0
Home  ›  BIANNA  ›  Chapter

Bab 42 – Bulan Madu

Beli Karya

Bab 42 – Bulan Madu-1

Anna menunggu Boni masuk kedalam kamarnya setelah rangkaian acara liburan keluarganya sekaligus bulan madunya. Boni masih asik mengobrol dengan saudaranya yang ikut liburan bersama kali ini. Lidia juga sudah keluar dari kamar Anna dan Boni akhirnya berbaur dengan keluarga Boni yang lain.

Anna memakai gaun malamnya yang sexy. Ia siap menyambut Boni dengan segala godaan yang ia miliki. Mempersiapkan dirinya untuk malam pertamanya sebagai pasangan suami istri dengan Boni.

“Sayang, maaf tadi obrolannya terlalu seru,” ucap Boni begitu memasuki kamar.

Anna tersenyum mendengar Boni dan kebiasaan Boni yang langsung masuk ke kamar mandi untuk cuci tangan dan cuci muka sebelum tidur. Anna sudah menunggunya dengan lingerie sexynya yang memamerkan tiap lekuk tubuhnya yang indah dan menggoda.

“Sudah kunci pintunya?” tanya Anna memastikan sembari menggerai rambutnya.

Boni memastikan pintunya sudah terkunci sekali lagi. Sampai akhirnya ia melihat Anna yang tampak begitu cantik dan menggoda sudah siap melayaninya malam ini.

“Aku ingin menangis lagi,” ucap Boni yang benar-benar terpesona pada Anna lalu langsung naik ketempat tidur dan menerjangnya.

“Kenapa?” tanya Anna lembut sembari mengalungkan tangannya di leher Boni.

“Gak nyangka kamu udah resmi jadi istriku, aku udah bisa nikmatin kamu,” jawab Boni yang membuat Anna tertawa senang mendengarnya.

Boni menciumi Anna dengan lembut, menciumi kening, pipi, tengkuk sebelum saling melumat dan beradu lidah dan bertukar saliva.

“Istriku…” lirih Boni yang mulai mengalihkan ciumannya ke leher Anna dan meninggalkan tanda kepemilikannya disana.

“Shh…ahh…”

***

Boni bangun lebih awal dari Anna pagi ini, perasaannya benar-benar bahagia dan berbunga-bunga setelah bercinta semalaman dengan Anna yang sudah sah menjadi istrinya. Anna yang masih terlelap juga tampak begitu tenang. Boni memang pernah melihat Anna tidur, tapi hari ini terasa berbeda.

“Sayang…” lirih Boni lembut sembari menciumi pipi Anna. “Istriku cantik sekali,” gumam Boni yang begitu terpesona pada Anna.

Anna tersenyum mendengar ucapan Boni lalu membuka matanya perlahan memandangi suaminya yang begitu sumringah dan bahagia.

“Pagi Suamiku,” sapa Anna lembut lalu mengecup bibir Boni dengan lembut.

Boni tersipu mendengar sapaan Anna yang memanggilnya ‘Suamiku’. Ini adalah hal yang sudah lama ia nantikan bisa tidur bersama Anna dan bangun dengan morning kiss yang menyambutnya.

“Punyamu bangun lagi,” ucap Anna yang merasakan kejantanan Boni yang mengenai pahanya.

“Ah! A-anu…i-itu…” Boni langsung panik dan gugup karen Anna tau ia selalu siap tempur di pagi hari uang langsung memunggungi istrinya.

Baca juga Epilog

Anna tertawa kecil melihat Boni yang kelabakan. “Tidak apa-apa, biar ku urus.” Anna mengulurkan tangannya untuk membelai kejantanan Boni dengan lembut. “Mau di puasin pakek apa?” bisik Anna sembari mengecup punggung Boni lembut.

***

Boni tak bisa menyembunyikan senyum bahagianya hari ini. Ia terus ingin bersama dengan Anna. Acara pagi ini masih berkumpul dengan keluarga. Jalan-jalan di pantai sembari menikmati es kelapa dan ikan bakar bersama.

“Mau udang gak?” tawar Anna saat Boni baru mulai vlognya.

Boni langsung mengangguk. “Istriku, honeymoon harusnya santai dia masih sibuk masak,” ucap Boni sambil menyoroti Anna yang sedang mengambilkan udang bakar untuknya.

“Tadi Ayah bilang bakal ada oyster sama kepiting juga,” ucap Anna lalu mengecup kening Boni dengan lembut dan kembali mengambil makanan untuk dirinya sendiri. “Mama mau juga?” tawar Anna pada Tania yang sedang mengobrol dengan Devi.

“Rencanaku sebenernya pengen jalan-jalan ke Eropa, tapi Anna pengen liburan sama Lidia juga jadi kita bulan madunya yang deket-deket doang. Tuh liat dia harusnya duduk masih masak lagi,” ucap Boni lalu menunjukkan Anna yang sedang mengoleskan bumbu bakaran pada udangnya.

Anna melambaikan tangannya dengan begitu ceria. Tak ada hal yang lebih membahagiakan bagi Anna selain berlibur bersama keluarganya, juga keluarga Boni. Ini pertama kalinya berlibur dengan keluarganya juga, jadi Anna merasa sangat bahagia.

“Sayang, cobain,” ucap Anna yang datang membawakan kerang rebus untuk Boni.

“Gak doyan kerang,” tolak Boni.

“Ini bagus buat kesuburan.”

“Hah yang bener?!”

Anna mengangguk lalu menunjukkan artikel di ponselnya.

“Ambilin lagi agak banyakan,” ucap Boni yang langsung doyan menyantap kerang-kerang yang di bawakan Anna.

Anna tertawa mendengar suaminya yang langsung doyan makan kerang hanya dengan bujukan sederhana. “Giliran masalah kesuburan aja semangat,” sindir Anna yang membuat Boni meringis.

Baca juga Bab 74 – Hamil

“Sebenernya kerang itu enak gais, cuma aku males makannya soalnya kayak makan kuaci,” ucap Boni sembari menunjukkan kerang kapak yang di ambilkan istrinya. “Kalo ini besar, kalo biasanya aku jajan dulu waktu SMP kecil-kecil,” Boni menunjukkan kerangnya di kamera ponselnya.

“Kak Anna,” panggil Lidia sembari menunjukkan bulu babi yang sudah di buka dan bisa dimakan.

Vlog yang rencananya ingin di isi dengan kemesraan ketika bulan madu, berubah jadi acara mukbang dan mereview makanan laut juga obrolan random dari orang-orang yang berlalu lalang dan tiba-tiba melambaikan tangan atau mengacungkan jempolnya. Anna dan Boni juga sangat suka tiba-tiba mereview apapun yang menarik perhatiannya. Seperti saat mereka yang menyukai pemandu wisatanya dan langsung mempromosikannya, atau tempat makannya yang menyajikan banyak ikan segar.

“Kita bulan madunya makan doang gini?” tanya Boni sambil melingkarkan tangannya di pinggang Anna.

Anna mengangguk sambil tersenyum sumringah. “Besok aku mau ikut sama Mama ke kebun buah naga,” ucap Anna lalu mengecup bibir Boni.

Boni mengangguk lalu tersenyum. “Hemat banget liburannya kamu,” ucap Boni lalu mengecup pipi Anna dengan gemas.

“Balik kamar yuk, udah kenyang ngantuk,” ajak Anna sembari bangun dan meregangkan tubuhnya.

Boni mengangguk lalu mematikan vidionya dan langsung mengirim ke editornya.

“Kayaknya vidio terakhir kita waktu liburan ini aja deh,” ucap Boni tiba-tiba.

“Loh kenapa?” tanya Anna kaget.

“Aku gak pengen kamu di liatin banyak orang, aku pengen kamu buat aku aja,” ucap Boni yang mulai posesif pada Anna.

Anna mengangguk. “Iya kalo kamu udah memutuskan kayak gitu gapapa,” Anna mengerti.

“Minggu depan aku mulai proyek bikin game,” ucap Boni memberi tau Anna soal projeknya.

Anna mengangguk lagi. “Semoga lancar,” ucap Anna lembut lalu menggenggam tangan Boni dengan mesra.

“Amiin,” jawab Boni lalu mengecup punggung tangan Anna.

“Boni! Aku abis sewa speed boat, ayo main!” ajak sepupu Boni begitu melihatnya sedang berjalan bersama Anna menuju kamar.

Boni dan Anna saling menatap. Anna mengangguk lalu mengurungkan niatnya kembali ke kamar.

“Ayo sekalian liat penyu,” Azam dengan antusias.

Anna jadi ikut antusias, ia suka penyu di film-film Nat Geo. Anna jadi penasaran dan ingin melihatnya langsung. Liburan bersama Boni adalah hal terbaik bagi Anna. Ia tetap bisa menikmati waktunya. Boni juga rasanya tidak sehiper Bian yang akan selalu mengurungnya bahkan memintanya tak mengenakan pakaian dalam.

Boni lebih manusiawi. Boni memperlakukan Anna selayaknya pasangan yang sewajarnya dan tidak melulu soal sex. Boni mengijinkan Anna jalan-jalan dan menikmati waktunya tidak hanya di kamar. Padahal ini bulan madunya, seharusnya Boni bisa meminta Anna untuk terus memuaskannya. Tapi Boni tidak begitu, ia tetap merasa bahagia bisa menghabiskan waktu dengan Anna.

“Makasih…” ucap Anna tiba-tiba sambil berjalan bersama Boni menuju pantai.

“Ck! Kamu makasih mulu, udah kita menikmati liburan aja!” jawab Boni santai lalu merangkul Anna dan mengecup keningnya.

“Liburan?” Anna memastikan.

Boni mengangguk. “Bulan madu benerannya kalo di rumah aja,” jawab Boni sambil tertawa.

Anna mengangguk paham lalu ikut tertawa bersama Boni.


74
Posting Komentar
Search
Menu
Theme
Share