Epilog
4
tahun berlalu.
Hana memperhatikan si kembar yang begitu aktif
mengejarnya sejak bisa berjalan dan berlari mengejarnya lalu berebut memeluknya
atau mengigit lengannya dengan iseng. Bian yang memperhatikan di kejauhan
diam-diam terus menahan tawanya melihat si kembar yang begitu terobsesi pada
Hana. Tak berapa lama Gio dan Vincent pulang dari sekolah dan langsung dapat
sambutan hangat dari Hana dan si kembar yang akhirnya membuat Bian menunjukkan
dirinya.
“Ini anak
Papa dari tadi berlari terus kok ga capek-capek ya?” ucap Bian lalu menggendong
Tomi dan Doni yang rasanya tak punya rasa lelah untuk bermain.
“Iya tuh
Adek!” saut Hana lalu berlari ke dapur mencari Mamanya yang sedang menyiapkan
makan siang bersama pelayan yang ada di rumah.
Tak berapa
lama sekarang giliran Hana yang di kejar Gio dan Vincent ke dapur.
Anna
menatap kelima anaknya dengan senyum tipisnya melihat bagaimana semua putra
putrinya tumbuh dengan baik setelah menghadapi sekian banyak guncangan
kehidupan. Melihat Bian yang banyak berubah untuknya juga untuk anak-anaknya.
Seperti mimpi yang menjadi kenyataan.
Bian yang
menggendong kedua putra kembarnya menatap Anna sejenak. Rasanya seperti
mendapat pengganti dari mendiang calon buah hati mereka dulu juga. Bian
menurunkan kedua putranya lalu memeluk Anna dan mengecup keningnya sejenak
sebelum mengajak anak-anaknya untuk makan siang bersama.
“Kakak cuci
tangan dulu!” perintah Anna sembari meletakkan potongan buah untuk si kembar.
“Iya!” saut
Gio yang di ikuti Vincent.
Namun belum
sapai di kamar mandi keduanya berhenti di depan TV di ruang tengah. Melihat
berita Boni El baz yang sudah keluar dari penjara. Disusul iklan dari produk
pelembut pakaian yang di bintangi Eve dan Felix.
Gio menatap
Vincent lalu tersenyum sebelum menatap Anna yang ikut tersenyum menatapnya
bersama Bian.
“Ayo!” ajak
Vincent yang kini mendahului Gio ke kamar mandi.
[Tamat]