Stela
merasa jauh lebih baik dan ceria setelah menikmati masakan yang ia buat bersama
mertuanya. Stela juga makin ceria setelah mertuanya juga membelikannya ice
cream dan juga haidnya yang sudah selesai. Stela jadi tak sabar untuk
segera solat dan kembali mengadu pada Allah seperti malam-malam biasanya saat
ia sedih dan butuh kekuatan.
“Nah kalo
ini sambel matah kesukaan Papi. Kalo udah di bikinin ini sama nanti di gorengin
ayam. Behhh udah deh Papi bisa ngabisin nasi,” ucap Indah yang tengah
menyiapkan sambel matah kesukaan suaminya.
Stela
tersenyum ikut senang mendengar ucapan mertuanya yang begitu ceria. Stela jadi
berharap suatu saat nanti ia bisa semesra dan seromantis itu dengan David.
“Nanti
Stela aja yang goreng ayamnya Mi,” ucap Stela menawarkan diri untuk membantu
mertuanya setelah beres mencuci piring.
“Gak usah,
kamu mandi aja. Tadi katanya mau mandi besar,” ucap Indah pengertian.
Stela
tersenyum sungkan lalu mengangguk dan berjalan ke kamar David untuk bersiap
mandi.
“Nanti
habis mandi temenin Mami nganter makanan ke rumah Bu Ecin ya,” pinta Indah
sedikit berteriak.
“Iya Mi,”
jawab Stela lalu masuk ke kamar David.
Stela
langsung mandi agar bisa selesai bersamaan dengan mertuanya yang selesai
memasak dan masih sempat solat Dzuhur juga. Stela sudah membayangkan betapa
menyenangkannya ia yang sudah lama tidak bepergian jadi sering diajak bepergian
oleh mertuanya. Di tambah mertuanya yang begitu menyayanginya. Makin bahagialah
Stela.
“Stela…”
panggil Indah setelah selesai memasak sambil mengetuk pintu kamar David.
“I-iya Mi…”
saut Stela yang baru selesai solat.
“Mau pinjem
hair dryer gak?” tawar Indah yang melihat handuk di kepala Stela.
Tapi belum
Stela menjawab, tiba-tiba suara mobil milik David terdengar. Tak berapa lama
David juga sudah langsung masuk dengan kesal dan terlihat emosi yang begitu
menggebu-gebu.
“Kok tumben
udah pul…”
“Mami
keluar!” usir David yang langsung mendorong pelan Maminya agar meninggalkan
kamarnya.
Belum David
menjawab pertanyaan Indah ia sudah langsung menutup pintunya dan menguncinya
dari dalam.
“M-Mas…”
lirih Stela begitu ketakutan melihat David yang emosi sambil memegangi handuk
basahnya.
David
langsung mendekat dan meraih tengkuk Stela lalu melumat bibirnya secara paksa.
Nafas David begitu menderu sementara Stela gemetar ketakutan karena David yang
tiba-tiba pulang dan langsung menciumnya dengan begitu kasar.
“M-Ma-Mas…”
tahan Stela ketika David hendak menciumnya kembali.
0 comments