0
Home  ›  Chapter  ›  Sister Complex

Bab 19 – Angela Memfitnah

Bab 19 – Angela Memfitnah-1

Angela berangkat seperti biasanya dengan berjalan kaki, Angela belum bisa naik sepeda sendiri. Angela langsung duduk manis sambil berdoa dan bernyanyi dengan teman-teman yang lain di TPA. Angela senang pak kyai tidak ikut nimbrung ke TPAnya. Rasanya juga tidak ada mahasiswa atau tamu yang di ajak berkeliling lagi seperti kemarin.

Angela juga sudah menyusun rencana untuk cepat-cepat pulang tanpa menoleh-noleh lagi begitu sudah di ijinkan untuk pulang. Angela bahkan langsung memasukkan buku dan alat tulisnya begitu selesai di gunakan. Bahkan Angela juga langsung memasukkan jatah jajanannya dari tempat ngajinya agar ia bisa cepat membaca iqro atau yang lainnya. Angela tidak mau membuang waktu. Apalagi ia sendirian.

"Angela... " terdengar suara pak kyai yang mendekati Angela.

Angela kaget bukan main ketika pak kyai sudah ada di sampingnya. Pak kyai langsung menarik tangan Angela dan bersiap membawanya pergi. Tapi Angela langsung meronta dan berlari pulang sambil menenteng tasnya. Bahkan saking takutnya Angela sampai menenteng sandalnya dan tak sempat mengenakannya juga.

Angela berlari sekuat yang ia bisa. Angela tidak mau kecolongan dan di pegang-pegang lagi seperti kemarin. Angela tidak suka pak kyai menyentuh tubuhnya dan memaksanya agar mau di pangku. Angela risih sekali. Bahkan bila ingat brewok pak kyai dan bau nafasnya setelah merokok yang begitu khas saja sudah membuat Angela bergidik jijik.

Tapi di tengah perjalanan dan merasa sudah cukup jauh dari masjid Angela menoleh kebelakang. Tidak ada yang mengejarnya. Angela bernafas lega, lalu memakai sandal dan tasnya. Angela takut kalau Nana atau Aji akan memarahinya karena membolos. Apalagi Nana senang bila ia bisa mengaji. Angela juga berpikir kalau akan sangat keren bila ia bisa memamerkan kemampuannya mengaji seperti Alif di depan mamanya nanti.

Angela menghela nafas lalu kembali melanjutkan perjalanannya pulang. Angela ragu dan takut pulang. Tapi Angela lebih takut lagi kalau ia harus kembali ke masjid dan bertemu dengan pak kyai yang suka menggerayangi tubuhnya.

Dahlah gapapa, mama Nana baik ga kayak mbak Ica... Batin Angela menguatkan hatinya.

Sesampai di rumah, Nana tidak ada di sana. Hanya ada Alif yang baru selesai mandi dan tengah mengeringkan rambutnya sambil menonton TV. Aji belum pulang kerja, Ahmad apa lagi.

"Angela kok udah pulang? " tanya Alif menyambut kedatangan Angela.

Angela mengangguk lalu menutup pintu dan buru-buru berlari ke kamarnya lalu menutup pintu kamarnya juga. Alif heran dan curiga pada Angela.

"Dek... Kakak masuk ya... " ucap Alif meminta izin sebelum membuka pintu kamar Angela.

Angela meringkuk di dalam selimutnya sambil memegangi kerudungnya yang belum ia lepaskan.

"Angela kenapa?" tanya Alif lembut sambil menghela nafas mendekati Angela.

"Pak kyai jahat... " ucap Angela yang rasanya sulit di percayai Alif. Apa lagi pak kyai bersikap begitu baik padanya, Alif bisa mengaji dan bertilawah juga karena kesabaran pak kyai dalam mengajarinya.

Alif diam lalu mengangguk, menahan dirinya untuk membela pak kyai sebelum mendengar cerita Angela secara utuh.

Baca juga 29. Vol. 3 : Chapter 12

"Pak kyai... Dia pegang-pegang aku, badanku, dia paksa buat pangku aku... Aku tidak suka tapi dia paksa aku... " ucap Angela sambil menunjuk mana saja tubuhnya yang pernah di sentuh pak kyai.

Alif membelalakkan matanya lalu menggeleng tak percaya pada Angela. "Gak mungkin pak kyai kayak gitu, dia itu orang baik Angela..." Alif mencoba untuk meyakinkan Angela.

Angela langsung menggeleng. "Aku takut sama dia... " lirih Angela dengan suara bergetar.

Alif langsung keluar dari kamar Angela. Alif menganggap bila Angela adalah seorang pembohong dan apa yang di sampaikannya hanya bualan, omong kosong belaka. Angela tukang fitnah, pikif Alif. Alif tak mau mempercayai Angela. Apapun alasannya Alif tak peduli.

●●●

"Angela tadi pulang cepat? " tanya Nana setelah dapat laporan dari Alif.

Angela mengangguk dan sudah pasrah saja bila Nana akan memarahinya.

"Kenapa? " tanya Nana lembut.

Angela menundukkan pandangannya ragu untuk menceritakan pada Nana. "Aku... Tidak suka pak kyai... " ucap Angela pelana lalu menutup buku prnya.

"Kenapa? Pak kyai kan baik... " ucap Nana membujuk Angela.

Angela mengerutkan keningnya ragu untuk cerita pada Nana. "Dia peg... "

"Assalamualaikum... " salam seorang tamu yang mengalihkan perhatian Angela dan Nana.

"Waalaikum salam... " Aji langsung keluar untuk melihat siapa yang datang. "Ada apa? " tanya Aji sambil mempersilahkan tamunya masuk.

Baca juga 28. Vol.3 : Chapter 11

"Angela ada? " tanya Burhan mencari Angela.

Angela langsung yang semula ikut melihat siapa yang datang Angela langsung berlari masuk untuk sembunyi.

"Angela mana dek? " tanya Aji pada Ahmad yang ikut melihat siapa tamu yang datang.

"Eh! Kamu kan yang ninggalin Jejela di sini! " pekik Ahmad lalu berlari masuk untuk bersembunyi.

Burhan hanya tersenyum melihat reaksi anak-anak Aji yang menyambutnya. Sepertinya memang benar pilihan Wulan untuk menitipkan Angela di sini. Ada anak-anak Aji yang sepertinya akur dengan Angela.

"Na, panggilin Angela ya... " pinta Aji pada Nana. Nana langsung mengangguk dan pergi ke  kamar Angela. "Mau minum? " tawar Aji sembari menunggu Angela keluar.

"Tidak usah repot-repot. Aku cuma sebentar... " tolak Burhan lalu duduk di ruang tamu.

"Ini Angela... " ucap Nana yang datang bersama Angela dan Ahmad.

"Halo Angela... " sapa Burhan yang hanya di angguki Angela. "Angela mau gak kalo nengokin mama di penjara? " tanya Burhan yang membuat Angela langsung tersenyum sumringah.

"Mau! " seru Angela tanpa pikir panjang.

"Kalo Angela mau, besok om jemput. Kita pergi nengokin mama, tapi cuma sebentar..." mendengar ucapan Burhan yang menawari kesempatan bertemu mamanya kembali membuat Angela benar-benar senang. Angela tak mau membuang-buang waktu lagi. "Besok pagi om kesini jemput Angela. Angela siap-siap ya, terus kita ketemu Mama sebentar... Nanti habis itu Angela ke sini lagi, bulan depannya lagi om kesini kita tengok mama lagi... Setiap bulan kayak gitu ya."

Angela tak bisa menyembunyikan rasa senangnya, akhirnya ia bisa bertemu mamanya lagi. Satu bulan hanya tiga puluh hari, dan Angela hanya butuh menunggu tiga puluh hari sekali untuk bertemu mamanya. Ini keajaiban!

"Jangan! Jejela jangan pergi! " ucap Ahmad melarang Angela pergi sambil pasang badan agar Angela tidak pergi.

"Adek... Jangan begitu... Angela perlu ketemu mamanya juga sebentar... " ucap Nana memberi pengertian pada Ahmad.

"Tidak boleh! " Ahmad langsung menghentakkan kakinya sambil berteriak agar tidak terlihat sedih. "Kalo Jejela di jemput nanti Jejela tidak di sini lagi! " tolak Ahmad sambil merentangkan tangannya agar Angela tidak pergi.

"Angela nanti tetap pulang ke sini dek... " ucap Burhan memberi pengertian pada Ahmad yang takut Angela di ambil.

Alif hanya menatap Ahmad yang sibuk sendiri untuk mempertahankan Angela. Alif sendiri sudah ikhlas dan tidak masalah kalau Angela pergi. Malah Alif berfikir lebih baik Angela pergi daripada memfitnah pak kyai kesayangannya. [Next]

Bab 19 – Angela Memfitnah-2


31
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share