Bab 27 – 17 Laporan
Pihak Angela dan para korban
yang lain merasa kesal dengan putusan hakim yang memberi waktu untuk membuat
pledoi. Padahal rasanya hari itu juga bisa ketok palu dan memutuskan siapa yang
salah dan mungkin Abror bisa lepas dari tuduhan yang ia terima.
Tapi rasanya Dewi Fortuna
masih memihak pada pihak Angela dan para korban yang mau speak up kemarin.
Perlahan-lahan satu persatu korban lainnya ikut melapor. Baik santri putra
maupun putri melapor dengan tuntutan yang sama, sebanyak 17 laporan di
layangkan pada pak kyai Ibnu Dendy. Tak hanya itu saja ada pula yang ikut
melaporkan ibu nyai Syaroh karena ikut andil dalam tiap kasus pencabulan yang
di lakukan suaminya.
Tak cukup sampai di situ,
kasus yang melebar hingga kemana-mana ini juga langsung menjadi perhatian
publik secara serius. Semua orang menunggu update beritanya. Tentu saja ini
menjadi ladang hijau bagi para pewarta berita baik berita konvensional maupun
online. Mereka jadi ikut mengawal kasus ini karena antusiasme masyarakat yang
begitu tinggi terhadap kasus pencabulan yang di lakukan pak kyai.
Pak kyai yang sudah melalang
buana dan kerap di undang sana-sini oleh artis-artis kenamaan itu mulai di
bongkar pula keburukannya oleh para artis. Baik ART atau kerabat dekat si artis
yang pernah bersentuhan dengan pak kyai dan dapat pelecehan seksual seperti cat
calling atau di colek-colek mulai speak up dan langsung di goreng oleh media
infotainment.
Sekarang media infotainment
dan berita nasional benar-benar mengoroti kasus pak kyai yang sudah mencabuli
total 21 anak di bawah umur. Tak hanya itu lama kelamaan mulai bermunculan
orang-orang yang baru memiliki keberanian untuk speak up soal kekerasan seksual
yang ia alami di seluruh penjuru negeri.
Mulai dari pesantren, boarding
school, sekolah umum, SMK, SMA, MA, MTs, SD sampai TK. Semua mulai melaporkan
tiap tindak kekerasan seksual yang mereka alami akibat oknum-oknum nakal yang
mengatasnamakan guru sebagai tameng atas perbuatan bejatnya. Semua di bongkar
satu per satu namun pasti dan rutin tiap hari ada isu-isu baru seputar
kekerasan sex. Hingga kasus ini menjadi pengawasan nasional sebagai kejahatan
luar biasa karena korban yang begitu banyak.
"...negara perlu segera
mengesahkan RUU PKS!..." ucap presiden menutup pidatonya dengan berapi-api
menahan emosinya di depan kamera.
"...terdakwa saudara
Abror kami tetapkan tidak bersalah atas kasus pemerkosaan terhadap saudari
Angela Sari... " putusan hakim yang melepaskan Abror dari tuduhan dan
status ya sebagai tersangka.
●●●
Angela dan keluarga Aji tak
lagi mencari kabar soal pak kyai dan bu nyai setelah kasus selesai dan mereka
mendapat hukuman setimpal dengan apa yang mereka perbuat. Nama Angela juga
sudah kembali pulih meskipun tetap ada orang-orang yang membencinya dan masih
membela pak kyai setelah semua kasusnya terbongkar.
Sekolah tempat Angela, Ahmad
dan Alif dulu sekolah juga sudah menawarkan Angela untuk kembali lagi. Tapi
Angela tidak mau lagi sekolah di sana. Abror juga menawarkan Angela untuk
kembali TPA bersama di masjid langsung di tolak Angela. Masjid menjadi tempat
yang mengerikan bagi Angela berkat pak kyai yang mencabulinya.
Burhan mendapat penghargaan
sebagai pengacara terbaik tahun ini karena menolong Angela juga 20 korban
lainnya tanpa di bayar. Rasanya kasus Angela ini juga sudah langsung
memperbaiki namanya di mata masyarakat awam sejak ia bisa memenangkan kasus
korupsi Wulan dan hanya di kenai hukuman 10 tahun penjara yang membuatnya di
nilai sebagai pengacara kotor. Sekarang namanya sudah bersih dan pulih kembali
bahkan jauh lebih bersinar dari sebelumnya.
Alif dan Ahmad juga mendapat
penghargaan sebagai duta anti kekerasan pada perempuan dan anak karena
keberaniannya bersaksi yang menjadi pendobrak ketakutan para korban lainnya
hingga mau mengungkapkan kekerasan seksual yang sudah di alami. Alif dan Ahmad
di nilai membawa perubahan baru bagi generasinya sebagai generasi yang anti
terhadap kekerasan terhadap anak dan perempuan.
Angela sendiri perlahan-lahan
mulai menata kehidupannya lagi setelah ia pulih dari luka-luka fisik yang di
alaminya. Angela di bantu keluarga Nana juga Burhan memulai dengan sekolah home
schooling lagi. Angela juga rutin pergi ke psikolog anak untuk mengobati
mentalnya di temani Nana yang selalu sabar dan telaten merawatnya.
"Angela mau ketemu mama
gak? " tanya Burhan yang masih saja setia menjadi kuasa hukum Wulan.
Angela terdiam sejenak lalu
menundukkan pandangannya. Angela memperhitungkan dan memikirkan semuanya
sendiri, lalu menggeleng. "Aku belum pengen... " tolak Angela sambil
tersenyum sungkan.
Burhan tersenyum mendengar
jawaban Angela yang menolaknya untuk kesekian kalinya. Bahkan di libur tahun
baru seperti sekarang Angela juga menolak untuk menemui Wulan.
"Angela masih merasa
tidak utuh, masih merasa kotor... " ucap Nana menjelaskan kondisi Angela
pada Burhan sambil mengantarnya keluar.
Burhan mengangguk paham dengan
kondisi Angela yang bisa ia pahami. "Tidak masalah, nanti lama-lama Angela
pasti bisa bangkit lagi seperti dulu... " Burhan optimis.
"Aamiin... Insyaallah
bisa... " saut Nana.
●●●
Abror merapikan semua
barang-barangnya dari kamar takmir di masjid. Sebentar lagi ia harus pergi
dengan travel yang sudah ia pesan. Amanah untuk menyelesaikan pengabdiannya
sudah ia tuntaskan. Tidak ada lagi tugasnya yang belum terselesaikan.
Abror sudah melalui bahkan
sesuatu yang lebih dari apa yang seharusnya ia kerjakan. Bahkan Abror juga
sudah membersihkan nama baiknya atas tuduhan yang ia terima. Sekarang ia harus
pulang, bekerja untuk menyambung hidup bersama adiknya yang baru masuk STM.
"Bu... Abror pulang...
" gumam Abror lalu pergi meninggal tempatnya melakukan pengabdian.
Sepanjang jalan Abror hanya
diam dan menyimpan tangisnya sendiri. Kecewa terhadap pak kyai dan bu nyai,
rasa bersalah karena tidak bisa 100% menjaga murid-murid TPA yang ia ajar,
menerima tuduhan atas perbuatan bejat yang ia terima. Rasanya bagai mimpi Abror
bisa melaluinya hingga selesai.
Perjalanan jauh ia tempuh,
setelah naik travel ia masih harus naik ojek untuk sampai ke rumahnya. Perasaan
Abror sudah begitu campur aduk ketika motor Supra X yang ia tumpangi melewati
gapura perbatasan desanya. Antara lega, menyesal, bersalah, marah, sedih
berpadu menjadi satu.
"Mas mau nyekar ibuk
dulu... " pamit Abror setelah mandi pada budenya yang selama ini mengurus
adiknya selama ia tidak di rumah.
Abror menyusuri jalan pematang
menuju pemakaman yang ada di tengah sawah, di bawah pohon beringin dan kamboja
besar.
"Ibuk... Abror sudah
pulang buk... Aku tidak memperkosa siapapun... Aku hanya di fitnah bu... "
ucap Abror menjelaskan di depan makam ibunya sambil menangis.
Hujan mulai turun dan Abror
masih diam memandangi nisan ibunya setelah puas menceritakan semuanya.
"Mas, ayo pulang... Bentar lagi pengajian... " ucap Hayati bunga desa yang lama menyimpan rasa pada Abror, datang menjemputnya dengan payung dalam genggamannya. [Next]