggenggam tangan gurunya lalu berjalan bersama kedalam kelas.

“Dada!!!” Lia melambaikan tangannya dan sudah kembali ceria seolah tak terjadi apa-apa sebelumnya.

Bara dan Clara tersenyum lalu ikut melambaikan tangannya pada Lia. “Ada-ada aja si Lia,” komentar Bara.

“Iya, tapi udah gede ya dia sekarang,” ucap Clara lalu di rangkul suaminya.

“Kayaknya dia udah siap jadi Kakak beneran deh,” bisik Bara lalu mengecup kening Clara.

Clara hanya memutar matanya lalu mencubit pinggang suaminya dan berjalan ke mobil duluan.

 


"Hai! Aku namanya Lia!" sapa Lia pada temannya yang terlihat baru selesai menangis juga sepertinya.

Anak laki-laki yang baru di sapa Lia itu tampak kikuk dan begitu pemalu untuk menanggapi sapaan dan ajakan berkenalan dari Lia yang begitu ramah.

Bu Guru tersenyum menyemangatinya. "Aku Aldy!" jawabnya dengan nada yang tinggi agar tidak terdengar cengeng.

Lia mengangguk lalu mengacungkan jempolnya. "Kita basama-sama ya..."

Aldy mengangguk lalu menggenggam tangan Lia duluan. 




Author

dasp world

Agensi kepenulisan dan penerbitan cerita fiksi online.