Bab 72 – Hak Asuh Vincent
Eve datang
menemui Bian. Rumah keluarga Griffin tampak lebih cerah, bahkan begitu masuk ke
ruang tengah ada meja minum teh kecil milik Hana dan beberapa mainan milik Gio
dan Vincent yang memang di letakkan disana. Semuanya berubah begitu signifikan
membuat Eve merasa berjarak dengan keluarga Griffin.
Bian keluar
dari kamarnya dan mendapati Eve yang datang ke rumahnya. Bian sedikit bingung
dan heran dengan kedatangan Eve yang begitu mendadak. Selain itu ia dan Anna
akan pergi ke rumah keluarga Seymour untuk menjemput anak-anak yang sedang piknik.
“Ada apa?
Aku tidak punya banyak waktu,” ucap Bian sembari menuruni tangga.
“Aku mau
hak asuh Vincent!” tegas Eve yang tiba-tiba meminta hak asuhnya atas Vincent
kembali.
Bian
tertawa pelan lalu geleng-geleng kepala pelan. “Dalam mimpimu,” cibir Bian lalu
menghela nafas.
“Loh ada
Mama Vin,” sapa Anna dengan hangat lalu buru-buru menuruni tangga.
Bian dan
Eve kompak menatap Anna lalu tepat ketika Anna hendak menyalimi Eve, Eve
langsung menamparnya dengan sekuat tenaga. Bian langsung mendekap Anna dan
melindunginya. Sementara Felix langsung menarik Eve menjauh sebelum ia tak
terkendali.
“Beraninya
kamu bikin anakku jadi pelayan!” bentak Eve penuh emosi pada Anna.
Anna
gemetar sebari menundukkan kepalanya dan terlihat begitu ketakutan dengan
kemarahan Eve yang tiba-tiba menyerangnya.
“Apa? Kapan
Vin jadi pelayan? Pelayan untuk siapa?” bentak Bian tak terima dengan tuduhan
Eve pada Anna.
Eve
menunjukkan status Lidia yang memperlihatkan Vincent berinisiatif mengambilkan
dot milik Hana juga respon Hana yang begitu menyayangi Vincent. Bian
geleng-geleng kepala heran dengan ucapan Eve dan tuduhan tak berdasarnya.
“Kamu
kenapa sih? Bagian mana yang terlihat seperti pelayan dalam vidio itu?” ucap
Bian heran.
“It-…”
“Ajukan
keberatanmu ke pengadilan, aku akan meladeni tuntutanmu!” sela Bian dengan
tegas lalu mendekap Anna dan membawanya pergi meninggalkan Eve.
Eve menarik
tangan Bian menahannya agar tidak pergi begitu saja meninggalkannya. Tapi Bian
menghempaskan tangan Eve dan tetap memilih pergi dari sana begitu saja. Eve tak
terima dengan sikap bian yang mengacuhkannya, Bian dan Anna juga langsung pergi
dan tak butuh waktu lama Eve mengejar Bian dan Anna.
***
Felix
mencoba menahan Eve, ia benar-benar kesal dengan sikap Eve yang semaunya
sendiri. Arogan dan tak pernah mau mengerti keadaan. Bian dan Anna masuk
kedalam rumah keluarga Seymour, Eve jelas di tahan dan tak di ijinkan masuk
karena memang tak memiliki janji atau undangan untuk datang sebelumnya.
“Eve! Mau
sampai kapan kamu jadi perusak?!” bentak Felix yang sudah lelah menghadapi
sikap kekanak-kanakan Eve.
“Perusak?
Aku?” Eve balik membentak dengan kesal pada Felix yang tak memihaknya.
“Apa lagi
kalo bukan perusak? Vincent pernah dateng ke rumah, kamu usir. Sekarang Vincent
bahagia sama keluarga barunya kamu juga gak terima? Kamu ini kenapa? Biarkan
anakmu bahagia dengan keluarganya yang baru. Berhentilah jadi perusak Eve!”
bentak Felix yang sudah begitu kacau dan bingung harus menahan Eve bagaimana lagi.
“Aku bukan
perusak! Aku cuma mau anakku lagi!” jerit Eve penuh emosi.
Bian
membiarkan Anna masuk dan memintanya menahan anak-anak di dalam. Tak berapa
lama sebuah mobil datang menjemput setelah Felix menelfon. Eve dibawa paksa dan
Felix membalas tatapan Bian dengan menundukkan kepalanya.
***
“Papa!”
sambut Gio dan Hana yang berlari ke arah Bian.
Bian masuk
lalu langsung diambilkan minum oleh Hana yang berjalan dengan hati-hati dan
pelan-pelan ke arahnya. Bian tertawa pelan mengingat omelan Eve hanya karena
Vincent mengambilkan dot susu milik Hana, sementara di kesehariannya gadis
kecil ini selalu ingin melayani semua orang.
“Hebatnya
anak Papa bisa ambilin minum,” ucap Bian sembari mengambil minuman yang Hana
bawakan untuknya.
Anna
mengambilkan ayam panggang untuk Bian lalu duduk di sampingnya. Bian menatap
Anna lalu menariknya untuk duduk di pangkuannya.
“Semuanya
baik-baik saja. Tidak usah khawatir,” ucap Bian lalu mendekap Anna dengan erat.
Vincent
melihat Anna yang duduk di pangkuan Bian dengan begitu mesra. Ketakutan Vincent
jika Anna bertengkar dengan Bian hilang begitu saja. Semua baik-baik saja dan
berbeda dari kehidupannya sebelumnya.
“Kakak Vin!
Ayo!” ajak Hana yang tak sabar menjadi Power Ranger pink.
Anna
menoleh ke arah suara Hana begitu pula dengan Bian. “Anak-anakku…”
Bian
mengecup kening Anna. “Gapapa, jangan khawatir. Semua baik-baik saja.”
***
Felix
memberikan laporannya pada pihak rumah sakit jika Eve kembali mengalami
kemunduran setelah masa penyembuhan mentalnya. Felix juga melaporkan kondisi
Eve pada Bian setelah Eve di isolasi dan resmi akan menjalani terapi secara
khusus.
“Aku ada
urusan sebentar…” pamit Felix yang mendadak pamit pergi setelah Eve masuk ruang
isolasinya.
Felix
teringat pada pertemuannya dengan Bian sebelum ia pergi menyusul Eve ke vilanya
dulu. Felix tak menyangka permintaan Bian untuk mengobati mental Eve membawanya
hingga sejauh ini. Menikah dan memiliki anak dengannya, jujur saja di hati
kecilnya Felix merasa malu sudah mengkhianati Bian. Tapi disisi lain ia juga
merasa lega karena Bian akhirnya bisa menikah dengan Anna.
“Bagaimana?”
tanya Bian yang sudah menunggu Felix di kafenya Le Petit Amore.
“Tuan
Muda…” Felix bersimpuh di hadapan Bian.
“Aku tidak
menuntut banyak hal, aku tidak marah. Tenanglah,” ucap Bian sembari menepuk
bahu Felix.
Felix
perlahan bangun lalu duduk di bangku yang berhadapan dengan Bian kembali. “Eve
sudah di tangani, sebelumnya emosinya sempat setabil, tapi belakangan ini
emosinya kembali sulit di kendalikan.”
Bian
mengangguk. “Bagaimana kabar adiknya Vin?” tanya Bian berbasa-basi.
“Winda,
baik. Tapi beberapa waktu ini kondisi mentalnya juga memburuk…”
Bian
kembali mengangguk mendengar cerita Felix. “Dulu Vin juga begitu.” Bian
menghela nafas lalu tersenyum. “Putraku yang malang dan lemah, terus di bentak
dan di pukul. Vin selalu menangis berlari ke arahku setiap aku pulang.”
Bian
mendongakkan kepalanya mengingat betapa kejamnya Eve dulu pada Vincent.
“Butuh
waktu lama sebelum Vin mengenal Gio, lalu mengenal Boni dan Anna sebelum
seperti sekarang. Kalau Eve tak bisa menjaga Winda, katakan padaku aku akan
menjaganya sementara waktu,” putus Bian lalu pergi dari kafenya.