Bab 42 – Bulan Madu
Anna
menunggu Boni masuk kedalam kamarnya setelah rangkaian acara liburan
keluarganya sekaligus bulan madunya. Boni masih asik mengobrol dengan
saudaranya yang ikut liburan bersama kali ini. Lidia juga sudah keluar dari
kamar Anna dan Boni akhirnya berbaur dengan keluarga Boni yang lain.
Anna
memakai gaun malamnya yang sexy. Ia siap menyambut Boni dengan segala godaan
yang ia miliki. Mempersiapkan dirinya untuk malam pertamanya sebagai pasangan
suami istri dengan Boni.
“Sayang,
maaf tadi obrolannya terlalu seru,” ucap Boni begitu memasuki kamar.
Anna
tersenyum mendengar Boni dan kebiasaan Boni yang langsung masuk ke kamar mandi
untuk cuci tangan dan cuci muka sebelum tidur. Anna sudah menunggunya dengan
lingerie sexynya yang memamerkan tiap lekuk tubuhnya yang indah dan menggoda.
“Sudah
kunci pintunya?” tanya Anna memastikan sembari menggerai rambutnya.
Boni
memastikan pintunya sudah terkunci sekali lagi. Sampai akhirnya ia melihat Anna
yang tampak begitu cantik dan menggoda sudah siap melayaninya malam ini.
“Aku ingin
menangis lagi,” ucap Boni yang benar-benar terpesona pada Anna lalu langsung
naik ketempat tidur dan menerjangnya.
“Kenapa?”
tanya Anna lembut sembari mengalungkan tangannya di leher Boni.
“Gak
nyangka kamu udah resmi jadi istriku, aku udah bisa nikmatin kamu,” jawab Boni
yang membuat Anna tertawa senang mendengarnya.
Boni
menciumi Anna dengan lembut, menciumi kening, pipi, tengkuk sebelum saling
melumat dan beradu lidah dan bertukar saliva.
“Istriku…”
lirih Boni yang mulai mengalihkan ciumannya ke leher Anna dan meninggalkan
tanda kepemilikannya disana.
“Shh…ahh…”
***
Boni bangun
lebih awal dari Anna pagi ini, perasaannya benar-benar bahagia dan
berbunga-bunga setelah bercinta semalaman dengan Anna yang sudah sah menjadi
istrinya. Anna yang masih terlelap juga tampak begitu tenang. Boni memang
pernah melihat Anna tidur, tapi hari ini terasa berbeda.
“Sayang…”
lirih Boni lembut sembari menciumi pipi Anna. “Istriku cantik sekali,” gumam
Boni yang begitu terpesona pada Anna.
Anna
tersenyum mendengar ucapan Boni lalu membuka matanya perlahan memandangi
suaminya yang begitu sumringah dan bahagia.
“Pagi
Suamiku,” sapa Anna lembut lalu mengecup bibir Boni dengan lembut.
Boni
tersipu mendengar sapaan Anna yang memanggilnya ‘Suamiku’. Ini adalah hal yang
sudah lama ia nantikan bisa tidur bersama Anna dan bangun dengan morning
kiss yang menyambutnya.
“Punyamu
bangun lagi,” ucap Anna yang merasakan kejantanan Boni yang mengenai pahanya.
“Ah!
A-anu…i-itu…” Boni langsung panik dan gugup karen Anna tau ia selalu siap
tempur di pagi hari uang langsung memunggungi istrinya.
Anna
tertawa kecil melihat Boni yang kelabakan. “Tidak apa-apa, biar ku urus.” Anna
mengulurkan tangannya untuk membelai kejantanan Boni dengan lembut. “Mau di
puasin pakek apa?” bisik Anna sembari mengecup punggung Boni lembut.
***
Boni tak
bisa menyembunyikan senyum bahagianya hari ini. Ia terus ingin bersama dengan
Anna. Acara pagi ini masih berkumpul dengan keluarga. Jalan-jalan di pantai
sembari menikmati es kelapa dan ikan bakar bersama.
“Mau udang
gak?” tawar Anna saat Boni baru mulai vlognya.
Boni
langsung mengangguk. “Istriku, honeymoon harusnya santai dia masih sibuk
masak,” ucap Boni sambil menyoroti Anna yang sedang mengambilkan udang bakar
untuknya.
“Tadi Ayah
bilang bakal ada oyster sama kepiting juga,” ucap Anna lalu mengecup kening
Boni dengan lembut dan kembali mengambil makanan untuk dirinya sendiri. “Mama
mau juga?” tawar Anna pada Tania yang sedang mengobrol dengan Devi.
“Rencanaku
sebenernya pengen jalan-jalan ke Eropa, tapi Anna pengen liburan sama Lidia
juga jadi kita bulan madunya yang deket-deket doang. Tuh liat dia harusnya
duduk masih masak lagi,” ucap Boni lalu menunjukkan Anna yang sedang mengoleskan
bumbu bakaran pada udangnya.
Anna
melambaikan tangannya dengan begitu ceria. Tak ada hal yang lebih membahagiakan
bagi Anna selain berlibur bersama keluarganya, juga keluarga Boni. Ini pertama
kalinya berlibur dengan keluarganya juga, jadi Anna merasa sangat bahagia.
“Sayang,
cobain,” ucap Anna yang datang membawakan kerang rebus untuk Boni.
“Gak doyan
kerang,” tolak Boni.
“Ini bagus
buat kesuburan.”
“Hah yang
bener?!”
Anna
mengangguk lalu menunjukkan artikel di ponselnya.
“Ambilin
lagi agak banyakan,” ucap Boni yang langsung doyan menyantap kerang-kerang yang
di bawakan Anna.
Anna
tertawa mendengar suaminya yang langsung doyan makan kerang hanya dengan
bujukan sederhana. “Giliran masalah kesuburan aja semangat,” sindir Anna yang
membuat Boni meringis.
“Sebenernya
kerang itu enak gais, cuma aku males makannya soalnya kayak makan kuaci,” ucap
Boni sembari menunjukkan kerang kapak yang di ambilkan istrinya. “Kalo ini
besar, kalo biasanya aku jajan dulu waktu SMP kecil-kecil,” Boni menunjukkan
kerangnya di kamera ponselnya.
“Kak Anna,”
panggil Lidia sembari menunjukkan bulu babi yang sudah di buka dan bisa
dimakan.
Vlog yang
rencananya ingin di isi dengan kemesraan ketika bulan madu, berubah jadi acara
mukbang dan mereview makanan laut juga obrolan random dari orang-orang yang
berlalu lalang dan tiba-tiba melambaikan tangan atau mengacungkan jempolnya.
Anna dan Boni juga sangat suka tiba-tiba mereview apapun yang menarik
perhatiannya. Seperti saat mereka yang menyukai pemandu wisatanya dan langsung
mempromosikannya, atau tempat makannya yang menyajikan banyak ikan segar.
“Kita bulan
madunya makan doang gini?” tanya Boni sambil melingkarkan tangannya di pinggang
Anna.
Anna
mengangguk sambil tersenyum sumringah. “Besok aku mau ikut sama Mama ke kebun
buah naga,” ucap Anna lalu mengecup bibir Boni.
Boni
mengangguk lalu tersenyum. “Hemat banget liburannya kamu,” ucap Boni lalu
mengecup pipi Anna dengan gemas.
“Balik
kamar yuk, udah kenyang ngantuk,” ajak Anna sembari bangun dan meregangkan
tubuhnya.
Boni
mengangguk lalu mematikan vidionya dan langsung mengirim ke editornya.
“Kayaknya
vidio terakhir kita waktu liburan ini aja deh,” ucap Boni tiba-tiba.
“Loh
kenapa?” tanya Anna kaget.
“Aku gak
pengen kamu di liatin banyak orang, aku pengen kamu buat aku aja,” ucap Boni
yang mulai posesif pada Anna.
Anna
mengangguk. “Iya kalo kamu udah memutuskan kayak gitu gapapa,” Anna mengerti.
“Minggu
depan aku mulai proyek bikin game,” ucap Boni memberi tau Anna soal projeknya.
Anna
mengangguk lagi. “Semoga lancar,” ucap Anna lembut lalu menggenggam tangan Boni
dengan mesra.
“Amiin,”
jawab Boni lalu mengecup punggung tangan Anna.
“Boni! Aku
abis sewa speed boat, ayo main!” ajak sepupu Boni begitu melihatnya
sedang berjalan bersama Anna menuju kamar.
Boni dan
Anna saling menatap. Anna mengangguk lalu mengurungkan niatnya kembali ke
kamar.
“Ayo
sekalian liat penyu,” Azam dengan antusias.
Anna jadi
ikut antusias, ia suka penyu di film-film Nat Geo. Anna jadi penasaran dan
ingin melihatnya langsung. Liburan bersama Boni adalah hal terbaik bagi Anna.
Ia tetap bisa menikmati waktunya. Boni juga rasanya tidak sehiper Bian yang
akan selalu mengurungnya bahkan memintanya tak mengenakan pakaian dalam.
Boni lebih
manusiawi. Boni memperlakukan Anna selayaknya pasangan yang sewajarnya dan
tidak melulu soal sex. Boni mengijinkan Anna jalan-jalan dan menikmati waktunya
tidak hanya di kamar. Padahal ini bulan madunya, seharusnya Boni bisa meminta
Anna untuk terus memuaskannya. Tapi Boni tidak begitu, ia tetap merasa bahagia
bisa menghabiskan waktu dengan Anna.
“Makasih…”
ucap Anna tiba-tiba sambil berjalan bersama Boni menuju pantai.
“Ck! Kamu
makasih mulu, udah kita menikmati liburan aja!” jawab Boni santai lalu
merangkul Anna dan mengecup keningnya.
“Liburan?”
Anna memastikan.
Boni
mengangguk. “Bulan madu benerannya kalo di rumah aja,” jawab Boni sambil
tertawa.
Anna
mengangguk paham lalu ikut tertawa bersama Boni.