0
Home  ›  Chapter  ›  My Lover

Bab 17 – Dedek Gemes 🔞🔐

Pov Irsyad :

Menyesal betul aku ikut ke kebun binatang begini. Aya juga tak mau mentraktir keluargaku sama sekali. Aku semakin yakin jika sifat buruknya semakin terlihat jelang pernikahan kami. Aya benar-benar berbeda tidak seperti Mas Adit yang mau mentraktir seluruh keluargaku.

Waduh! Pas banget lagi adek tingkat yang belakangan ini intens chating dan dekat denganku membuat status. Jelas sekali ini dia mengkode untuk ke kosnya, apa lagi beberapa waktu belakangan aku sudah mencicipinya. Jelas dia pasti merindukanku lagi. Hahaha memang bakat dia jadi lonte.

Ya mau bagaimana lagi namanya rejeki nomplok jelas tidak bisa ku tolak. Aku jelas memilih langsung tancap gas menuju kostan milik Tata daripada mengurusi keluargaku atau Aya yang jelas tak boleh ku sentuh sampai halal itu. Sorry to say ya… namanya kucing di kasih ikan jelas gak nolak.

Aku langsung tancap gas menuju kostan milik Tata tak lupa mengirim chat ke Aya. Masa bodo dengan Aya yang tidak membalas. Aku juga langsung mematikan ponselku begitu sampai di depan pintu kamar kost Tata.

“Mas Irsyad!” sambut Tata dengan ceria.

Pakaiannya sudah sexy bukan main. Aku sedikit kaget sebenarnya melihat ia yang menyambutku dengan lingerienya. Aku tak menyangka ia memiliki itu.

Aku langsung memeluk dan menciumnya dengan kasar. Lalu melepasnya sejenak untuk menutup pintu kamar kostnya dan menguncinya dari dalam. Tata langsung bersiap di tempat tidur menantiku yang sedang melucuti pakaianku.

Tak berselang lama tanpa membung waktu sedikitpun aku langsung menerjang tubuh sexynya. Menghisap putingnya dan meremas payudaranya yang montok itu sembari meraba kewanitaannya yang sudah basah.

Jelas aku tak mau membuang waktu lagi. Aku langsung memasukkan kejantanannku kedalam miliknya yang sudah begitu becek. Tata memekik pelan namun tak lama ia mulai mendesah nikmat keenakan dengan rudalku.

Suara desahnya juga terdengar begitu merdu dan menggoda yang membuatku makin bergairah. Aku terus bergerak mengejar kepuasanku seiring dengan desahannya yang terus memanggil namaku.

“Ahh…Mas…ahhh…” desahnya tiada henti sembari menggoyangkan pinggulnya dengan lihay.

Hebat sekali Tata ini dalam memuaskanku. Tak selang lama aku menembakkan semua spermaku di dalam rahimnya. Sebelum aku ambruk di sampingnya.

“Mas, pengen lagi…” rengek Tata dengan manja sembari menciumiku.

Binal betul cewek ini. Belum juga aku menjawab iya dia sudah mengulum kejantananku lalu memasukkannya kedalam lubangnya. Ia langsung menggoyangkan pinggulnya dengan begitu binal lalu mengarahkan tanganku untuk meremas dan bermain dengan payudaranya.

Tak berapa lama ia mencapai klimaksnya. Namun aku yang sudah kepalang tanggung karena sudah di buat bergairah lagi ini belum mencapai klimaksku. Jadi aku memintanya menungging dan melanjutkan kegiatan nikmatku.

“Anghhh…shhh…ahhh…Mashhh…ahhh…enakhhh…ahhh…” rengeknya sembari terus ku genjot dari belakang.

Miliknya terasa lebih sempit dan terus berdenyut-denyut seiring dengan hentakanku. Ia juga terus mendesah keenakan dan tak peduli sama sekali soal perjanjian kami di awal untuk keluar di luar. Aku juga bodo amat karena dia yang minta jadi aku terus membuang spermaku di dalam saja.

“Anghhh…ahhh…shhh….” Desahnya keenakan begitu mencapai klimaks bersamaan denganku.

Kami beristirahat sejenak setelah beberapa kali mencapai klimaks. Tata membersihkan tubuhnya sementara aku tidur sebentar setelah kelelahan.

***

Setelah merasa cukup beristirahat dan Tata yang sudah bersih lagi. Kami kembali kawin. Tata sebenarnya menolak tapi pakaian dan tingkahnya cukup menggodaku. Jadi gas tetap ku garap saja.

“Anghhh…mashhh…ahhh…ahhh…” desahnya ketika ku entot paksa meskipun tak selang lama ia kembali binal karena terlanjur menikmati rudalku dan nikmatnya di sembur peju.

Tata yang sudah lemas juga tetap mau menungging dan membiarkanku untuk menggunakan lubang kenikmatannya sepuasku. Aku benar-benar berniat untuk menggunakan segala kesempatanku untuk nakal sebelum menikah dengan Aya nanti.

Puas dengan Tata kali ini kami memutuskan untuk mandi bersama. Karena lapar dan belum sempat makan, kami memutuskan untuk pergi keluar.

“Eh ada party kampus sebelah! Mampir yuk sekalian!” ajaknya begitu melihat ada baliho besar berisi kegiatan party kali ini.

“Boleh ayo!” aku setuju dengan ajakannya dan langsung pergi ke tempat tersebut.

“Last Party FSRD ISI Surakarta”

Sip! Siapa tau ketemu anak dari fakultas tari. Duh jadi gak sabar buat cari gebetan baru lagi!

Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share