MAD LOVE [BL] 🏳🌈
“Mau sampai
kapan kamu nangis?” tanya Robi yang sudah bosan melihat Bob menangis.
Robi bukan
hanya bosan melihat Bob yang menangis di apartemennya. Tapi ia juga bosan
karena Deon memutuskan hubungannnya karena harus menikah atas tuntutan
keluarganya. Robi juga di tuntut untuk segera menikah sebenarnya, tapi ke empat
kakaknya sudah menikah dan memiliki anak. Jadi ia tak terlalu terbebani dan
bisa lebih santai.
Hanya saja,
ini awal masalahnya di mulai. Sudah seminggu ia putus dengan pria yang selalu
rela meminjamkan lubangnya sebagai tempat menyalurkan hasrat bagi Robi dan
sekarang ia kehilangan itu. Selama itu pula ia tak pernah berhubungan intim
dengan siapapun. Tidak dengan pria apa lagi wanita. Karena memang Robi tak
memiliki ketertarikan pada para wanita jalang yang ia temui.
“Aku ga
nangisin Clara! Aku nangis gara-gara sinetron!” ketus Bob dengan judes tak mau
tersudutkan oleh pria baik hati yang mau menampungnya setelah di usir dari
rumahnya dan terusir pula dari gerombolan anak punknya.
“Apa gak
ada cewek lain selain Clara yang kamu deketin?” tanya Robi cuek ucapan ketus
Bob yang tak mau tersudutkan itu.
Bob
menegakkan duduknya lalu memandang Robi dengan alis berkerut. Begitu kesal pada
pria itu karena menganggap enteng masalah asmaranya. “Dia cinta pertamaku Bang!
Dia cewek pertama yang bisa bikin aku nyaman, bikin aku gak mau lepas dari
dia!” jawab Bob membanggakan cinta pertamanya yang lebih memilih untuk menikah
dengan pria pilihan keluarganya itu.
Robi
tertawa mendengarnya, Bob yang begitu keras dan suka berkelahi ini ternyata
begitu polos sedikit tolol dan rapuh bila di senggol soal hati.
“Elu jomblo
mana paham!” sindir Bob yang makin membuat Robi terbahak-bahak.
Mengurus
Bob memang mengesalkan dan melelahkan. Tapi Robi akui tinggal bersama pria ini
bukan hal yang buruk juga. Bob menyenangkan, obrolannya juga cukup menarik,
tampilannya saat pertama di pungut memang mengenaskan. Bau dan dekil, sangat
dekil.
Tapi dengan
mandi dan memangkas rambutnya ke barber dengan rapi. Foila! Bob berubah menjadi
pria muda yang tampan dan bersih, wangi juga meyakinkan untuk menjalin hubungan
dengan wanita manapun. Bila ia mau dan cukup waras untuk move on dari
Clara.
“Bob…”
panggil Robi setelah puas tertawa lalu tiba-tiba menatap Bob dengan serius dan
memandang matanya dengan begitu intens yang membuat Bob jadi grogi.
“Napa?”
sautnya masih ketus dan cuek seperti biasanya, paling tidak ia berusaha tetap
terlihat normal seperti biasanya.
“Kamu dah
coba sama cowok belum? Cowok juga bisa loh bikin kamu nyaman dan gak mau lepas,
sama kayak punya hubungan normal. Dah pernah coba belum?” tanya Robi sedikit
menantang dan terdengar bagai ejekan bagi Bob.
“Najis!
Maho!” cibir Bob yang langsung menolak apapun tawaran Robi setelah pertanyaan
sialan itu.
Robi
mengangkat sebelah alisnya lalu tersenyum mengejek melihat reaksi Bob. “Heleh,
bilang aja gak berani. Sok-sokan bilang najis segala,” ejek Robi lalu tertawa
kecil.
“Ngapain
juga berani buat gituan sama laki! Dah gila lu Bang!”
“Ya kalo
misalnya kamu selama 30 hari aja nih, kuat ga nyandu sama aku. Ku kasih
hadiah…”
“Apaan
hadiahnya?!” potong Bob yang langsung tertarik dengan tawaran pria mapan di
hadapannya itu.
“Kamu mau
apa?” tanya Robi menawari Bob.
Bob
tersenyum penuh arti. Jelas ia tak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini
untuk mengeruk kekayaan Robi. Toh ia tak punya tepat tinggal dan pekerjaan.
Hanya dengan menahan jijik untuk berpura-pura menjadi gay selama 30 hari apa
susahnya? Selain itu Robi juga tampan dan orang yang cukup higienis. Ini hanya
masalah sepele.
“Apartemenmu
ini sama isinya buat aku, gimana?” tawar Bob.
“Deal!”
Robi langsung menyanggupi tanpa pikir panjang toh sebentar lagi ia akan pindah
ke Jerman dan tentu saja dengan adanya Bob yang menempati apartemennya akan
menjadi keuntungan untuknya karena tak perlu membuang biaya perawatannya.
“Deal?”
tanya Bob kaget yang langsung di angguki Robi sambil tersenyum dan langsung
menjabat tangan Bob dengan begitu mantap.
“Kenapa?
Tidak berani ya?” tanya Robi dengan nada mengejek, lagi.
“Berani!
Mau di tusuk apa nusuk nih?” jawab Bob
dengan suara lantang menanggapi tantangan juga ejekan Robi.
“Persiapkan
saja lubangmu itu selama 30 hari kedepan, harganya akan sepadan dengan
apartemen ini,” jawab Robi santai lalu masuk ke ruang kerjanya sementara Bob
langsung panik dan mencari tau di internet soal segala macam tentang gay.
![MAD LOVE [BL] 🏳🌈-3](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivCxne5GpIqK-WsvuUxhgxjSs2oZwq4zquULkDLTrVxSzYFTL4H92CN2SzHrHj6NksXbTQ-Ko_Mw8RcgvzU4JD0px2vgW5lo6c_NsUZxGsvW0fM9qMHcNJG1OOUKhvHV0RxMxDrQxTfrmUcIJ_ZE4CJmr0OIBBBP6pjhuv07GcjZEuFY4eNFBk-w4ToZWJ/s16000/Dark%20Red%20Yellow%20IT%20or%20Software%20Fun%20Waves%20LinkedIn%20Life%20Tab.png)