Bab 16 – Kostum Serigala
Angela dan Alif jadi berangkat
terlalu pagi karena Ahmad terlalu bersemangat unyuk pergi ke sekolah. Bahkan
begitu sampai di sekolah satpam baru membuka pintu tiap kelas, TK kelas Ahmad
juga masih di tutup. Aji yang mengantar juga sudah bilang berkali-kali kalau
berangkat dari rumah ke sekolah yang hanya berjarak sepuluh menit itu terlalu
pagi kalau berangkat jam lima tiga puluh dari rumah.
"Kalo masih di rumah
masih bisa makan bakwan jagung hangat bikinan mama..." ucap Alif sambil
menonton TV di mobil sementara papanya pergi membeli gorengan di warung dekat
sekolah.
"Nanti terlambat kalo
lama-lama di rumah... " ucap Ahmad membela diri.
Angela hanya diam sambil
menghela nafas, Angela masih terbayang nasi uduk hangat yang di belikan Nana
untuk sarapan tadi dan belum sempat ia habiskan sampai bersih. Angela terbayang
perkedelnya yang masih setengah dan krupuk udangnya.
Alif juga masih terbayang
sarapannya di tambah kamar mandi karena sekarang ia mules dan tidak bisa BAB kalau
tidak di rumah. Alif sama lesunya dengan Angela yang masih membayangkan rumah.
Apa lagi masih ada banyak waktu sebelum masuk jam setengah delapan dan masih
banyak orang waktu luang yang bisa di habiskan di rumah.
"Papa beli gorengan
nih... " ucap Aji lalu memberikan plastik gorengan pada Alif dan Angela.
Alif menggeleng sambil
memegangi perutnya yang mulas. Angela juga sungkan kalau mengambil gorengan
yang di belikan Aji.
"Aku mules... " ucap
Alif pada Aji.
"Kita cari pom bensin ya?
" tawar Aji yang di tolak Alif. Tak habis akal Aji langsung mencari sabun
yang biasanya di siapkan istrinya bersama peralatan mandi lainnya. "Yaudah
di sekolah aja, papa tungguin... " ucap Aji lalu mengajak Alif turun dan
menggunakan kamar mandi guru untuk BAB.
Angela dan Ahmad hanya diam di
mobil sambil menonton acara yang di putar Alif tadi. Ahmad sesekali melihat ke
sekolah, sampai tiba-tiba ada breaking news. Ahmad dengan sigap langsung
mengganti acara yang tengah mereka tonton.
"Jangan tonton berita,
nanti Jejela sedih... " jelas Ahmad lalu memutar Ben 10 agar tidak ada
berita yang masuk.
Angela mengangguk lalu
tersenyum. Ahmad sangat memperhatikannya, sangat mempedulikannya bahkan pada
hal-hal yang terasa sensitif untuk Angela.
"Berita itu tidak bagus,
bagus Ben 10 dia bisa berubah jadi alien keren yang selamatkan orang banyak...
" Ahmad berusaha mengalihkan perhatian Angela. Ahmad tidak mau Angela
sedih, menangis, dan tidak ceria lagi seperti dulu saat melihat berita di rumah
makan Padang.
"Iya... " jawab
Angela lembut.
"Kita tunggu sekolah buka
aja dulu ya... " Ahmad kembali berusaha membuat Angela nyaman menunggu.
●●●
Setelah masuk ternyata kostum
yang di janjikan bu guru datang terlambat. Ahmad sedih, tapi ia tetap menunggu
sampai pulang sekolah nanti. Apalagi bu guru bilang kalau kostumnya yang paling
susah di cari. Ahmad makin tidak sabar menunggu kostum serigalanya.
Ahmad juga tidak pergi ke
kelas Angela hari ini karena tak mau kehilangan sedetikpun momen kedatangan
kostumnya. Ahmad khawatir kalau ia pergi, kostumnya akan datang dan kalau ia
tidak ada kostumnya nanti akan hilang. Jadi Ahmad harus selalu siap.
"Semuanya dah dapat
kostumnya, nanti di coba di rumah. Di bantu papa mama, ayah ibu, orang dewasa
biar kostumnya tidak rusak. Paham semuanya? " ucap bu guru sebelum menutup
kelas.
Ahmad mengangguk paham dengan
ekspresi serius. Ahmad bertekad akan menjaga baik-baik kostumnya yang di
pinjami bu guru. Kostumnya yang susah di cari ini harus ia rawat sebaik
mungkin. Ahmad merasa punya tanggung jawab besar.
Ahmad langsung memasukkan
paper bag berisi kostumnya kedalam tas hingga tasnya menggembung besar dan jadi
berat karena barang bawaan Ahmad yang lainnya. Selesai sekolah Ahmad langsung
menunggu Angela keluar dan berjalan bersama ke mobil jemputannya.
"Ini ada kostumku, kata
bu guru ini susah sekali cariin kostumku. Jadi aku tidak boleh rusakin...
" ucap Ahmad pada Angela yang melihatnya memangku tasnya.
Angela mengangguk paham.
"Nanti aku mau coba di
rumah sama mamaku... " ucap Ahmad bangga.
"Aku nanti lihat ya...
" ucap Angela lembut yang makin membuat Ahmad makin tak sabar mencoba
kostumnya.
"Iya, Jejela boleh
lihat... " jawab Ahmad dengan sumringah.
Sesampainya di rumah, Ahmad
langsung heboh ingin segera mencoba kostumnya. Sementara Angela langsung ke
kamarnya setelah mengeluarkan kotak bekal dan botol minumnya juga ganti baju.
Angela yang mau makan siang juga menunda makan siangnya karena Ahmad masih
ribut dan tidak mau mendengar perintah Nana yang memintanya untuk cuci tangan
dulu.
Tapi begitu Nana membuka paper
bag dan mengeluarkan kostum Ahmad. Nana tertawa kecil, Angela bingung kenapa
Nana tertawa. Tapi begitu Ahmad yang sudah cuci tangan datang dan memakai
kostumnya Angela langsung paham.
Ahmad sama sekali tidak tampak
keren atau menyeramkan bahkan sangarpun tidak. Ahmad terlihat sangat imut
dengan kostumnya. Belum lagi di tambah karena ia berkulit putih dan sedikit
kemerahan karena berkeringat. Pipi cubby Ahmad juga jadi makin menambah kesan
imut dan menjauhkan kesan sangar dari serigala yang seharusnya.
"Aduh kok jadi begini
sih?!" Ahmad kecewa berat setelah menatap dirinya di depan cermin.
"Aduh!!! Aku tidak keren! Tidak mengerikan! Tidak sangar! " omel
Ahmad tiada henti pada kostumnya.
Hilang sudah ekspektasi Ahmad
soal menjadi werewolf. Padahal Ahmad sudah berlatih untuk menggeram dan
melolong dengan hebat. Ahmad kecewa ia malah terlihat imut. Belum lagi karena
mamanya memfotonya dan langsung mengirimkan ke papanya. Rasanya hilang sudah
harga diri Ahmad.
"Aku ini maunya jadi
werewolf kenapa jadi imut! " geram Ahmad yang membuat Angela menahan
tawanya.
Ahmad lucu sekali... Batin
Angela.
Sepanjang hari meskipun Ahmad
tidak suka dengan kostumnya ia tetap mengenakannya sambil berdiam diri rebahan
di karpet sambil menatap langit-langit rumahnya. Ahmad benar-benar bad mood.
Tapi Ahmad juga sadar ia tak bisa meluapkan kekecewaannya pada mama atau
Angela. Ini salah bu gurunya karena tidak tanya Ahmad mau jadi serigala yang
seperti apa.
Tapi baru Ahmad ingin
mengkomplain bu gurunya, Ahmad teringat pada temannya Jojo yang awalnya ikut
berperan jadi batal karena kostumnya tidak ada. Ahmad tidak mau kalau komplain
ia juga akan kehilangan perannya apalagi ia sudah latihan dan ingin unjuk gigi
di panggung.
"Jadi serigala pakek
kostum ini sudah bagus kok dek, adek jadi ga nyeremin nanti penontonnya suka.
Wah serigalanya imut, cakep sekali. Begitu, nanti jadi banyak yang suka sama
adek... " ucap Nana membesarkan hati Ahmad yang kecewa berat itu.
Angela yang mengintili Nana
untuk menyemangati Ahmad ikut mengangguk.
"Pasti bu guru sudah
berusaha biar adek kostumnya keren. Pasti ini kostum yang paling bagus! "
Nana berusaha meyakinkan Ahmad.
Ahmad menghela nafasnya lalu
memeluk Nana. "Iya aku tau ma, tapi aku pengennya yang lebih keren lagi...
" keluh Ahmad.
"Ahmad kalo pakek ini
jadi cakep sekali, aku suka... " puji Angela dengan lembut.
Ahmad berusaha menahan
senyumnya. Angela suka aku, aku cakep... Batin Ahmad yang tiba-tiba bangga
karena pujian Angela padanya.
●●●
"Aku kangen Angela. Kapan
ya Angela bisa ketemu aku... Jenguk aku gitu? " tanya Wulan pada Burhan
sambil memakan pasta yang di bawakan burhan untuknya.
"Nanti ku urus biar
Angela dapat ijin buat besuk kamu... " jawab Burhan dengan tenang.
Wulan langsung tersenyum
sumringah. "Terimakasih, sebentar saja tidak apa-apa. Aku mau ketemu
Angela sebentar... " ucap Wulan senang.
Burhan mengangguk lalu melihat kalender dan memperhitungkan sesuatu. "Biasanya libur Natal sama taun baru bisa... Nanti ku usahakan... " [Next]