0
Home  ›  Chapter  ›  My Lover

Bab 35 – Baju dari Mama 🔞🔐

Pov Beni :

Rapat lagi seru-serunya, tiba-tiba Aya kirim foto baju baru. Gila, ya jelas pilih pulang lah aku. Bodo amat aku mau di berhentikan dari kampus, toh aku masih punya banyak bisnis. Kalau hanya untuk menghidupi Aya dan keinginannya sudah lebih dari cukup.

“Pak Beni… ini sudah teguran kedua kalinya…”

“Lalu apa? Yang pertama dia menghajar wanita di depan publik, lalu yang kedua dia menggoda istriku. Salahku dimana? Lagi pula ini sudah di luar kampus juga masalahnya. Semua masalah dari awal adalah ranah pribadi. Sudah! Aku tidak mau membahas ini lagi, kalau mau mengeluarkanku silahkan. Terserah!” selaku sembari berdiri dan bicara dengan lantang dan tegas sebelum aku keluar ruangan.

Aku tidak bisa berlama-lama disini. Aku tidak mau melewatkan kesempatan melihat Aya dengan baju barunya. Aku dengar beberapa orang berbisik soal sikap tegasku yang kelewat garang. Ah…sebenarnya aku juga tidak mau sekeras ini kalau bukan karena sudah tidak tahan dengan Aya. Bisa gila aku bila tidak segera menikmati istriku itu.

Sudah lah biar saja ini jadi urusan belakangan. Pokoknya yang utama sekarang pulang dulu. Menyelesaikan urusan dengan Aya, yang lain menyusul!

“Adek!” panggilku begitu sampai rumah dan langsung masuk kamar.

Aya menaikkan alisnya sembari menggulung dirinya di balik selimut, bersembunyi dariku sambil meringis.

“Bersih-bersih dulu! Huby dari luar kotor!” perintahnya yang terdengar sangat menggemaskan.

Aku mendekat lalu mengecup keningnya. Bahunya terlihat polos. Jelas ini akan menyenangkan.

“Iya, tunggu sebentar,” ucapku lalu menuruti permintaannya.

Aya tersenyum sambil cekikikan kecil. “Adek malu kalo Om Beni liat aku pakek baju ini,” celetuknya.

“Ih manggilnya Om Beni lagi!” komplainku. “Ini harus di hukum berat nih kalo kayak gini!” seruku yang membuat Aya tertawa.

“Apaan sekarang aku di hukum mulu kegiatannya…” keluh Aya sebelum aku menerjang tubuhnya dan melumat bibir manisnya.

Wajahnya sudah langsung memerah setelah aku melepaskan lumatanku. Matanya menatapku sayu, aku selalu suka pemandangan ini, Aya selalu menggoda di mataku.

“Kamu mau ambil cuti kuliah gak?” tanyaku sembari bangun untuk melepaskan pakaian yang menutupi tubuhku.

Aya mengangguk pelan. “Aya gak ngerti cara urusnya, pengennya fokus sama kita aja…” jawab Aya sembari memandangiku yang sedang membuka baju.

“Nanti biar ku urus…” Aya mengangguk lalu pasrah membiarkanku membuka selimut yang menggulung tubuh moleknya.

Oh benar-benar tidak ada yang lebih indah dan memanjakan mataku selain Aya dengan baju dinas barunya. Aya memakai daster saja sudah indah tak karu-karuan, apa lagi ia sengaja tampil menggoda untukku seperti ini. Aya benar-benar paham cara menyenangkan hatiku, sepertinya ia perlu banyak mengobrol dengan Mama. [Next]

Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share