0
Home  ›  Chapter  ›  The Aktor

Bab 11 – Coba Lagi🔞

Bab 11 – Coba Lagi🔞-1

David mendekap erat-erat tubuh istrinya yang tak pernah ia temani di saat-saat terberatnya ini dengan begitu banyak rasa sesal. Pertama kali setelah sekian lama David yang belum bisa menyelesaikan semua masalahnya sedikitpun ini merasa begitu tenang dan nyaman saat berpelukan dengan Stela. David merasa bebannya hilang begitu saja, harinya yang terasa begitu penat belakangan ini seketika terasa lebih baik saat ia memeluk Stela.

“Kamu jangan sedih terus, gak usah percaya gosip. Semuanya cuma gimmik buat pansos doang. Jangan di percaya, aku tetep pulang ke rumah. Pulang ke kamu,” ucap David dengan suaranya yang dibuat setegas mungkin agar Stela tidak terlena akan kebaikannya.

Stela tersenyum lalu mengangguk sambil mengusap airmatanya. Stela semakin yakin David memang jodohnya, memang David pria yang dipilihkan Tuhan untuknya. Mungkin David masih sedikit ketus dan kaku, tapi Stela tau lama kelamaan David akan baik dan menyayanginya juga sebagaimana mestinya.

“Aku gak bisa publish hubungan kita dulu…”

“Aku mengerti, tidak masalah. Aku akan bersembunyi dan menunggumu pulang,” sela Stela yang paham posisinya dan ingin mensuport apapun yang sedang di kerjakan suaminya.

David kembali memeluk Stela. “Besok aku bakal jarang pulang,” ucap David lalu mengeratkan pelukannya sementara Stela langsung mengangguk mendengar ucapan David. “Kalo kamu mau nemenin Mami keluar, ngajar ngaji, pergi ke pasar gapapa,” lanjut David yang teringat jika ia sekarang wali dari Stela dan sebelum Stela repot terus meminta ijin padanya David langsung memberinya ijin.

Pertama kalinya David menghabiskan waktu bersama Stela di rumah. Makan bersama sambil mengobrol dan menonton TV sampai ketiduran. David juga meminta Stela untuk tidak tidur di bawah lagi. David merasa jauh lebih nyaman saat bersama Stela. Benar-benar nyaman.

David yang beberapa waktu belakangan sering ditemani Kinan yang hampir selalu mencari celah untuk bersama dengannya, membuatnya merasa begitu merindukan rumah. Suasana rumah yang hangat dan nyaman bahkan kehadiran Stela juga tak membuatnya terganggu lagi. Stela cukup banyak membantu di rumahnya, terutama Maminya jadi punya teman yang membuat David merasa senang.

“Mas balik ke tempat syuting lagi kapan?” tanya Stela setelah selesai mencuci piring dan merapikan dapur bersama mertuanya.

“Besok,” jawab David sambil menepuk tempat tidur di sebelahnya.

Stela tersenyum lalu duduk disamping David. “Mas capek gak? Pengen di pijit gak?” tawar Stela lembut sambil menutup mulutnya yang menguap.

“Kamu yang capek kayaknya,” ucap David dengan senyum mengejeknya.

Stela tersenyum malu lalu bangun dan pergi ke kamar mandi untuk sikat gigi, cuci muka dan berwudu sebelum tidur. Stela mengambil daster baru di lemari lalu bersiap tidur bersama David. David yang semula menonton TV jadi teralihkan pada Stela memandanginya yang sibuk bersiap-siap tidur. Memandangi Stela yang memakai lotion dan menyisir rambut panjangnya yang bergelombang lalu kembali mengepangnya.

“Kenapa di kepang?” tanya David yang memperhatikan Stela dari tadi.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

“Biar Mas gak ke ganggu sama rambutku,” jawab Stela lalu mendekat dan tiduran di samping David.

David terdiam mendengar jawaban Stela. Tak berselang lama Stela hanya diam disampingnya dan terlihat sudah begitu nyenyak dalam tidurnya. Wajahnya terlihat begitu damai, tidak ada juga tingkah caper dan usaha-usaha menggoda David di tempat tidur.

“Stela…” panggil David sedikit berbisik.

Stela tak menyaut, David mulai berpikir jika Stela benar-benar sudah terlelap.

“Stela aku pengen ngulangin lagi yang waktu itu, aku pengen ngelakuin itu lebih lembut. Biar kamu terbiasa, biar gak trauma,” lirih David lalu menghela nafas.

Stela membuka matanya lalu menghela nafas dan kembali menguap. “Mas, Mas mau minta jatah?” tanya Stela lembut.

“Loh kamu belum tidur?!” kaget David lalu langsung memalingkan wajahnya.

Stela tersenyum lalu bangun. “Merem doang, berusaha tidur,” jawab Stela lembut.

“A-aku gak bermaksud minta jatah…” David berusaha mengelak dengan malu-malu kucing dan wajah yang mulai bersemu.

Stela mengangguk paham melihat David yang merasa tersudut dan tidak nyaman. “Aku bisa tidur di bawah kalo Mas gak nyaman,” ucap Stela pengertian.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

“Gak! M-maksudku gapapa kamu tidur disini, a-aku…aku cuma…argh! Maksudku, aku cuma mau memperbaiki pengalamanmu kemarin sama aku. Ini juga yang pertama buat aku. Tapi kayaknya aku ngasih kamu pengalaman yang buruk…”

Stela terdiam sedikit melamun teringat pada surat tugas dari petugas bank yang mengecek rumahnya setelah sebagai jaminan. Stela jadi merasa khawatir jika rumahnya benar-benar di sita dan ia tak bisa melunasi. Di tambah juga dengan posisinya sekarang ia jadi merasa harus bisa bersikap baik dan memenuhi kewajibannya sebagai istri agar kondisinya tidak makin buruk.

“Mas mau coba lagi?” tawar Stela sambil menatap David yang tiduran setelah alasannya cukup lama tak mendapat tanggapan.

David terdiam menatap Stela yang ada disampingnya. David ingin jual mahal, tapi mau kapan lagi ia bisa menjamah istrinya. Besok ia sudah harus syuting lagi, bertemu Stela dalam bulan ini juga sepertinya akan sangat jarang.

Akhirnya setelah mempertimbangkannya David mengangguk. Stela tersenyum lalu mematikan lampu dan menggantinya dengan lempu tidur yang lebih remang-remang sementara Dimas melepas atasannya.

“A-aku sedikit takut, tapi tidak apa-apa. Tolong pelan-pelan…” lirih Stela yang kembali naik ke tempat tidur.

David mengangguk pelan lalu langsung melumat bibir Stela dengan lembut. Stela tak berani membalas apa yang di lakukan David, Stela masih belum terbiasa. Namun ia cukup pasrah dengan apa yang di lakukan David padanya.

“Masih takut?” tanya David sambil memeluk Stela dengan benang saliva tipis yang masih menghubungkannya.

Stela mengangguk pelan. “Gapapa Mas…” lirih Stela lalu memejamkan matanya kembali sambil meletakkan tangannya di bahu David.

David memandang Stela sejenak sebelum kembali melumat bibirnya dan perlahan melepaskan daster yang ia kenakan. Tidak ada paksaan dan ketakutan seperti sebelumnya meskipun Stela juga masih begitu kaku. David melepaskan lumatannya lalu mengecup kening dan pipi Stela dengan lembut sebelum keduanya sama-sama membaca niat jimak[1].

David mulai mengecup dan menghisap leher stela dengan lembut. Aroma wangi dan manis yang kembut berpadu dengan hangatnya suhu tubuh Stela yang menggoda indra penciuman David. Belum pernah David merasakan ini sebelumnya. Baru kali ini pula David merasakan sensasi ini masuk ke indranya dan membuatnya merasa tergoda juga nyaman disaat bersamaan.

David mulai meraba punggung Stela sembari menciumi dadanya hingga ia bertengger di gumpalan empuk yang selalu di tutupi Stela dengan begitu rapat selama ini di balik pakaiannya yang begitu syari. Begitu David berhasil melepaskan bra yang digunakan Stela ia mulai memandangi tubuh indah wanita yang sudah menjadi istrinya itu.

David begitu mengagumi Stela juga tubuh indahnya meskipun pencahayaan di kamarnya cukup remang-remang. Namun rasanya itu sudah jauh lebih cukup bagi David untuk mengagumi tubuh Stela. Dadanya yang sintal, lehernya yang jenjang, pinggangnya yang ramping, serta surai anggun yang hanya bisa dilihat dan dinikmati oleh David seorang setelah sekian lama selalu di sembunyikan dan di tutup rapat-rapat dibalik pakaian syari’ yang Stela gunakan.

“Kamu cantik…Stela cantik…” lirih David memuji Stela lalu membenamkan wajahnya pada tengkuk Stela untuk memberikan sedikit tanda kepemilikannya.

“Ahh…Mashh…” [Next]

Bab 11 – Coba Lagi🔞-2



[1] Niat berhubungan suami istri dalam Islam.

15
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share